1🌺

594 27 3
                                    

.
.
.
.

Baji Kensuke, dan Mikey Manjirou. Dua marga berbeda, namun Bersaudara.

Baji mengacak rambut hitam berantakannya, karena habis dari bangun tidur. Dengan malas, baji melangkah keluar dari kamarnya yang terletak di lantai dua rumah bertingkat.

Mereka tinggal berdua, dengan harta yang melimpah ruah.

Untuk melihat sosok Mikey, Adik dari ibu yang berbeda sedang mengusap wajahnya dengan cuek, dengan kondisi pakaian sedikit terbuka dan terlihat sangat menggemaskan. Rambut pirang pendeknya berantakan.

"Ke-kenapa kau malah telanjang, Dasar Mikey bodoh!" Teriak Baji dengan wajah memerah.

Dia melemparkan handuk yang ingin dikenakannya pada Mikey dan langsung menghajar tepat wajahnya. Mikey dengan wajah datarnya yang berkedut kesal, meraih Handuk itu dan langsung melemparkannya lagi pada Baji.

Pluk!

"Apa masalahmu, Brengsek!" Teriak Mikey merasa tidak membuat masalah, hanya saja Dia dan baji tidak bisa Akrab.

Selalu saja bertengkar.

Mikey membalas perlakuan Baji, dengan cepat. Merasa baji selalu saja membuatnya begitu kesal.

Mikey tidak pernah jatuh cinta, lebih tepatnya masih belum. Dia belum merasakan namanya 'Cinta'---, Tidak tertarik. Dan membiarkan baji terus terjebak dalam cinta bertepuk sebelah tangannya pada Mikey, lebih daripada Saudara. Baji sudah terlebih dahulu mencintai Mikey, meskipun dia keluarganya.

"Sudahlah! Kau mandi dulu, aku akan memasak." Tukas Baji ketus dan mengusap rambut panjang sebahunya dengan kasar, seraya menuntaskan pertengkaran kekanak-kanakan mereka pada pagi hari. Benar-benar bodoh.

Dia bodoh karena mencintai Mikey yang tidak pernah Peka.

"Iya-iya, kau sendiri yang cari masalah." Seru Mikey malas, dan beralih mengabaikan baji.

Lebih baik dia menghindar, daripada membuat masalah terus menerus dengan Baji.

Baji sangatlah menyebalkan. Selalu saja ikut campur.

Padahal, Mikey lebih suka untuk melakukan urusan dan dirinya sendiri, tidak perlu ada yang mempedulikan dan mengurusi dirinya. Dirinya, juga tidak ingin tertarik dengan siapapun.

Menyebalkan.

.
.
.
.
.

"Hah, dia sudah pergi." Gumam Baju menghela nafasnya, dia sudah terbiasa diabaikan Mikey, atau mungkin dibencinya.

Baji meraih dengan malas tasnya, dan meletakan tas hitam di atas bahu lebarnya.

Tak!

Baji membuka pintu rumahnya, mendapati sosok mungil lebih pendek hingga sebahu darinya.

"Pagi Baji-san!" Sapa Chifuyu, Chifuyu selalu mengikuti baji kemanapun sejak Baji tanpa sengaja menyelamatkan Chifuyu dari para preman mengerikan.

"Pagi, Cipuy!" Sapa baji, dia mengusap pelan puncak kepala Chifuyu dihadapannya sambil tersenyum ramah. Membuat kepala chifuyu sedikit bergoyang ke kiri dan ke kanan. Baji selalu saja menganggapnya sebagai anak-anak. Mungkin karena  Chifuyu lebih kecil darinya dan Chifuyu selalu membiarkannya, memperlakukan Chifuyu seperti itu. Berbeda dari yang lainnya.

Blush!

Chifuyu hanya menatap ke arah bawahnya, dengan kedua pipi mungil perlahan memerah. Bibirnya merengut gemas. Dia mengeratkan kedua tangannya dengan pelan pada tali tas yang dipegangnya didepan dada.

Happiness LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang