chapter 03

3.7K 382 11
                                    

Pembubaran Harem

Mata Mo Chang An hanya berkedip dan tak tau harus berkata apa. Apakah kepala Tian Hongjun kemasukan air laut hingga berkarat dan keropos.

Jujur saja ia merasa senang dengan keputusan Tian Hongjun akan pembubaran harem. Tapi perasaan cemas menyelimuti pikiran Mo Chang An. Perubahan sifat Tian Hongjun masih membuat Mo Chang An kaget. Apakah ketika harem yang penuh dengan wanita itu dibubarkan akan diganti dengan harem laki laki.

Siapa yang tau.

Mo Chang An masih berkutat dengan apa yang dikatakan Tian Hongjun.
Tanpa ia sadari dirinya tiba tiba di angkat dari bak mandi.

Tian Hongjun merasa geram dengan istrinya yang 'bodoh'. Apakah dia ingin membuat anaknya sakit.

"Mau berendam sampai kapan kau hah?" Tian Hongjun melototi wajah Mo Chang An yang terlihat pucat karena kedinginan.

"Kalau kau sakit bagaimana"

Ocehan Tian Hongjun membuat hati Mo Chang An menghangat.

"Apa kah yang mulia menjadi perhatian pada Chen ini"

"...." apakah tindakannya masih kurang dari kata perhatian.

"Jangan bodoh"

Tian Hongjun lalu membawa Mo Chang An ke kamar.

Mo Chang An di duduki di kasur dengan pelan.

Jika Mo Chang An yang dulu maka semburan merah muda mungkin sudah menyebar ke wajah dan telinga nya. Tapi karena kebutuhan khusus yang diinginkan oleh cabang bayi maka ini seperti nutrisi untuk Mo Chang An.

"Chang An"

"Um"

"Jangan ulangi hal barusan"

"Apa"

"Kau_"

"Hehe baiklah"

"Aku tidak ingin kau sakit, aku tidak ingin kau terluka baik fisik atau perasaan, dan jangan lakukan hal bodoh lainnya"

Tian Hongjun tau kalau kecerdasan Mo Chang An hilang ketika ia hamil. Seperti yang terakhir, Mo Chang An mau meminum ramuan yang merupakan racun karena perintah Tian Hongjun sendiri.

Kalau di pikir pikir ini semua salahnya.

Tian Hongjun lalu mengambil satu set pakaian kain sutra ringan berwarna putih dengan motif bambu. Ketika Mo Chang An mengenakan jubah ringan tersebut ia terlihat seperti bangau suci milik dewa sastra.

Meski sudah bersama lebih dari 5 tahun. Tian Hongjun masih terpana akan pesona permaisurinya. Dia benar benar bodoh telah melewatkan pesona Mo Chang An. Mungkin kebodohan Tian Hongjun sudah tingkat akut karena untuk apa mencari kecantikan kalau orang itu sudah ada di sisinya selama ini.

Tian Hongjun bukan hanya bodoh tapi buta.

Merasa di tatap,Mo Chang An masih malu. Wajahnya yang putih di hiasi rona merah muda membuat Mo Chang An terlihat sempurna dan selaras dengan jubahnya.

Hati Tian Hongjun memanas, ia lalu mencium Mo Chang An dengan sekali tarikan.

Ciuman semakin memanas, tapi Tian Hongjun harus mengendalikan diri agar hasratnya tak melewati batas.

Yah kalian tau, jika Xiao didi sudah bangun makan sulit menidurkannya.

Bibir ranum Mo Chang An yang semula tipis kini membengkak dengan bekas gigit sebagai tanda.

Mungkin karena bawaan si kecil, Mo Chang An meminta lebih. Tapi Tian Hongjun mengatakan bahwa ia sudah terlambat ke pengadilan pagi.

Sifat manja Mo Chang An membuat Tian Hongjun tidak bisa berdaya. Ia terpaksa membawa Mo Chang An bersamanya ke pengadilan pagi.

Orang yang hamil itu sulit di atur rupanya.

Kabar bahwa kaisar membawa permaisurinya ke pengadilan pagi kekaisaran cepat menyebar dengan luas di istana. Seisi harem menjadi gempar. Mereka bertanya tanya ada apa dengan kaisar. Para selir merasa posisi mereka terancam.

Tak hanya selir yang ada di harem, mentri serta pejabat yang bertugas di pengadilan pagi juga ikut berspekulasi dengan tindakan kaisar.

Tian Hongjun merasa bahwa tindakannya cukup baik. Dengan berita ini, orang akan beranggapan bahwa dia tidak memunggungi permaisurinya.

Pengadilan pagi kekaisaran riuh dengan gosip antara kaisar dan permaisuri.

Sesampai Tian Hongjun di sana, ia lalu duduk di kursi pengadilan yang berukir naga emas. Sedangkan Mo Chang An dia tarik dan mendudukinya di pangkuannya.

Mentri dan pejabat yang mengikut pengadilan merasakan bahwa kaisar dan permaisuri akur.

"Panjang umur yang mulia kaisar"
"Panjang umur yang mulia permaisuri"

Dua kalimat itu di ucapkan oleh orang orang yang mengikuti pengadilan pagi itu. Mereka membungkuk dengan hormat kepada pemimpin negri mereka.

"Bangun"

Suara tegas khas milik Tian Hongjun membuat orang orang bangkit dari sikap hormat mereka.

"Apakah ada masalah akhir akhir ini"

"Er Chen menjawab yang mulia, sejauh ini tak ada hal yang buruk di lapangan"

"Yang mulia apakah ada masalah yang ingin anda sampaikan hingga melakukan pengadilan pagi"

"Tentu"

"Apa itu yang mulia"

Mentri dan kasim menegakkan punggung mereka saat minggu apa yang ingin di sampaikan oleh kaisar.

"Aku ingin membubarkan harem"

Pengadilan pagi lansung gempar, mentri dan kasim saling melihat satu sama lain.

Mo Chang An yang berada di pangkuan Tian Hongjun lalu mendongak melihat wajah Tian Hongjun. Apakah laki laki ini serius.

Teater kecil:

Tian Hongjun: "dikira gue ngeprank kali yah"
(Ngeliat muka Mo Chang An)

Hong Lian : "author kok aku belum di publis "_" "

Author : " Lian ge maaf yah storynya ku un-publis hehehe...."
(Ngemas koper, siap siap mo kabur)

Tian Hongjun: " padahal aku baru terlintas loh di otak author tp lansung publis wkwkwkwk...."

Hong Lian: (nyabut pedang tenseigan)

Author : "eh kok pedang shesomaru-sama -_-"

Tian Hongjun: "kalau dia pakai bichen, penggemar Lan Wang ji ngamuk"

Author :" oh iya juga"

[END][BL]The Evil Emperor Fall In Love By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang