5.|Mine

39.1K 3.4K 183
                                    

Disebuah taman bermain kini Aletha, Selvia, Silvia dan juga Raskal sedang bermain bersama. Oh jelas raskal ikut, ia sudah menganggap aletha sebagai adiknya dan tentu saja aletha tak menyia nyiakan kesempatan itu karena keluarga raskal juga tergolong keluarga berpengaruh didunia ini dan otomatis ia akan mendapat perlindungan karena keluarga raskal juga menganggap aletha sebagai bagian keluarga mereka dan bahkan mereka sangat menyayangi aletha seperti keluarga Wilson

"DASARR KAMPRETTT. SINI GAK LOO" pekik selvia dengan keras sambil mengejar kembarannya

"GABISAA WLEEE" teriak silvia sambil tertawa keras karena melihat kekesalan selvia

"SIALAN LO-

Brukkk

BWAHAHAHAHA

"Syukurin BWAHAHAHAHA" ejek silvia dengan tertawa terpingkal pingkal sampai berguling guling memegang perutnya

"ANJINGGG. KEMBARAN SETANN, SINI LOOO" sentak selvia kemudian berlari cepat dan menubruk silvia dengan kencang hingga keduanya berguling guling di rerumputan hijau yang posisinya miring

"KAMPRETT, RAMBUT BADAII GUEE" pekik silvia dengan histeria dan di balas senyum miring oleh selvia

"Anggap aja impass. BWAHAHAHAHA" jawab selvia sambil tertawa terbahak bahak

Sedangan Aletha dan Raskal hanya geleng geleng kepala saja sambil terkekeh kecil melihat perdebatan keduanya hanya dikarenakan silvia yang meplorotkan celana selvia dengan sengaja. Raskal sendiri sudah tak kaget dengan kelakuan si kembar

"Bang raskal, aku mau beli es krim ya" ucap aletha sambil mendongak ke arah raskal yang kini sedang mengelus rambutnya

"Biar abang yang beliin" jawab raskal dengan lembut disertai senyum tipisnya

"Emhh. No no no, mau aletha aja" sahut aletha dengan menggelengkan kepalanya lucu disertai bibir yang mengerucut

Astaga, kenapa imut sekali..batin raskal dengan kepalan gemas

"Abang ihh. Ya ya ya" mohon aletha dengan puppy eyesnya sambil menyatukan kedua tangannya yang membuat raskal lagi lagi harus menggeram karena gemasnya ekspresi yang diperlihatkan oleh aletha

Sial. Batinnya karena tak kuasa menahan gemas terhadap orang yang dianggap adik olehnya

"Hah, baiklah. Jangan lama lama dan hati hati hm?" Jawab raskal dengan lembut sambil mengelus pipi chuby kemerahan milik aletha

"U um. Okeh, dadah abang" pamit aletha sambil tersenyum lucu seraya melambaikan tangan nya dan berlari lari kecil hingga membuat raskal menggeleng kepala karena kelakuan gemas aletha

"Babang es krim, aletha mau es krimnya 1 ya, yang rasa strawberry" ucap aleyha pada penjual eskrim dengan kepala mendongak

"Ehh neng imut. Siap atuh"

"Ini atuh neng"

"Makasih babang es krimm" jawab aletha yang diangguki gemas oleh sang penjual, ahh bukan ralat semua yang berada di sana sambil memekik tertahan karena ekspresi imut yang dimiliki oleh aletha

Saat sedang asik asiknya berjalan. Aletha melihat siluet seorang anak laki laki sekisaran seumuran dengan raskal yang tak lain adalah 1 tahun lebih tua darinya yang sedang duduk termenung di danau

Samperin ah. Batinnya dengan penasaran

"Hay" ucap aletha yang mengejutkan anak laki laki tersebut dan kemudian ia menoleh kepada orang berani beraninya mengganggu ketengannya saat ini

"Siap--" ucap anak laki laki dengan dingin yang terpotong karena ia yang terpesona akan paras cantik imut lucu dan manis milik aletha

Deg

Cantik. Batinnya dengan terpesona

"Heh, kok ngalamun si?" Tanya aletha dengan penasaran sambil memiringkan kepalanya ke kanan yang menambah kesan keimutan pada dirinya

"Khm. Lupakan" jawab anak laki laki tersebut dengan dingin dan datar

Astantang, masi bocah kok sifatnya gini yak. Batin aletha dengan penasaran sambil melihat anak laki laki tersebut secara intens

Anak laki laki tersebut tahu bahwa sedari tadi gadis cilik disampingnya ini melihat terus kearahnya, dan itu tak baik untuk jantung dan juga telinganya yang sudah memerah, namun ia menutupi kegugupannya dengan wajah datar dinginnya ini

"Em. Kamu mikirin apa?"tanya aletha dengan penasarannya

"Gpp"singkat bocah laki laki itu

"Ish. Nyebelin ih, ini buat kamu aja. Aku tahu kamu lagi ada pikiran jadi mending dikasi es krim aja biar kepala kamu dingin hehe" ucap aletha disertai cengiran lucunya sambil meletakan es krimnya ke tangan bocah itu

"Kenalin, aku Aletha Saqueenara. Aku pulang dulu ya, babay. Inget, dimakan lhoo" ujar aletha lagi sambil memincingkan matanya lucu seraya menunjuk ke wajah bocah itu dan tak lama kemudian ia meninggalkan bocah tersebut dengan berlari lari kecil

Sedangkan anak laki laki tersebut yang ditinggalkan oleh aletha hanya memandang punggung aletha dengan pandangan sulit diartikan dan tak lama kemudian seringai tipis muncul di bibirnya sexy nya, dan setelah itu ia menjilat es krim yang berada di tangannya dengan pelan sambil bergumam..

"Aletha Saqueenara hm?" Gumamnya dengan seringai yang terpatri di bibir sexy nya sambil memandang es krim pemberian gadis kecil yang menarik perhatiannya tadi

You are mine. Tekan bocah itu sambil terus menjilat es krim yang diberikan oleh Aletha tadi dengan kilat mata penuh tekad (not obsesi)

"Tuan muda" ucap sesorang di belakang bocah laki laki tersebut yang pakaian serba hitam dan juga kacamata hitamnya

"Hm"dehem sang bocah

"Mari tuan muda, anda tidak berniat membolos latihan menembak bukan" jawab orang tadi dengan keberanian yang menipis

"Kau" sahut bocah tadi sambil menatap orang serba hitam tadi dengan kilat tajamnya yang membuat orang tadi menundukan kepalanya sambil merutuki kebodohannya

"Cari tahu gadis kecil yang bernama Aletha Saqueenara. Aku ingin biodata lengkapnya saat selesai latihan menembak" alih bocah laki laki tersebut dengan datar dan dibalas tatapn cengo oleh orang tadi

"Ap apa?" Ujar orang tadi tak percaya

"Kau tuli hah. Atau kau ingin ku potong telingamu agar sekalian tak bisa digunakan hm?" Jawab bocah tadi dengan dingin disertasi tatapan tajam yang menusuk yang membuat orang tadi gemetar ketakutan

"Ja jangan tuan mu muda. Ba baik, akan sa saya laksanakan" sahut orang serba hitam tadi dengan cepat dan setelah itu menundukan kepalanya

"Pulang" tekan bocah tadi sambil melengos tanpa memperdulikan orang suruhan ayahnya itu yang melongo tak percaya

Astagaaaaa, punya anak bos kok lebih serem dari pada si bos sih, auranya melebihi tuan besar pula. Batin orang tadi dengan tertekan sambil bergedik ngeri

"Apa sebaiknya telingamu ku potong hah. Kau tak dengar apa yang ku ucapkan tadi" sentak bocah tadi dengan dingin saat tidak mendapati orang suruhan ayahnya

"A ahh. Ba baik, laksanakan tuan muda" ujar orang tadi dengan cepat cepat dan dibalas tatapan datar dingin oleh bocah tadi



.

.

.

Transmigration Extra Character -EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang