Bagian Keduabelas - Suicide pt.1

7 1 0
                                    

Kisah Laura a.k.a Ziella berlanjut.

Semester Kedua telah dimulai, Ziel yang tengah termenung memandangi keluar jendela.

Duak

"Maafkan aku" ucap seorang gadis yang tak sengaja menabrak segerombolan orang yang tengah berkumpul di dalam kelas.

"Maaf maaf! Kalau jalan pake mata dong" ucap ketus salah seorang wanita yang ia tabrak

Ziel menoleh menatap kebisingan di dalam kelasnya

"Maafkan aku maafkan aku" ucap gadis itu ketakutan

"Kalo minta maaf yang tulus, berlutut!!" Ucap wanita itu dengan sombongnya dan disertai tawa rekan-rekannya.

Dengan terpaksa gadis itu berlutut dan meminta maaf.

Ziel hanya mengeluarkan smirk nya dan mengabaikan kejadian itu lalu kembali fokus menatap keluar jendela.

Duk Duk

Terdengar suara buku yang diletakan di samping meja nya.

"Halo" sapa seseorang dari sebelah mejanya, ziel lalu menoleh dan benar seseorang yang duduk dibangku sebelahnya adalah gadis yang berlulut meminta maaf kepada wanita tadi.

"Halo aku Nirmala, aku anak baru di semester 2 ini" ucap Nirmala

Ziel hanya mengangguk ,Nirmala tampak kikuk dengan respon ziel

"Ku rasa dia tidak menyukaiku" batin nirmala

Satu bulan telah berlalu, nirmala terus berusaha untuk akrab dengan ziel dan ziel pun tidak merasa terusik akan kehadiran nirmala.

Sampai suatu ketika ada kabar bahwa Nirmala bunuh diri dengan cara gantung diri di kamar kost nya.

Mendengar hal itu ziel sangat terkejut dan tidak percaya, karena sehari sebelumnya nirmala tampak baik-baik saja dan tidak ada tanda-tanda depresi.

Tak sengaja kornea mata Ziel menangkap gerak gerik mencurigakan dari teman sekelasnya.

Ziel pun mengikuti kemana perginya wanita itu.

Wanita itu masuk ke dalam sebuah ruangan, Ziel menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengar percakapan yang ada di dalam.

"Wanita j*lang itu telah tewas"

"Hahaha akhirnya"

"Ku dengar dia gantung diri sekarang beritanya sangat heboh"

"Dia pantas mendapatkannya! wanita j*lang brengs*k"

Mimik wajah Ziel berubah menjadi dingin ,ia menarik dirinya dan berjalan ke arah jendela untuk melihat siapakah orang yang ada di dalam ruangan itu. Ziel menatap tajam wanita-wanita yang ada di dalam ruangan itu.

Keesokan hari nya,

"Kyaaaaaa" teriak seorang wanita di dalam kelas

"Ada apa ada apa??" Tanya para siswa yang ada di kelas

"D-di lo-lokerku ada tikus mati dan juga selembar surat ancaman, ini teror ada seseorang yang menerorku" ucap wanita itu yang bernama Kenzie

"Tenanglah kita akan lapor ke pihak sekolah" ucap teman-teman kenzie

Teror itu tak hanya berlangsung satu hari bahkan setiap hari ,tak hanya di sekolah di rumah pun teror itu terus berlanjut.

Berbagai macam teror telah di alami kenzie bahkan sampai membuatnya trauma akan sekitar, linglung dan suka berteriak histeris tanpa sebab. Oleh karena itu Kenzie tidak masuk kuliah sebelum keadaan mentalnya stabil.

Saat di rumah pun kenzie tidak tenang karna teror-teror terus berdatangan, pihak sekolah bahkan polisi tidak bisa melacak siapa yang melakukan teror tersebut. Semua CCTV yang di pasang sering mati tiba-tiba sehingga mempersulit penyelidikan.

