Happy reading
***
Xiao zhan segera bangkit demi mengejar sang suami yg dengan cepat menghilang dari pandangannya.
" kau mau kemana?" Linmei mencegahnya.
" aku harus pulang, ada sesuatu yg mendesak." Bohongnya.
" tapi acaranya belum selesai, Emily baru akan meniup lilinnya sekarang."
" maaf, tapi aku tidak bisa menunggu-"
" Zhan. Jarang jarang kita bisa berkumpul lagi seperti ini, kenapa kau buru buru sekali. Apapun hal yg mendesak itu, sebaiknya kesampingkan itu." Han mubo merangkulnya kemudian membawanya mendekati tempat Emily yg akan meniup lilin kue ulang tahunnya.
Xiao zhan benar benar dihadapkan dengan situasi yg membuatnya dilema. Disini dia merasa tak enak kalo tiba tiba harus pergi disaat acara inti akan dimulai, sedangkan hatinya merasa tak tenang mengetahui sang suami sedang menunggunya disana.
" kenapa wajahmu begitu, tersenyumlah! Jangan membuat hari bahagiaku menjadi suram karna wajah masammu itu." Emily berkata padanya, Zhan pun segera mengubah ekspresi wajahnya.
Emily mulai mengucapkan keinginannya, kemudian meniup semua lilin tersebut hingga mati.
" selamat ya!" Seru yg lainnya serentak dengan diiringi tepuk tangan heboh.
" ayo kita semua berfoto! " Linmei mulai mengatur kameranya.
" Zhan jangan kikuk begitu donk! Sehun lebih mendekatlah pada Zhan!" Intruksinya. Sehun pun mendekat. Linmei mulai menyalahkan timer sebelum ia ikut bergabung dengan yg lainnya.
Cekrek....
Suara jepretan kamera berbarengan dengan cahaya flash berhasil mengambil sebuah gambar.
" teman teman sepertinya aku tidak menunggu acara ini hingga benar benar usai. Maaf kuharap kalian bisa memaklumiku." Serunya yg membuat kumpulan remaja tersebut sedikit kecewa. Xiao zhan pun bergegas, namun Sehun meraih pergelangan tangannya membuat ia menoleh.
" ada apa?"
" boleh aku meminta nomor ponselmu? Tenanglah aku tidak akan macam macam. 3 hari lagi aku akan kembali ke Korea, aku hanya tidak ingin kehilangan kontak dengan kalian, nomor yg lainnya masih sama hanya nomor milikmu saja yg sepertinya berubah." Ucapnya. Xiao zhan segera mengambil ponsel yg disodorkan Sehun kemudian bersiap mengetiknya sebelum tiba tiba ponsel ditangannnya itu diambil seseorang.
Wang yibo menutup pintu mobil dengan kasar, memukul kemudinya dengan keras untuk menyalurkan emosinya. Setelah dirasa ia sudah bisa menetralkan perasaannya itu, ia duduk dengan tenang sembari menunggu sang istri, hampir 20 menit tapi Wang yibo belum juga melihat sang istri keluar dari dalam kafe. Wang yibo membuka dashboard dan mangambil undangan pernikahannya, pria itu kemudian kembali masuk.
" kau tidak perlu menghubunginya!" Suara berat Wang yibo mengintimidasi Sehun. Membuat pemuda itu tak suka.
" ayo pulang!" Tak ia pedulikan tatapan permusuhan dari seorang Oh Sehun. Wang yibo segera menarik tangan istrinya untuk meninggalkan tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Nikah ( Completed In Pdf)
FanfictionWang yibo dipaksa menikah dengan remaja tanggung yg usianya terpaut 12 tahun darinya.demi menuruti desakan sang ayah yg tengah sakit. akankah hubungan pernikahannya berjalan baik?