chapter 26

1.1K 124 5
                                    

Kembali (3); Hujan Meteor

Saat mereka pergi meninggalkan kota, banyak orang-orang menonton untuk mengucapkan selamat tinggal. Melihat antusias masyarakatnya, Tian Hongjun tersenyum, dia kemudian naik ke kudanya dan konvoi kereta mereka berderet pergi meninggalkan kota. Mo Chang An membuka jendela dan melihat daun berserakan memenuhi pinggir jalan.  Musim gugur yang damai dan hembusan angin utara yang sejuk menyegarkan indera perasa. 

Kelompok Tian Hongjun berjalan terus selama satu minggu hingga bertemu kota besar. Ini adalah kota Chengjing, salah satu 10 kota terbesar di Negara bagian Cheng. Kota ChengJing di kenal sebagai Negri seribu kuntum, banyak bunga dari berbagai jenis tumbuh liar di sini. Kota ini menjadi kota wisatawan sejak berdirinya kekaisaran Yunan dan sebagai pemasok bunga bagi istana kekaisaran. Ketika mereka memasuki gerbang, plakat yang di gantung di atas gerbang bukan plakat merah tapi di buat dari berbagai ukiran bentuk bungan cantik dan di lukis dari berbagai warna. Di tengahnya di tulis dengan huruf kaligrafi cantik "Selamat Datang Di Kota ChengJing".

Meski sudah musim gugur, masih banyak bunga bermekaran di mana mana, kota itu benar benar layak di namai dengan Negri seribu kuntum. Tian Hongjun tidak berniat kembali cepat ke ibukota Chang An, dia ingin berlibur bersama Mo Chang An dan putra mereka untuk menikmati pemandangan kota. Tapi sayang sekali bahwa mereka tidak datang di bulan september, kalau tidak mereka sekeluarga akan menikmati aneka makanan khas daerah yang dibuat dari teratai.

Setelah rombongan Tian Hongjun masuk, mereka lalu menuju penginapan terbaik kota. Arus lalu lintas padat, itu mengingatkan Mo Chang An dengan jalan komersial ibukota.

Menjelang malam, suasana kota semakin semarak. Lampu terang menerangi jalan dan banyak pengunjung datang menikmati malam yang ramai. Tian Hongjun mengajak Mo Chang An keluar untuk menikmati pasar malam.

Keduanya merasa seperti mereka menjalin kasih seperti orang orang itu meski pada dasarnya, baik Tian Hongjun dan Mo Chang An langsung menjalin hubungan suami istri tanpa kenal satu sama lain. Mereka membeli aneka makanan ringan dan jajanan pasar. Ketika seseorang melihat Tian Hongjun yang memegang banyak barang di tangannya dan Mo Chang An memimpin di depan, mereka menjadi iri dengan pasangan mereka yang tidak perhatian.

Rombongan Tian Hongjun hanya beristirahat selama 3 hari di kota Chengjing. Kemudian, mereka berangkat lagi ke kota Chengyao atau di kenal dengan kota mati. Kota ini adalah kota besar, namun ketika dinasti terdahulu memimpin kekaisaran, sebuah kudeta yang berpusatkan di kota Chengyao terjadi. Kota ini di pimpin empat klan utama, akan tetapi sebuah pembantaian besar besaran terjadi dalam semalam. Konon katanya, orang yang membantai adalah 4 orang yang berasal dari klan utama itu sendiri. Sehingga kota Chengyao menjadi kota mati dalam semalam dan sampai sekarang di juluki kota mati.

Kota Chengyao di saat ini sama ramainya dengan Kota Chengjing. Bangunan berjajar rapi di sepanjang jalan. Distrik utara, selatan,barat dan timur di pisah dengan oleh jalan utama. Ketika rombongan Tian Hongjun memasuki kota, banyak yang memandang wajah Tian Hongjun yang sekokoh besi baja dan kuat.

Penampilan tampan Tian Hongjun menarik perhatian para gadis bunga kuning, namun di antara masih ada yang malu malu melirik Tian Hongjun. Rong Bai juga tidak luput, rambut putih panjangnya yang di ikat tinggi dengan jepit rambut dari batu mulia ruyi, mengundang pesona peri agung. Wajahnya cantik namun perkasa menjadi sorotan pejalan kaki.

Tian Hongjun:"......"

Rong Bai:"......"

Keduanya merasa bahwa wajah tampan adalah bencana tapi ketika mengingat wajah cantik istri mereka, baik Tian Hongjun dan Rong Bai menjadikan itu adil. Tidak mungkin mereka menjadi si buruk rupa dan istri mereka si cantik.

[END][BL]The Evil Emperor Fall In Love By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang