sebelumnya
"dan.. apa kau boleh mendekat ke sini? atau aku yang mendekati mu?" tanya Nathan membuat Izekiel sedikit terkejut
_________
"..."
"tak menjawab ya.."
"hah~"
Nathan pun mulai mendekati Izekiel
"a-apakah anda benar.. Malaikat?" tanya Izekiel
"tidak, aku bukan lah malaikat" jawab ku sambil menatap intens sekujur tubuh Izekiel
"mata permata.. apa anda Tuan Putri kekaisaran Obelia..?"
"tunggu apa?! dia bilang permata..? Raphael mengubah warna mataku?!!! tch, benar benar akan ku bunuh dia nanti! tapi.. kalau sudah begini aku tak mungkin berbohong bukan.."
"uh, emm iya.. tetapi aku bukanlah Athanasia" jawab ku ragu
"bagaimana mana anda bisa sampai datang ke tempat ini?"
"soal itu rahasia.."
"begitu ya.." ujar Izekiel terdapat merona kecil di pipi nya
"lalu, anda.. bukan Tuan Putri Athanasia? lalu-" ujar Izekiel terpotong oleh ucapan Nathan
"aku adalah kakak kembarnya Athanasia, aku lebih tua 20 menit dari dia.. setidaknya setelah aku mengatakan ini, au mohon kau bisa merahasiakan ku dari orang lain.." ujar ku
"dan bukan kah kau harus mencari adikmu..? yang bernama Zenith"
"..."
"ternyata anda mendengar semuanya, sebenarnya saya takut mencari nya dia sedang menangis sendirian.
sebentar lagi saya akan pergi dari tempat ini. karena itu seperti nya dia sangat sedih." lanjutnya
"hm, seperti nya yang bernama Zenith itu sangat menyayangi nya" batin Nathan menatap Izekiel
"hei, anak yang bernama Zenith itu seperti apa?" tanya Nathan
-----------
"dia adalah anak yang harus saya lindungi" ujar Izekiel
"kalau begitu, bukankah kau harus cepat mencari nya lalu membujuk nya?" ujar Nathan
"dia menjawab kaku sekali" batin Nathan
"saya tidak tau bagaimana cara membujuk.. anak yang menangis" ujar Izekiel
"imut nya~"
"Tuan Pu-"
"Nathan, panggil saja namaku" ujar Nathan memotong pembicaraan Izekiel
"bukankah dengan begitu saya Lancang memanggil anda seperti itu?" tanya Izekiel
"aku yang menyuruh mu, bukan orang lain"
"b-baiklah"
"N-Nathan, bagaimana caranya orang lain membujuk seseorang agar berhenti menangis?" tanya Izekiel
"hm.. soal itu, Elus lah rambut dia lalu beri dia semangat agar dia berhenti menangis, mungkin memberi semangat apapun yang membuat dia tidak menangis"
".."
"apa Nathan, pernah menangis sebelum nya..?" ujar Izekiel ragu
Nathan yang mendengar apa yang ia dengar barusan sedikit terkejut dan terlihat terdapat rona pipi sedikit
"aku tak pernah menangis! umur ku berapa coba?!" ujar Nathan sedikit kesal
________________
"begitu.. ya?" ujar Izekiel dengan badan bergetar
"k-kenapa kau tertawa?" tanya Nathan bingung
"maaf, habisnya Nathan lucu sekali" ujar Izekiel sambil terkekeh kecil
Nathan hanya tersenyum tipis mendengar nya
Ctakk!
"bagaimana seru bukan?" ujar Raphael watados
Nathan yang tadinya tersenyum tipis mulai kembali wajah datar lalu menjadi dingin mengeluarkan Aura membuat Raphael bergidik ngeri
"kau.. ingin kubunuh ya?" ujar Nathan penuh penekanan
"hihhh!! kagak mao!" ujar Raphael lalu teleport ke tempat nya
"tch! dasar💢" ujar Nathan mengepalkan tangannya
"Izekiel.. ya?" batin Nathan pergi
______________
Yo.. maaf lama update Karna mau Ujian jadi ga sempat update, terus Karna w sakit juga kemarin" walau ini masih sakit sih
jadi.. mohon maaf and, episode nya ga urut itu, w juga ga tau kenapa 🙂💔
maaf kalo ada typo nya:)
To be continued~(╥﹏╥)
KAMU SEDANG MEMBACA
✧.*【 WMMAP FANFICTION 】*.✧
Fantasíabagaimana jika kau menjadi kakak kembar Athanasia..? tetapi sifat mu menuruni darah Claude, dan dipindahkan ke istana berbeda dari adik kembaran mu? dan bagaimana perasaan mu jika kau adalah anak kebanggaan Claude? bagaimana perasaan mu jika kau men...