0

13 2 2
                                    

Minta tolong kalau ada typo tandain yaaa
Makasiih 🙏

Bisnis dan politik bukanlah hal yang bisa dikatakan bersih ataupun dikatakan kotor. Keduanya abu-abu dan tidak pernah bisa menaruh kepercayaan kepada orang lain sekalipun orang kepercayaan.

Rezvan Qutb, seorang pengusaha yang sudah merintis usahanya sejak duduk di bangku sekolah menengah itu harus sirna bersama keluarganya. Sandra yang tengah mengandung buah hatinya terpaksa melahirkan lebih awal dari yang seharusnya. Dalam kondisi yang tertekan membuat Sandra drop. Namun bayi kembarnya lahir dengan selamat. Rezvan memeluk istrinya dalam diam. Ia menangis sesenggukan melihat kenyataan tersebut.

"Bawa pergi anak kita, jangan sampai mereka berdua berasa di satu tempat. Aku tidak kau mereka dalam bahaya." Pinta Sandra lirih

"Aku akan membawa mereka ke tempat yang aman. Kamu jangan khawatir. Kita hadapi sama-sama." Jawab Rezvan menenangkan Sandra

"Kamu orang yang kuat. Jangan menangis." Sandra berusaha mengangkat tangan dan mengelus rahang suaminya.

"Jangan sampai 'mereka' menemukan anak-anak kita. Titipkan mereka di tempat yang tak mungkin ada lagi yang mengejar."

Kondisi makin drop karena pendarahan dan tekanan yang Sandra dapatkan. Suara alat itu nyaring dan mengerikan sekaligus.

TIIIIIIITTTTTTTTTTTTTTTTT.....

"Sandraaaa!!!!"

☘☘☘

Suasana pemakaman Sandra berlangsung khidmat. Penampilan Rezvan sangat berantakan namun otaknya terus berpikir bagaimana caranya kedua buah hatinya mendapatkan perlindungan yang cukup tanpanya.

Gundukan tanah merah itu sengaja ia tinggalkan. Tak ada nama di pusara itu. Rezvan sengaja menutup jejak informasi tentang istri dan anak-anaknya.

Sekembalinya dari makan umum itu, Rezvan kembali ke rumah sakit. Ia mengambil salah satu anaknya dan berencana menitipkannya ke salah satu pasangan prajurit. Dan yang satunya akan ia titipkan pada pasangan anggota.

"Suster boleh saya minta dua lembar kertas dan pinjam bolpoinnya?"

"Boleh Pak, silahkan" Perawat itu memberikan sebuah block note baru dan bolpoin gel miliknya.

Rezvan duduk dan menuliskan sesuatu sebuah nama di masing-masing kertas.

"ADHYATMA, 17 Juxx 20XX" di lembar pertama

"ADHITAMA, 17 Juxx 20XX" di lembar kedua.

Dalam kertas itu juga tertulis permintaan maaf serta permohonan untuk mendidik dan beberapa pesan lainnya. Kertas tadi dilipat rapi dan diselipkan di baju bayi milik keduanya.

🍂

Rezvan memesan taksi online yang kebetulan baru saja mengantar pelanggan ke rumah sakit. Ia mengambil kesempatan itu. Ia memesan taksi online tersebut tanpa menggunakan aplikasi. Dengan bakat negoisasinya ia berhasil.
Ia meminta sopir taksi tersebut menunggu dan kemudian membawa kedua putranya.

"Ini kemana pak tujuannya?"

"Perumahan militer pak." Jawabnya tegas.

"Baik Pak, tapi saya tidak bisa masuk."

"Tidak masalah. Nanti saya masuk sendiri dan bapak tolong jaga anak saya yang satunya."

"Baik Pak"

Senyap, ia membawa putranya di depan pintu salah satu rumah dinas.

"Adhyatma. Ayah minta maaf karena menitipkan kamu disini. Kamu aman disini. Suatu hari nanti kita akan berjumpa lagi." Rezvan mengecup bayi merah itu dan memanggil orang yang sedang duduk di penjagaan. Dia adalah ajudan pemilik rumah.

Setelah menyampaikan tujuannya. Ia melihat orang yang dimaksud menghampirinya.
"Aku titip putraku. Kuberi nama Adhyatma. Dia punya kembaran yang aku beri nama Adhitama. Namun tidak untuk aku titipkan disini, aku takut justru ada orang yang curiga. Keduanya punya tanda lahir yang sama."

"Baiklah. Semoga kamu sehat selau dan kelak bisa berjumpa lagi dengan putra-putramu."

"Terima kasih. Aku pergi. Jaga dia." Rezvan mencium putranya dan pergi.

Sekembalinya di taksi, Rezvan kembali memberi perintah pada sopir.

"Pak, kita ke jalan Manggala."

"Baik, Pak."

Melakukan hal yang sama pada anak keduanya. Adhitama.

Rezvan menyuruh sopir tadi menjalankan mobilnya. Ia menatap jalanan dengan tatapan kosong. Batinnya sedikit lebih tenang karena merasa sudah menitipkan putranya ke orang yang dirasa tepat.

"Semoga kalian berdua bahagia nak. Maaf Ayah tak bisa melindungi kalian untuk saat ini. Semuanya terlalu berbahaya untuk kalian berdua."


28 Oktober 2021

Hai Hai Hai
Apakabar? Sehat? 
Semoga selalu sehat dan bahagia yaa.  Aamiin.
Jangan lupa bersyukur,  Oke? 
Makasih udah vote dan komentar 
Jangan bosan-bosan yaaa...

KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang