Chapter 30

1K 125 4
                                    

Anggur Bulan Purnama

Ketika Tian Hongjun kembali ke kamar, Mo Chang An masih tertidur dengan lelap dan selimut di tarik hingga menutupi kepala. Gundukan kecil di atas kasur. Istrinya terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

Tian Hongjun berjalan cepat ke arah kasur dan melepas jubah luarnya, melempar ke sembarang arah. Dia memeluk Mo Chang An yang terkubur di dalam selimut. Merasakan sesak nafas, Mo Chang An mengerutkan kening dan bergerak gelisah. Tian Hongjun membuka selimut yang hanya memperlihatkan wajah Mo Chang An.

Mo Chang An linglung sesaat sampai nafas hangat menyapu wajahnya dan daging kenyal mendarat di kedua pipinya. Saat daging kenyal itu ingin menyentuh bibirnya, Mo Chang An mendorong jauh.

"Aku belum menggosok gigi dan membasuh muka Jun Wang" mata persik berkedip lugu dan bibir yang cemberut.

Tian Hongjun ingin sekali meremas dan menggigitnya dengan gemas.

Mo Chang An bangkit di bawah rangkulan Tian Hongjun. Di bawah pengaturan Tian Hongjun, Mo Chang An linglung dan seakan melupakan sesuatu. Setelah mandi, keduanya makan malam.

Melihat istrinya linglung ketika makan Tian Hongjun mengambil sup jamur biji teratai. "Minumlah kuahnya, itu baik itu mengembalikan energi."

"Um" Mo Chang An sedikit kaget dan mengambil dengan sigap.

"Ada apa?" Tian Hongjun meletakkan sumpitnya di meja dan menatap Mo Chang An dengan intens.

"Aku merasa melupakan sesuatu?" kata Mo Chang An bingung.

"Ah" Mo Chang An tiba tiba bangkit dari kursi, mengambil air minum dengan terburu buru dan pagi keluar segera.

Tian Hongjun melihat seluruh proses dengan diam dan sadar setelah istrinya sudah tak ada di meja makan.

Rupanya Mo Chang An melupakan putra putranya. Dia terbiasa dengan mereka dan merawatnya. Seakan akan menempatkan mereka di bawah ketiaknya sehingga kemana pun dia pergi dia merasa nyaman bersama putra putranya. Saat Mo Chang An sampai di ruang tempat para pangeran tinggal, Mo Chang An menatap kotak bayi satu persatu dan mendapati semua anaknya tidur nyenyak. Dia menghela nafas dan merasa baik. Sesaat kemudian Tian Hongjun juga muncul dengan awan mendung bertengger di bahunya. Tong cuka dengan kapasitas 2500 liter tumpah, basah kuyup.

"Jadi ini yang membuatmu linglung? Huh!" wajah Tian Hongjun di tekuk sedemikian rupa dan cemberut.

Mo Chang An hanya terkekeh pelan dan menusuk pelan pipi Tian Qin Lin. Lemak bayi yang lembut sangat nyaman disentuh.

"Jun Wang lihat, putra putra kita sangat lucu. Apa kamu tidak senang melihatnya--"

"Tidak!!!"

Mo Chang An diam. "Jun Wang..... kamu!" Menghela nafas. "Tidak baik memakan cuka terlalu banyak!"

Selanjutnya, Huangdi Mogui kembali ke kamar dan dia di temani kecantikan yang sedang membujuknya layaknya anak kecil. Sosoknya layaknya alpha yang mengamuk dan mengeluarkan feromon ganas hingga membuat para pelayan dan kasim ketakutan. Melihat orang orang di sekelilingnya gemetar dan menunduk, Mo Chang An berlari kecil dan melompat ke pelukan Tian Hongjun.

"Jun Wang jangan marah, kata orang nanti cepat tua." Kasim Ji ingin memberi rasanya memberi seluruh gunung Tai atas keberanian permaisuri.

"Lalu!" Tian Hongjun masih memasang wajah tegas, tapi tanganya dengan kuat merangkul tubuh Mo Chang An agar tidak jatuh.

"Orang bilang kalau seorang yang suka marah itu cepat tua" Mo Chang An tersenyum dan memasang wajah polosnya.

"Maksudmu?" Tian Hongjun berhenti sejenak dan melihat wajah istrinya yang berubah menjadi chubby.

"Kalau Jun Wang suka marah marah, nanti lekas tua." Setelah mengatakan itu, Mo Chang An segera pergi dari pelukan Tian Hongjun.

Tian Hongjun mematung,menatap pelukannya yang kosong dan punggung Mo Chang An yang berlari masuk ke kamar.

"Chang An" Tian Hongjun menggeram. Kasim Ji berdoa agar permaisuri baik baik saja karena membuat kaisar kesal.

Faktanya, Tian Hongjun tak menggeram kesal rapi gemas. Hanya saja dia tidak ingin di lihat oleh orang orang itu.

Mo Chang An keluar dari kamar mandi dan melihat Tian Hongjun duduk dengan jubah luar yang berwarna hitam dengan motif luan biru.

"Kemari" titah Tian Hongjun kepada Mo Chang An.

Rambut Mo Chang An yang masih basah di usap pelan oleh Tian Hongjun dengan handuk kering. Selain itu dia menggunakan tenaga Qi untuk membuat rambut Mo Chang An cepat kering.

Mo Chang An bersenandung nyaman seperti kucing yang di elus. "Jun Wang, kapan anggur purnama putra kita di laksanakan?"

"Secepatnya" jawab singkat Tian Hongjun.

"Um,senang mendengarnya"

Setelah lampu lilin padam, Mo Chang An mengebor dalam pelukan Tian Hongjun untuk mendapatkan sumber panas. Tapi sesaat kemudian Mo Chang An bangun.

"Kenapa bangun?" Tian Hongjun menatap Mo Chang An yang terbangun.

"Kapan anggur bulan purnama putra putra kita?"

"Kamu ingin kapan?" Tian Hongjun memainkan surai rambut Mo Chang An yang bersebaran bantal.

"Lusa" jawab Mo Chang An setelah dia berpikir.

"Di setujui."

Tian Hongjun kemudian menepuk bahu Mo Chang An dan memintanya tidur.

Seperti yang diinginkan Mo Chang An, Tian Hongjun segera mengirim dekrit kepada kementrian ritus untuk menghias aula Qilin untuk menyambut perjanjian Anggur Bulan Purnama para pangeran. Surat undangan segera di sebar keesokan harinya. Staf kementrian ritus seperti di bakar api di bokong mereka karena situasi mendadak. Bahkan dapur kekaisaran mengalami hal yang sama. Nampaknya kaisar seperti memiliki dendam di kehidupan sebelumnya.

Hari yang di tetapkan tiba. Para tamu undangan datang dan aula Qilin semarak dan hidup karena antusias orang orang.

Acara anggur bulan purnama berjalan lancar. Sebagai putra kaisar dan penerus tahta Tian Qin Lin mendapat berkah terbanyak dan di susul oleh saudara saudaranya. Meski begitu yang banyak menarik perhatian adalah Tian Chang Qing yang tertidur lelap sambil menghisap jempolnya selama proses pemberkataan. Dia tambah wajahnya juga terlihat lebih lucu dari yang lain.

Mo Chang An menghela nafas berat dan merasa seakan lepas dari mulut buaya dan harimau setelah acara anggur bulan purnama. Dia tersenyum dan mengecup pipi Tian Chang Qing yang tidur pulas di pelukannya.

[END][BL]The Evil Emperor Fall In Love By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang