[ 1.3 ]

629 60 4
                                    


"Jisoo pasti suka kalau aku memberikan hadiah kalung ini,"

Junmyeon sedang berjalan di trotoar, sembari melihat hadiah yang akan dia berikan kepada sang istri.

Benar, hari itu adalah hari dimana usia pernikahan mereka sudah berumur 18 tahun.

Junmyeon duduk di salah satu bangku yang ada di trotoar, menunggu sang istri menyusulnya.

Tak lama kemudian Junmyeon melihat mobil sedan berwarna hitam melaju kearahnya. Ia sangat bahagia, orang yang ia tunggu² akhirnya datang juga.

Tak sengaja ia melihat kearah yang berlawanan, mendapatkan sebuah truk melaju dengan kecepatan tinggi.

"JISOO BERHENTI!!"

Spontan Junmyeon berteriak agar Jisoo tak melajukan mobilnya. Namun, Jisoo yang terlena akan alunan musik di dalam mobilnya, tak dapat mendengar teriakan Junmyeon.

BRUK

Kecelakaan tak bisa terhindarkan. Truk putih itu menabrak mobil milik Jisoo. Tepat dihadapan Junmyeon.

Malam itu adalah mimpi buruk bagi Junmyeon. Ia melihat dengan mata kepala dia sendiri darah sang istri bercucuran.

"KIM JISOO!!"



"Tidak Jisoo tidak...."

"Jangan pergi Jisoo"

"KIM JISOO"

Junmyeon langsung terbangun dari tidurnya, ia mengatur napasnya.

Terdengar teriakan sang suami, Irene segera kembali ke kamarnya. Ia sudah melihat suaminya duduk dengan lemas sembari mengacak² rambutnya.

"Ada apa Suho?" Irene nampak khawatir.

"Aah, aku bermimpi buruk," jawab Suho a.ka Junmyeon.

"Bermimpi buruk? Mimpi apa?" tanya Irene.

"Aku mimpi Jisoo. Di mimpi ku semua kejadian Jisoo kecelakaan terulang kembali," jawab Junmyeon.

Irene yang melihat Junmyeon berkeringat dingin segera mengambil tisu di atas nakas lalu mengusap keringat Junmyeon.

Junmyeon sangat bersyukur. Walau Jisoo sudah bahagia di surga bersama Tuhan, tetapi di sampingnya masih ada Irene.

Ia menarik pelan badan Irene lalu memeluk nya.

Irene pun membalas pelukan itu. Pelukan yang sudah lama tak ia rasakan.

"Sudah... Jisoo bahagia di atas sana," kata Irene menenangkan Junmyeon. Sesekali ia mengusap punggung Junmyeon.

"Iyaa... Aku juga sudah bersyukur ada kamu disini,"

"Irene, apa boleh aku bertanya?"

Irene pun melepaskan pelukannya, lalu menatap bingung sang suami.

"Aku bukan ingin membuka kembali memori lama mu. Tetapi pertanyaan ini selalu menghantui ku,"

"Tidak apa2 Suho, tanyakan saja," jawab Irene.

STEP MOTHER [ Suho X Irene ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang