The Villains

Bagian Kelima - Abandoned Zoo

"Maafkan aku.. aku harus pergi" ucap ziel
"Berjanjilah kau akan sering-sering menghubungi kami" ucap nala
"Baiklah. Jaga diri kalian" ucap ziel

Ziella akan pindah sekolah karena orang tuanya akan pergi dinas diluar kota dan terpaksa ia harus pindah sekolah

"Sampai nanti" ucap ziel lalu pergi

~Sekolah Khusus Wanita

"Perkenalkan aku Ziella Clarissa" ucap Ziel
"Dia murid pindahan, bertemanlah dengan baik" ucap Guru

Singkat cerita Ziella dapat bergaul dengan mudah karena sifatnya itu.

"Hei.. Minggu depan kan kita sudah liburan. Bagaimana kalau kita pergi uji nyali?" Ucap seorang gadis bernama Nadia
"Sepertinya seru. Tapi kita akan pergi kemana?" Ucap seorang gadis lainnya bernama Dea
"Tapi aku tidak diperbolehkan pergi malam hari" ucap gadis lainnya bernama Jia
"Hm.. bagaimana kalau kita pergi ke kebun binatang" ucap ziel
"Ke kebun binatang untuk uji nyali?" Ucap nadia
"Ah maksudku ke kebun binatang yang sudah terbengkalai. Aku dengar di kota seberang ada sebuah kebun binatang besar yang sudah terbengkalai lama. Bagaimana kalau kita pergi kesana" ucap ziel

"Kedengarannya bagus" ucap Dea
"Benar aku setuju" ucap jia
"Baiklah sudah diputuskan minggu depan kita akan pergi kesana" ucap ziel sembari tersenyum

—D-Day

Singkat cerita mereka pun telah sampai

"Wahh terlihat mengerikan" ucap Jia
"Kita akan berkeliling ke semua tempat" ucap Dea
"Tentu saja" balas Nadia
Ziel hanya tersenyum

Mereka pun berkeliling, lalu sampailah mereka di Akuarium terbesar di kebun binatang itu

"Kita masuk kedalam?" Ucap Dea
"Tentu saja ini lokasi terakhir" ucap Nadia
"Ayoooo" ucap Jia senang

Merekapun masuk kedalam lokasi Akuarium dikebun binatang itu

"Uhhh... Tampak mengerikan,semua ikan-ikan itu berubah menjadi bangkai" ucap Jia
"Airnya juga sangat keruh" ucap Nadia
"Ah.. aku dengar diakuarium ini ada Hiu nya" ucap ziel tiba-tiba
"Benarkah? Mungkin saja ikan hiu nya sudah dipindahkan karna ini sudah terbengkalai sangat lama" ucap Dea

"Lalu bagaimana kalau kebun binatang ini jatuh bangkrut dan semua hewan-hewan disini dibiarkan begitu saja lalu mati ditelan usia. *Ku dengar Hiu bisa bertahan tanpa makan" ucap Ziel

*Ps. Author rinn
Yo.!! Ini info ngawur ya jdi bener atau nggak nya ikan hiu bisa bertahan meski gak makan selama bertahun-tahun aku juga gk tau. Mau cari di google tpi aku phobia sama ikan hiu. Ngetik cerita ini aja rasanya merinding bangetttttttttttttt :')) harap bijaksana dalam membaca cerita ini ya,, terimakasih ^^

Sontak hal itu membuat merinding Dea ,Jia dan Nadia

"Ha..hahaha nggak mungkinlah ikan hiu itu masih ada disini" ucap Dea mulai ketakutan
"Benar... Benar.." balas Jia yang mulai ketakutan
"Tenang saja kalau ada pun dinding kaca ini masih kuat jadi tidak akan berbahaya" ucap nadia sembari memukul-mukul dinding kaca akuarium. Tiba-tiba muncul gigi-gigi taring tajam dibalik air keruh itu hendak melahap Nadia.

Sontak hal itu membuat Nadia berteriak dan jatuh terduduk

"I-ikan hiunya masih ada" ucap Jia
"Ayo kita keluar dari sini" ucap Dea, merekapun berlari keluar dan tentu saja Ikan Hiu itu mengejar mereka dibalik kaca akuarium itu sembari menabrakkan diri di dinding kaca

Merekapun berteriak ketakutan kecuali Ziel. Perjalanan mereka keluar dari akuarium itu terasa sangat lama bahkan Jia sampai menangis ketakutan. Akhirnya merekapun keluar dari situasi menakutkan itu. Merekapun berpelukan dan menangis. Ziel pun ikut memeluk mereka yang tengah menangis ketakutan dan TERSENYUM

*Flashback*
—kamar mandi sekolah

"Ah anj. Aku gak suka sama si ziel. Caper banget dihadapan guru-guru" ucap Jia
"Iya bener. Keliatan banget dia sok polos" ucap Nadia
"Yah sebenernya males juga main sama dia tapi dia cukup populer ,kalau kita gak main sama dia kita gak bisa populer seperti ini" ucap Dea
"Hahahaha benar-benar" ucap Jia

Ziel ternyata berada disalah satu bilik kamar mandi itu dan mendengar obrolan mereka

Ziel hanya tersenyum menanggapi omongan mereka terhadapnya

*Flashback end*

"Sebagai pelajaran ya teman-teman ku jangan menyakiti perasaan temanmu... Aku kan teman kalian" batin ziel sembari menepuk-nepuk punggung teman-teman nya yang terus menangis