'Cause if you like the way you look that much
Oh, baby, you should go and love yourself
And if you think that I'm still holdin' on to somethin'
You should go and love yourself'
Lantunan ponsel Dira berdering. "Ya Ma?" Dira mengangkat telepon. Terdengar di sisi sebelah ibunya berbicara. "Ya Ma, Dira masih di jalan, sebentar lagi sampai, oh ya, tapi Dira mau mampir dulu ke rumah singgah ya." cerocos pemilik suara itu. "Iya, Dira ga sampe malem koq, udah dulu ya Ma, biar ga kemaleman." Dira memasukkan ponselnya ke dalam tas dan memacu kembali motornya. Sekitar 15 menit, ia segera memarkirkan motornya di halaman sebuah rumah. Sepulang kerja ia selalu menyempatkan diri walaupun hanya untuk sekedar mampir melihat kondisi rumah singgah yang ia perjuangkan sejak dulu bersama teman-temannya, Agnes & Tia. Dira & Agnes adalah teman saat kuliah, sementara mereka berdua bertemu Tia setelah enam bulan rumah singgah itu berdiri. Mereka bertiga berjuang susah payah mengupayakan agar rumah singgah itu berdiri, dan sekarang lama kelamaan mereka telah memiliki donatur tetap, sehingga rumah singgah bisa berjalan dengan baik & berkembang.
"Assalamualaikum,," Dira melepas helm nya dan membuka pintu. "Eh, Mbak Dira." seorang anak berkuncir dua dengan mata yang menggemaskan menghampirinya, Lita namanya. Ia adalah seorang anak yang hampir 3 bulan ini tinggal dipenampungan bersama ibunya. "Hai Lita, gimana hari ini belajarnya?" tanya Dira sambil mencubit pipi Lita. "Hari ini Lita belajar bahasa Inggris Mbak, diajari Mbak Agnes tadi." ujarnya ceria. Dira membalas dengan senyuman, kemudian beranjak menuju ruang administrasi, yang dulunya adalah sebuah ruangan yang kemudian mereka sulap untuk tempat membereskan dokumen-dokumen keperluan rumah singgah tersebut. "Dira, lo liat deh sini." Tia memberonding Dira yang baru saja membuka pintu dengan perintahnya. Dira mendekati Tia yang sibuk menatap layar laptopnya. "Kenapa?"tanya Dira. " Lo liat deh ini, ada aja ya orang kaya gini, ini ada orang yang sok tahu dengan stalking kita, bilang kalau rumah ini itu adalah tempat perdagangan manusia, terutama wanita dan anak-anak. Pakai segala diupload lagi foto rumah ini. Ih, nyebarin rumor ga bener nih orang."ungkapnya dengan emosi meletup-letup. "Ya udah lah Ti, tenang aja, selama rumor itu belum berefek buruk sama kita ya biarin aja dulu, lagian kita juga mengantongi ijin dari pemerintah, dan kita punya pengacara handal kan? Hehehe." jawab Dira mencoba menenangkan sahabatnya. Amarah Tia mulai reda. Ia tahu betul, apa yang diucapkan Dira memang benar, mereka tidak bersalah, dan mereka punya Agnes, pengacara hebat yang bisa mereka andalkan. Tia tiba-tiba teringat saat pertama kali dia datang ke rumah singgah ini, ia hanya seorang wanita yang penuh keputus-asaan akan dosanya di masa lalu. Namun, Dira & Agnes berusaha membuatnya menjadi manusia yang baru. Yang percaya diri & bawel seperti sekarang. Mereka begitu dekat, karena mereka tahu, masa lalu mereka kurang lebih sama, & mereka berjuang bersama untuk bangkit, serta mengajak orang-orang yang sama seperti mereka untuk bisa bangkit juga menjadi manusia yang baru. Maka dari itu, mereka merasa perlu memperjuangkan rumah singgah ini.
"Oii, Ti, jangan bengong aja." suara Dira mengagetkan lamunan Tia. "Tau ah, gw mau mandi dulu, dari tadi belum sempet mandi nih, ngerjain laporan donatur setumpuk."jawab Tia bercanda sambil melempar cushion di bangkunya. "Ih, pantesan bau dari tadi." balas Dira sambil tertawa. Setelah Tia berlalu, Dira membuka laporan keuangan yang tergelatak di meja. Ia melihat foto mereka bertiga di depan rumah singgah ini. Foto itu diambil saat mereka berhasil mengantongi ijin dari pemerintah untuk pendirian rumah singgah ini. Ya, rumah singgah ini harus terus terjaga kerahasiannya, tapi juga harus mudah diakses bagi mereka yang membutuhkannya. Dira kembali ke masa beberapa tahun silam, masa dimana hidupnya adalah hal yang sangat kelam.
[Continue]

KAMU SEDANG MEMBACA
Anagram
Mystery / ThrillerKasus pembunihan berantai terjadi di sebuah rumah singgah, dan korbannya adalah semua wanita yg pernah atau sedang tinggal di sana. Apakah ada kaitannya dengan rumah singgah? Bisakah Dira memecahkan kasus pembunuhan tersebut sebelum dia menjadi korb...