Tidak seperti biasanya, Wonwoo langsung menghindar begitu melihat kehadiran Jena yang baru saja keluar dari pintu toilet. Bukan hanya Jena, Arin pun ikut mengernyit Heran."Pasti Kak Wonwoo insecure mantan lo balik." komentar Arin sambil berbisik.
Jena hanya mengangkat kedua bahunya, tidak mau terlalu percaya diri. Padahal dirinya ingat betul perkataan Wonwoo semalam.
Biasanya Wonwoo selalu menghampiri Jena apapun rintangannya. Contoh, waktu itu Jena sedang asik bercanda bersama Arin, Yeri, Eric, Sungchan, dan juga Taro. Wonwoo tiba-tiba datang dan menarik Jena keluar dari kelas dengan alasan ayo pulang.
Sama gilanya kayak Arin, cocok.
"Padahal rencana Kak Wonwoo hampir berhasil." ucap Arin, begitu duduk di atas kursinya.
Jena mengangkat kedua alisnya, "Rencana apa?"
Arin mendengus, "Mau nembak lo kan?" tanya Arin. "Padahal lo udah mau buka hati, eh si bangsat malah balik."
Spontan Jena menyenggol lengan Arin ketika mendengar kata kasar keluar dari mulutnya.
Arin tentu sudah mendengar bagaimana kisah Jena dan mantannya yang ia panggil si bangsat itu. Jadi Jena juga memaklumi.
"Teru lo mau gimana?" tanya Arin. "Ck, mau sama siapa? Kak Wonwoo apa si bangsat?" ulangnya ketika melihat wajah bingung yang dikeluarkan Jena.
Jena mendengus, "Apaan sih." protesnya. "Gue gak membatasi siapapun yang mau deket sama gue. Gue seneng punya temen banyak."
"Pala lo temen!" Arin memekik kesal, "Jelas-jelas Kak Wonwoo deketin lo itu punya maksud. Lo harus kasih kejelasan."
"Kasih kejelasan gimana sih, maksud lo?" Jena menghela nafas. "Gue udah bilang gue belum move on sama orang yang lo panggil bangsat itu. Tapi gue belum tau, gue emang mau move on atau enggak. Makanya gue biarin Kak Wonwoo kayak gini karena gue pengen liat, apa dia bisa bikin gue lupa sama mantan gue?"
"Itu namanya lo mainin Kak Wonwoo." Arin menyela.
Jena tertegun, "Tapi kemarin lo yang nyuruh gue kan? Katanya biar gue cepet move on?"
"I know." Arin mengubah posisinya menjadi menghadap Jena. "Tapi itu kemarin, sebelum mantan lo dateng. Kalo sekarang, posisi Kak Wonwoo cuma lo jadiin percobaan. Kalo lo suka sama dia, ya lo terima. Kalo enggak, lo balik ke mantan lo kan? Gue tau lo goyah. Buktinya lo mau dianter pulang." rasanya omongan Arin menusuk tepat ke dada Jena.
Jena menghela nafas, "Udah deh, bahasnya nanti aja. Gue gak mau kepala gue pecah sebelum kelas."
Arin mengangguk, kembali mengubah posisinya. "Asal lo tau, cowok se-keren Kak Wonwoo semalem galau karena My Prince Cogan bilang kalo lo balik sama si bangsat."
• • • • •
"Semalem balik sama Heeseung, kan?" tanya Jake, meletakkan nampan berisi makanannya ke atas meja.
Jena mengangguk, mulutnya masih sibuk mengunyah.
"Udah tau gimana kabar Wonwoo?" tanya Jake lagi.
"Udah gue ceritain, Kak." sahut Arin yang berada di pojok dengan semangkuk mie ayamnya.
Jake tertawa, "Gue saranin lo diem dulu sampe Wonwoo yang nyamperin lo duluan. Temen gue tadi pagi kena omel cuma karena berisik ngegosip."
Arin menggeleng-gelengkan kepalanya, "Cowok ganteng kalo marah kayak barongsai berarti ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Her Choose || Lee Heeseung Enhypen
ФанфикLanjutan dari I Want You to Stay || Lee Heeseung ✨ "Susah sih, buang mantan pada tempatnya tapi tempat mantan masih tersedia di dalam hati. Gimana mau move on?" - Arin.