Jangan lupa vote+coment ya.
Semoga suka.
Happy Reading🤍
_______________________________
23. SEBUAH KARTU NAMA?
Ketika kamu mencintai seseorang begitu dalam maka taruhannya adalah kehancuran hatimu—Nazora Olivia Cassandra.
______________________________
Mereka kini sudah berkumpul di dalam ruang eskul musik. Zora dan Draco duduk berdampingan, dengan Liana yang sudah menggunakan earphonenya untuk mendengar lebih jelas suara keduanya. Ruangan dibuat kedap suara, agar penyatuan suara dapat membaur dengan pola yang baik. Selain itu, juga untuk mencegah agar tidak menganggu kenyamanan siswa siswi lainnya. Mereka kini berada di tempat masing-masing. Liana diluar terhalang oleh kaca transparan, sehingga Liana masih bisa melihat keduanya yang berada di dalam.
Draco memangku gitar kesayangannya yang sudah hampir dua tahun menemaninya, pria itu kemudian menoleh pada Zora, "Nggak usah tegang Ra, biasa aja rileks."
"Gue kan jarang latihan gini Dra. Jadi lumayan gugup," jawab Zora, karena ini baru pertama kali ia latihan bersama anggota eskul musik lainnya.
Liana tersenyum di tempatnya, "Rileks Ra, lo cuman perlu ngatur suara lo biar enak didengar, nanti Draco bakal ngiringin lo nyanyi."
"Draco itu hebat banget kalau ngiringin orang nyanyi. Sumpah, gue aja senang banget kalau liat dia gitaran gitu," lanjut Liana, cewek itu memang tipe cewek yang suka cowok yang bisa memainkan alat musik.
"Lo terlalu berlebihan Kak," Draco sedikit tertawa begitu pula dengan Zora.
Zora meminum air mineral di sampingnya agar suaranya tidak serak, "Gimana? Gak serak kan lo dengar gue ngomong?" tanya Zora.
Liana menggeleng, "Enggak, jadi mau latihan lagu apa?" tanya Liana.
"Lagu it's only me gimana? Lo hafal gak Ra?" Draco menoleh ke Zora meminta jawaban.
Zora mengangguk, "Boleh. Gue juga lumayan hafal, karena lagunya emang lagi viral."
"Okeee...lagu Kaleb ya? Pokonya harus maksimal latihan hari ini, karena pensi yang hadir banyak banget, dan penampilan kalian paling ditunggu-tunggu," jelas Liana yang mulai serius mengarahkan dua adik kelasnya itu.
"Siap!" sahut Zora dan Draco serempak, Draco itu merupakan partner yang supel. Jadi pembawaan akan lebih santai jika bersama pria itu.
Jreng🎶
Draco mulai memetik senar gitarnya agar menghasilkan bunyi yang selaras. Liana masih memperhatikan keduanya. Sedangkan Zora sudah bersiap memulai nyanyinya.
Selama ini ribuan hari
Kudekat denganmu
Lewati berbagai hal ku ada di sisi muZora mengembangkan senyumnya saat lantunan lagu yang ia nyanyikan itu seimbang dengan suara gitar Draco.
Tanpa kau tahu perasaan ku padamu
Sendiri ku berharap
Memberi kasih walau tak kembaliSahut Draco, suara serak basah cowok itu sangat bagus dan bisa melengkapi dan saling menyeimbangi dengan suara Zora.
I maybe not yours and you're not mine
But I'll be there for you when you need me
It is only me
Believe me boys it's only me
Yeah it's only me
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZZA (PROSES REVISI)
Novela Juvenil⚠️WARNING⚠️ Cerita ini mengandung kata-kata kasar! Mengandung beberapa tindak kekerasan! Mengandung sedikit unsur dewasa! Jadi harap bijak dalam membaca! _____________________________________________ Ini kisah tentang Altezza Margamahendra yang menj...