"Pelaku yang sangat cerdik" ucap seorang detektif muda saat menangani kasus teror Kenzie

Malam hari nya, Kenzie meringkuk di atas kasurnya sembari menatap sekeliling dengan ketakutan, tiba-tiba terdengar suara batu kerikil yang dilempar mengenai jendela balkon kamarnya. Sontak hal itu membuat Kenzie ketakutan.

"Siapa itu" ucap kenzie was-was

Tak menghiraukan perkataan kenzie ,batu kerikil terus dilempar ke arah jendela kaca balkon kamarnya.

Diikuti rasa penasaran kenzie perlahan mendekati jendela balkonnya dengan ketakutan.

Perlahan ia membuka gorden jendelanya untuk melihat siapakah yang melempar batu ke jendelanya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat sosok Nirmala ada di balkon rumahnya tengah menatapnya dengan tajam, sontak hal itu membuat kenzie terkejut hingga terjatuh.

Sosok Nirmala itu membuka jendela balkon dan masuk ke dalam kamar kenzie. Kenzie berteriak histeris tapi tidak ada satu pun orang yang datang ke dalam kamarnya untuk menolongnya.

"Tidak bagaimana kamu bisa disini, kamu sudah mati! Pergi dari sini, Pergi!!!" Teriak kenzie histeris

"Aku datang tentu saja untuk membalaskan dendam ku" ucap sosok nirmala

"Tidak Tidak aku tidak membunuhmu tidak!!!!" Teriak kenzie histeris dengan terhuyung ia membuka pintu kamarnya dan berlari menuruni tangga tapi naasnya ia tersandung dan berguling kebawah sehingga menyebabkan pendarahan hebat di kepalanya.

Sosok Nirmala menatap kenzie yang tak berkutik di lantai dasar.

"Nyawa di balas dengan Nyawa" ucap sosok Nirmala sembari tersenyum

Tiba-tiba pintu masuk terbuka dari luar, muncul seorang laki-laki yang dengan terkejut melihat tubuh Kenzie yang tergeletak bersimbah darah serta menatap ke arah kamar Kenzie yang masih ada sosok Nirmala itu, dengan cepat sosok Nirmala berlari masuk ke dalam kamar, laki-laki itu pun berlari mengejar nya tapi sialnya sosok Nirmala telah hilang di duga ia lompat dari balkon lantai 2 dan melarikan diri.

"Sial aku tak sempat melihat wajahnya karena gelap" ucap laki-laki itu kesal

Tanpa berpikir panjang laki-laki itu menelfon ambulans untuk membawa kenzie ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit.

"Bagaimana bisa kenzie kita pah" tangis mama kenzie

"Tenang sayang" ucap papah kenzie menenangkan istrinya

Kondisi kenzie kritis karna kehilangan banyak darah.

Laki-laki yang menemukan kenzie mendatangi seorang laki-laki yang merupakan seorang Letnan.

"Aku mendengar suara aneh dari dalam tanpa pikir panjang aku membuka pintu dan aku melihat korban telah tergeletak bersimbah darah dan di lantai 2 ada sosok wanita yang menatap korban, ku rasa dialah satu-satunya tersangka tapi saat aku mengejarnya ia berhasil lolos" jelas laki-laki itu yang ternyata adalah seorang Detektif Muda bernama Dirga

"Baik kami mengerti, akan ku tugaskan beberapa polisi berpatroli di sekitar lokasi dan mencari bukti-bukti yang ditinggalkan tersangka" ucap Letnan dan dibalas anggukan oleh Dirga

"Sial wanita itu sangat gesit, siapakah sebenarnya dia" batin Detektif Dirga

Disisi lain rumah Kenzie di beri garis pembatas polisi dan dilakukan penyelidikan menyeluruh.

Orang-orang bergerombol menyaksikan olah TKP oleh para polisi, Ziel menatap ke arah rumah Kenzie tanpa ekspresi lalu berjalan menjauh.

To be Continued to pt.2

The VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang