Keluarga Indra sudah bersiap menyambut kedatangan Rezvan. Tak lupa Indra juga mengundang Cakra yang tak lain adalah keluarga yang mengangkat Adhitama Eling Cakra, kakak kembar Adhyatma Qiyas Hadiyawan.
Meja makan sudah penuh dengan hidangan kesukaan Ady. Rawon dengan lauk telur asin, keripik tempe dilengkapi dengan acar segar. Sada ikut tidur di samping sang adik sembari memeluknya dari luar selimut. Sementara Rani masih menyelesaikan ritual mandinya yang kadang-kadang memakan waktu yang lama.
'Teng tong Assalamualaikum'
Suara bell berbunyi. Indra segera membuka pintu menyambut siapa yang datang. Tanpa disangka Rezvan dan keluarga Cakra datang bersamaan. Setelah menjawab dalam, Indra langsung memeluk Rezvan dengan rasa rindu yang membuncah.
"Bagaiman kabarmu Van?"
"Seperti yang kamu lihat."
"Hei, Cakra. Ini Adit?"..
Cakra mengangguk dan merangkul Adit. Indra mempersilahkan masuk di ruang tengah. Karena kalau di ruang tamu tidak akan cukup karena memang hanya ada satu set kursi tamu. Dan bagi Indra mereka bukanlah orang lain. Mereka adalah keluarganya sendiri.
Tak lama Sonia datang bersama Rani yang mengekor dibelakangnya dengan one-set model senada dengan sang bunda. Rani menyambut ramah Rezvan, Cakra dan juga Adhit. Ia bahkan memeluk Adhit di depan para ayah.
"Ini anak perempuanku. Namanya Rani. Dia ini saudara kembarnya Sada dan kakaknya Ady. Eh kalau sekolah namanya Atma ya?"
"Iya Om. Salam kenal mbak Rani."
Rani mengangguk kaku. Ia kikuk, dan kemudian pamit izin memanggil saudara kembarnya.
"Maaf sekali Van, Cakra, dan kamu Dit. Sebenarnya Ady sedang demam. Sejak kemarin malam. Ia tadi pagi bahkan merasa sudah sehat, tapi sekembalinya dari pasar belanja dengan kakaknya ia kembali demam."
"Apa dia salah makan?"
"Sepertinya tidak, kemarin dia hanya di rumah bersama kakaknya."
"Boleh aku lihat saudara kembarku Om?"
"Panggil aja Ayah, sama seperti Ady."
"Iya Ayah. "
"Naik saja ke lantai dua. Di pintunya ada namanya. Kebetulan kamarnya paling dekat dengan tangga."
"Ayah, Papa, aku naik dulu ya."
Cakra mengangguk, sementara Rezvan justru bangkit dari duduknya dan izin ikut menemui putranya.
Mereka Rezvan berjalan beriringan dengan Adit, sementara Cakra dan Indra ada berjalan di belakangnya.
"Masuk aja, Nak. Ngga dikunci. Mungkin Sada juga ada di dalam.".
Adhit membuka pintunya dan perlahan memerlihatkan dia sosok yang berbeda sedang tertidur. Sada masih dengan kaos putih dan sarungnya. Sementara Ady dengan kaos oblong polos warna hijau. Tak lupa wajahnya yang sedikit basah karena keringatnya.
Adhit tertegun melihat hal itu. Ia bahkan ingin sekali memeluk adiknya apalagi dalam kondisi seperti ini. Ady duduk di pinggiran ranjang. Gerakan halus justru membangunkan Sada dari tidurnya.
" Eh maaf Om. Sudah lama?" Tanya Sada gelagapan karena terkejut ada banyak orang di kamar adik bungsunya.
"Baru saja kemari. Ingin melihat putraku."
"Om Rezvan?"
"Ya, ini Adhit. dan ini Cakra ayah angkat Adhit."
"Kapten basket SMK Sakti yang baru kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar
General Fiction#KaryaTiRere _________________________________________ Adhitama dan Adhyatma ternyata adalah saudara kembar. Mereka dititipkan oleh kedua orang tuanya pada dua pasangan suami istri yang berbeda. Orang tuanya harus rela menitipkan putra kembarnya it...