Bagian Ketujuh - Sexual Harassment

71 11 9
                                    

Peringatan ⚠️
Mengandung unsur 18+ harap bijak dalam membaca !

~•~~•~~•~~•~~•~~•~

-Di kelas

"Tamara nanti sepulang sekolah temui saya di ruang guru ya" ucap seorang Guru yang bernama Pak Surya

"Baik pak" ucap Tamara dengan mimik wajah aneh

Disana Ziella memperhatikan Tamara

-Sepulang sekolah

"Bapak memanggil saya?" Ucap Tamara sesampainya di kantor guru

"Kau sudah datang ya, kemari bantu saya mengoreksi pekerjaan temanmu" ucap Pak Surya, Tamara pun mulai mendekati meja Pak Surya untuk mengambil kertas ujian milik teman-temannya

Tiba-tiba Tamara merasa ada sesuatu yang menggerayangi pahanya dan mulai naik keatas, sontak Tamara menepis sesuatu itu. Dan ternyata itu adalah Tangan Milik Pak Surya

"Ada apa? Kemarilah ambil kertas-kertas ini" ucap Pak Surya sembari tersenyum, Mau tak mau Tamara pun mulai mendekat lagi dan Pak Surya kembali melakukan hal itu lagi

"Pak jangan begini lagi nanti ada yang lihat" ucap Tamara takut-takut
"Manisnya, apa kau mengkhawatirkan aku?" Ucap Pak Surya sembari membelai rambut Tamara, terlihat Tamara tak nyaman dengan hal itu

"Kau ingin nilai Matematika mu bagus kan, ikut aku ke ruang istirahat" ucap Pak Surya
"Tapi pak.." "Apa kau mau dipukuli oleh ayahmu jika tau nilai Matematika mu rendah?" Sela Pak Surya

Dengan terpaksa Tamara mengikuti Pak Surya, Tamara tau apa yang akan terjadi karena hal ini bukanlah hal yang pertama

-Ruang Istirahat

Pak Surya pun mulai melakukan pelecehan seksual kepada Tamara, perlahan-lahan Pak Surya mulai membuka benik di seragam Tamara dan mulai menggerayangi paha Tamara, Tamara hanya bisa menahan tangisnya

Beberapa saat kemudian
"Tenang saja nilai matematika mu pasti akan bagus" ucap Pak Surya sembari mengaitkan benik kemejanya

"Baik pak" ucap Tamara lirih dengan kondisi rambut acak-acakan dan seragam yang berantakan

"Rapikan dirimu lalu pulanglah" ucap Pak Surya

"Jangan pernah katakan pada siapapun mengenai hal ini, lihat disana (sembari menunjuk rak buku yang ternyata disana sudah terselip handphone yang merekam semua kejadian itu)" ucap Pak Surya

Terlihat Tamara sangat sedih dengan kejadian ini

Beberapa waktu kemudian, Tamara pun keluar dari Ruang Istirahat. Tamara pun berpapasan dengan Ziella, melihat ada ziella Tamara pun segera menghapus air matanya dan bergegas meninggalkan ziella

"Tamara" panggil ziella

Tamara sontak menghentikan langkahnya

"Ada apa ziel?" Tanya Tamara tanpa membalikkan badannya

Ziel pun tersenyum dan mulai mendekati Tamara

"Aku tau semua yang sudah terjadi" ucap ziel
"A-apa maksudmu?" Ucap Tamara gugup

"Bukankah kau merasa ini semua tidak benar?" Ucap ziel
"Kita masih ada 1 semester lagi baru kita benar-benar lulus dari sekolah ini, apa kau ingin melakukan hal ini terus sampai lulus?" Lanjutnya

Terlihat Tamara sangat gugup

"Aku akan membantumu" ucap ziel
"Bagaimana ca-" tampak Tamara menghentikan ucapannya

The VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang