12.|Tak terduga

35.9K 2.8K 426
                                    

Malam ini, dikediaman Wilson. Semua anggota keluarga berkumpul, termasuk oma dan opa. Entah apa yang akan mereka dibicarakan

Tak ada satu suara pun yang timbul kecuali dentingan sendok yang terdengar. Sudah menjadi tradisi jika saat makan maka tak boleh ada yang berbicara.

Selepas makan malam, kini semuanya berkumpul di ruang keluarga disertai obrolan ringan baik bisnis, kecantikan, sekolah, dll. Obrolan yang diiringi canda dan tawa tersebut harus terhenti kala

"Ekhem"

Deheman dari opa yang meminta agar semuanya diam

"Opa, ingin memberitahukan pada kalian semua, termasuk cucu opa Selvia" ujar opa dengan tegas yang sontak membuat mereka mengalihkan pandangan pada selvia yang kini sibuk mengunyah permen karetnya

"Khm. Ada apaa opa?" Jawab selvia dengan ragu karena ia merasakan perasaan tak enak

"Selvia--

Opa akan menjodohkanmu"

"Byurrr"

"Uhuk"

Ucapan opa tadi sontak membuat selvia tersedak, begitu pula dengan silvia dan juga aletha yang menyemburkan air minum mereka karena terkejut

"APA?" Pekik mereka bertiga bebarengan yang membuat semua orang meringis dengan menutup mata

Untung sayang. Batin semua orang dengan sabar disertai telinga yang berdengung

"Diam" potong opa dengan tegas dan sontak membuat kericuhan tadi terhenti seketika

"Dengarkan opa" tegas opa dengan tatapan tajamnya yang langsung diangguki cepat oleh sikembar dan juga aletha yang kini masih tak percaya

"Ekhm. Opa akan menjodohkan Selvia dengan cucu teman opa, karena kami telah sepakat akan menjodohkan cucu pertamanya dengann cucu pertama oppa juga. Maka dari itu, Selvia lah yang akan oppa jodohkan"

"Jadi? Selvia mau kan?" Tanya opa yang seketika membuat selvia meneguk ludah kasar

Anjing, woy mana nih si selvia yang punya raga. Anjim, yakali gue yang dijodohin ama nih keluarga. Batin selvia dengan frustasi dengan menggigit pipi dalamnya

"Selvia, maukan sayang?" Tanya oma dengan nada lembutnya yang sontak membuat selvia meringis tak enak

"Sel selvia ma mau" jawab nya dengan terbata karena ia nya yang masi bimbang dengan pemikirannya

Sontak saja ucapan selvia tadi membuat keluarga Wilson tersenyum senang, berbeda dengan sipvai dan aletha yang termenung dengan seringai

Pasti ada sesuatu. Batin keduanya dengan yakin

"Terima kasih sayang" ujar opa dan diangguki selvia dengan senyum tipisnya

Berbeda lagi dengan Silvia dan Aletha yang memandang mereka dengan cengo disertai mulut yang menganga lebar

"Oh iya. Opa juga ingin mengatakan bahwa ulangtahun perusahaan tak lama lagi maka dari itu identitas kalian akan kami ungkap di depan publik" ujar opa lagi dan sontak saja membuat mereka bertiga duduk dengan tegap disertai mata yang melebar

"Opa serius?" Tanya Aletha dengan tak percaya

"Tentu, opa serius" tegas opa yang kemudian membuat Selvia, Silvia, dan Aletha terbungkam karena tak akan bisa untuk membantahnya

"Baiklah" pasrah mereka dengan bahu lemasnya itu membuat opa tersenyum tipis melihatnya

"Kalian tahu?opa hanya ingin publik mengetahui identitas kalian, lagi pula pasti banyak yang terkejut bahwa idola cilik mereka kini tumbuh menjadi gadis yang cantik dan menawan"

Transmigration Extra Character -EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang