TENTANG ALANDRA [on going]

07|| Senja

>ARLANDRA<
Story sucianggrainita

HAPPY READING!

Semua orang punya kemampuan masing-masing dijalanya jadi jangan merasa dirimu yang paling hebat.

Up lagi nih hahahay...

Vote+komen yah biar Thorci semangat🔥

________

Didalam kamarnya, Tiara mengingat saat Nasya mendekati Arland.

"Ih apaan, si! kok gue mikirin si gak waras itu!" Tiara menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikirannya tentang Arland.

Sedangkan Dirumahnya Arland juga tengah memikirkan tentang ada apa Tiara dan Vino.

"Mereka pacaran?"

itu lah pertanyaan yang muncul dari pikiran Arland.

***

"Pagi ku, cerah ku, matahari bersinar ku gendong tas merah ku, dipundak🎶." Agus bernyanyi seraya berjalan menuju kelas diikuti Dion dibelakangnya.

"Gak ada lagu lain gitu?" tanya Dion.

"Disana senang, disini sen-" belum sempat melanjutkan nyanyiannya Dion langsung mencegah Agus untuk menyanyi.

"Sama aja goblok! Kayak anak Tk aja lu!" geram Dion.

"Serah gue lah. Sirik aja lu Daun!" kesal Agus karna asik nyanyi malah diberhentiin.

"Dion!" ucap Dion membenarkan.

"AGUS! SINI KAMU! KAMU KOK JAHAT BANGET?! SELINGKUHIN AKU!" teriak murid perempuan dari jauh menghampiri Agus dan Dion.

"Mampus! Tolong dong Yon, bantu gue." ujar Agus bersembunyi dibalik Dion.

"Lah! itu kan urusan lu. Ngapain coba buat baper banyak cewek!"

"AGUS! BILANG KE DIA KALAU KITA PACARAN! IYA KAN!?" murid perempuan yang meneriaki Agus kini sudah berada didepan Dion bersama satu perempuan lainya yang nampak menatap marah ke arah Agus.

"Gus? gue pacar lo kan! lo bilang kalau lo cuman punya satu cewek!?" tanya Perempuan yang diketahui bernama Rani itu menanti kepastian.

"Gus. Keknya gue duluan ke kelas yah. Ini kayaknya bakal ada perang dunia ketiga," bisik Dion kepada Agus lalu berlari.

"Bye Agus" Dion berlari seraya melambaikan tangannya kepada Agus.

Agus hendak ikut lari namun kerah bajunya ditarik oleh perempuan yang bernama Cika yang kini menatapnya marah. Cika, maju menampar Agus dipipi kirinya.

"Ini untuk kamu yang selingkuhin aku!" ujarnya.

"Dan ini buat lo yang bohongin gue!" Rani juga maju menampar pipi kanan Agus.

Kasian sekali nasib mu Gus, gus.

Cika dan Rani pergi meninggalkan Agus. Agus memegang pipinya yang terasa nyeri.