Apa kabar?
Selamat membaca❤️
***********
Sudah hampir satu minggu, sejak kejadian malam itu. Baik dari yesaya maupun dari pihak Irzan masih sama-sama bungkam. Yesaya sibuk dengan dunianya sendiri. Ia pun kini tengah menjalani proses syuting.
Begitu pun dengan kiara, ia pun sibuk dengan dunia nya sendiri di Bali. Memilih untuk tidak mengambil tau lagi tentang Yesaya. Dan sekarang kiara sedang sibuk menjalani photoshoot di Bali.
_____________________________
Yesaya menghempaskan badan kekasur kesayangannya, jadwal syuting yang full hari ini cukup membuat nya kelelahan. Kini ia tengah sibuk bermain ponsel, membuka aplikasi instagram nya untuk sekedar melihat instastory.
Mata yesaya membulat ketika melihat kiara baru saja mengupdate instastory terbaru. Dengan cepat ia langsung membuka nya. Sejujurnya Yesaya sangat merindukan gadis itu.
"Dm boleh ga sih?" Tanya Yesaya sembari menatap instastory kiara.
Ia memijat pelipisnya pelan, sudah hampir seminggu diri nya uring-uringan setiap malam karna merindukan kiara. Yesaya sadar dan mengaku salah, tapi apakah bisa ia memperbaiki semua yang sudah rusak?
"Whatsapp masih di blok.."Ucap Yesaya menghela nafasnya ketika melihat kontak whatsapp milik kiara. Ia membaca ulang isi chat nya dengan kiara dulu sewaktu mereka masih baik-baik saja. Yesaya tersenyum miris, kenapa rasa nya begitu sakit ketika membaca isi pesan itu?
"Kangen kii.."
Jari yesaya mulai membuka room chat nya dengan Ghena. Membaca pesan-pesan dari Ghena dan yesaya belum sempat untuk membalasnya. Setelah itu yesaya membuka info kontak Ghena. Tanpa ragu ia langsung menekan Blokir. Ia berjanji tak akan mau berurusan dengan gadis itu lagi.
Setelah itu Yesaya memberanikan diri untuk menelfon Maudy. Mungkin Maudy bisa membantu nya, pikir yesaya.
"Hallo.." Ucap Yesaya saat maudy sudah mengangkat telfon.
"Kenapa? Masalah kiara?" Tanya maudy to the point.
Yesaya terdiam sebentar "i-iya.."
"Mau apa? Nyakitin dia lagi?" Tanya Maudy dengan nada ketus.
"Gue akuin gue memang salah.. Gue nyesel mod.."Jawab Yesaya.
"Iyaa emang! Baru sadar sekarang? Baru kerasa sekarang kehilangannya?"Pertanyaan Maudy membuat yesaya reflek menganggukkan kepala.
"Gue yakin lo bisa bantuin gue.. lo tau kan gue lagi ga baik sama Irzan dan yang lain? Makanya gue nelfon lo.." Ucap Yesaya jujur.
Terdengar maudy menghela nafasnya disana"lo mau gue bantu apa?"
"Gue kangen kiara.." Jawab Yesaya pelan, entah apa yang membuat Yesaya tiba-tiba meneteskan air mata. Kali ini saja, biarkan ia untuk menangis menyesali apa yang sudah ia lakukan.
"G-gue kangen kiara mod.. banget! Kangen banget.. Gue tau gue salah, dan gue akui kesalahan gue.. Tapi pliss bantu gue mod.. karna yang lain bener-bener udah marah sama gue.." Ucap Yesaya lagi, kali ini suara yesaya terdengar serak.
"Lo nangis yesa?!" Tanya Maudy kaget.
Yesaya hanya diam tak menjawab pertanyaan Maudy. "Bantu gue mod.."
"Gue akan bantu tapi gue ga janji karna sejujurnya gue juga kecewa dengan perbuatan lo kemarin. Kalau gue aja kecewa ya apalagi kiara?" Ucap maudy membuat Yesaya mengangguk paham.