7🌺

126 13 4
                                    

Brak!

Bruk!

Prang!

Berapa lama ini terjadi?

Waktu seakan tidak berjalan lagi, disini tidak ada waktu. Tidak ada jam, Hanya ada kemalangan yang terjadi, lagi dan lagi tanpa henti, padanya.

Tidak ada batasan.

Sudah lama Chifuyu terjebak didalam ruangan yang sama terus menerus. Ruangan familiar yang selalu ditempatinya.

"Anak brengsek!" Teriak suara itu lagi, dia melemparkan botol minumannya ke sembarangan arah. Membuat kamar Chifuyu semakin terlihat berantakan.

Kamar yang gelap. Penuh kesuraman dimana-mana. Dan Chifuyu ada disana. Sebagai sumber dari segalanya. Sebagai penyebab dari semuanya.

Bagaimana semuanya bermula?

Tidak, sejak dia lahir kedunia ini. Semuanya tentu akan terjadi padanya. Chifuyu sudah tau.

Hanya saja sekarang Chifuyu menyadari betapa rendahnya dirinya. Betapa tidak berharga arti dari keberadaannya.

Prang!

Suara ibunya bersahutan di luar mencari pelampiasan.

Dan ayahnya yang baru saja mabuk-mabukkan sedari tadi hanya melampiaskan kekesalan pada Chifuyu, anaknya.

"Kenapa! Ini semua karena kau, anak sialan! Andai saja kau tidak ada. Aku tidak akan seperti ini!" Teriaknya meminum minuman keras yang kesekian kalinya.

Buk!

Pukulan mendarat pada Chifuyu, Chifuyu hanya diam. Sudah terlalu lelah untuk melawan, dan lelah untuk bereaksi. Lagipula apa gunanya? Hanya akan selalu sama. Tidak ada yang berubah.

"Argh! Dia memutuskanku!" Teriaknya frustasi. Selama ini ayah selalu mencari ketenangan di luar rumah dan sekarang. Mereka sudah mengetahui kondisi sebenarnya dari ayah, dan meninggalkan ayahnya.

"Semuanya meninggalkanku, semuanya karenamu! Kau adalah pembuat kesialan!" Teriak pemuda tua itu, langsung mengarahkan pukulan pada Chifuyu membuat luka memar di wajah kecilnya. Luka yang akan selalu membekas pada Chifuyu.

Chifuyu hanya diam, mata birunya tidak menunjukkan apapun. Tanpa ekspresi, hanya ada kesuraman disekitarnya.

Di jiwa-nya.

'Ah...ini kesalahannya.' bisiknya berkali-kali dalam hatinya.

Tentu saja, semua salahnya. Salahnya. Salahnya karena dirinya hidup, salahnya karena selalu merepotkan. Salahnya karena tubuhnya lemah.

Jika dia tidak ada, apakah semuanya akan lebih membaik?

Ibu dan ayahnya akan bahagia, dia tidak akan menemukan siapapun. Baji akan menemukan kebahagiaan, seseorang selain dirinya. Takemichi tidak akan terlibat dengannya, dan Chifuyu tidak harus merasakannya lagi.

Perasaan cinta yang manis sekaligus menyesakkan hatinya.

Dia tidak akan lagi menganggu kehidupan semua orang.

Semuanya akan terbebas.

Lalu bagaimana dengan dirinya?

Itu tidaklah penting, selama dia menghilang semuanya akan baik-baik saja. Karena dirinya hanyalah pembawa kesialan.

"Ck sialan." Dia menarik wajah Chifuyu dengan kasar. Tidak ada yang akan mempedulikannya.

Semuanya akan selalu sama. Disini, tidak ada yang akan memihak sesuatu yang teramat kotor seperti dirinya. Sejak awal, Chifuyu selalu sendirian.

Happiness LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang