Darah berwarna merah segar berceceran dimana-mana.
Chifuyu yang semula hanya berada dalam kegelapan, kini mulai tersadar dari lamunannya. Dia ada di dekapan seseorang.
Seseorang yang familiar.
Prang!
"Baji-san!" Teriak Chifuyu, dan langsung memeluk Baji dengan erat. Melindunginya dari pecahan botol dari ayahnya yang sudah sangat marah.
Menggantikan Baji untuk terluka. Ini hal yang pantas.
"Chifuyu!" Baji terkejut namun tidak bisa melakukan apapun untuk waktu yang singkat itu.
Chifuyu tersenyum, sebelum ayahnya menarik kaki Chifuyu untuk menjauh dari Baji.
"Ch-"
Prang!
Belum sempat baji berbicara, ayahnya sudah memukuli kaki kanan Chifuyu dengan pecahan botol tanpa belas kasihan.
Chifuyu berteriak tertahan, dia mengalihkan pandangan pada Baji dan mengeleng perlahan.
"Pergi baji-san, i-ini sudah pantas untukku. Cepat pergi!" Usir Chifuyu. Ayahnya semakin menarik Chifuyu kearahnya.
Rambut hitamnya yang panjang sedikit bergoyang, Manik mata kuning yang menampilkan sosok Chifuyu di kedua matanya.
Dia menarik tangan Chifuyu menjauh dari ayahnya, Chifuyu seketika terdiam merasakan rasa hangat mengalir didadanya.
"Tidak! Kau akan bersamaku, kau berharga Chifuyu!" Teriak Baji. Mata Chifuyu mengerjap, sejak kapan waktu berjalan kembali untuk dirinya ini?
Apa dia pantas dicintai?
"Jangan menyerah!" Teriak Baji, walaupun Chifuyu berada dalam waktu terburuknya. Tidak ada satupun yang bersamanya, dan ada disisinya. Mereka hanya akan melihat dan mengabaikan dirinya, selalu seperti itu.
Membuat Chifuyu terbiasa untuk menerimanya sendirian.
Chifuyu berhenti mengharapkan sesuatu, Cintanya pada Baji tidak akan pernah terwujudkan.
Betapapun Chifuyu mencintai Baji, Baji tidak akan pernah melihat kearah dirinya, Dan dia tidak ingin merepotkan Baji dengan perasaannya ini. Chifuyu selalu menahan dirinya.
Lagi dan lagi. Hingga rasa menyakitkan itu menghilang, dan Chifuyu kehilangan senyumannya. Menganggap bahwa semuanya wajar.
Hal yang wajar.
Karena dia adalah pembawa sial bagi orang lain dan dirinya sendiri. Dia adalah kemalangan, sebuah kesalahan dunia ini.
"Dia adalah kesalahan!" Teriak ayahnya. Yah, dia kesalahan.
"Tidak! Chifuyu adalah sebuah keberuntungan. Aku sangat membutuhkan keberadaannya! Chifuyu adalah Chifuyu!" Teriak Baji dengan lantang, wajahnya yang serius tampak sangat keren. Chifuyu mengagumi semuanya dari Baji, rasa kagum berubah perlahan menjadi rasa cinta.
Seharusnya tidak benar, kan?
Dia menarik Chifuyu kearahnya, Padahal tidak pernah ada yang seperti ini padanya. Tidak ada yang pernah melihat kearahnya, semuanya memalingkan pandangannya dari Chifuyu dan akan mengabaikannya saja.
Karena dia Kemalangan.
"Chifuyu! Aku akan selalu disini. Aku akan mencarimu Chifuyu." Seru Baji, tangannya begitu hangat. Seolah membawa Chifuyu dari semua mimpi buruk yang tidak berakhir.
"Baji-san." Gumam Chifuyu.
Srek!
Dan sayangnya semuanya hanyalah mimpi sejenak, sebelum kaki kanannya terasa begitu sakit, dipelintir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Love
FanfictionCinta akan mencari pasangannya, untuk menjadi Takdirnya Tersendiri. Bisakah aku Bahagia? . . [Tamat] . . 🌺Chifuyu (Protagonis) 🌺Love, Story