Haiii..
Maaf ya baru sempet update
Happy Reading! ✨Hello weekend. Sapaan yang cukup familiar di liburan akhir pekan. Sayangnya seorang Ady gabut dirumah setelah kakak kembarnya disibukkan lagi dengan aktivitas organisasi mereka. Entahlah sebenernya apa saja isinya. Ady tak tahu dan tak mau tahu. Rencananya hari ini hanyalah memantau kost sembari jalan-jalan cuci mata di dekat pegunungan. Cari wangsit. Eheee. Biar ngga penat aja kok dirumah
Pagi ini ia hanya sarapan bertiga dengan papa dan mama. Sada dan Rani sudah pergi sejak setengah jam yang lalu. Acara seminar katanya. Entahlah Ady tidak begitu tertarik. Seminar tentang ini itu dengan tahapan begini begitu. Tapi kalau tidak dilakukan yaa cuma dapat sertifikat saja. Ngga dapat goals-nya. Iya kan?
Ngga semua permasalahan yang kita tahu harus kita selesaikan sendiri. Semua punya porsi masing-masing. Kalau cuma mau nyari pengalaman ya its okay bisa kok langsung terjun ke lapangan. Karena permasalahan disana lebih nyata ketimbang data yang dikatakan oleh pembicara. Aduh duh ngomong apa ini. Dah itu hanya pendapat Ady saja.
"Hari ini kamu mau ngapain dek?" Tanya Sonia
"Mau jalan-jalan Bun. Cari udara seger, dah kangen aku sama benda kesayanganku ini. Ucap adu sambil membersihkan camera DSLR nya.
"Kapan-kapan kita foto studio yuk berlima. Udah lama banget. Terakhir waktu kalian masih TK itu pun saat ayah habis kenaikan pangkat. Maksa banget kan ya?" Ucap Indra
"Oke, boleh juga tuh. Tapi boleh ngga kita dirinya tanpa seragam? Maksudnya ayah pakai baju biasa gitu. Ngga usah pakai seragam?" Tanya Sonia
"Boleh, biar lebih netral ya? Family-man gitu. Ya kan, Dy?"
"Iyess Ayah."
"Yasudah ayo sarapan dulu. Bunda sudah masak tumis kangkung sama tempe mendoan."
"Mantap. Mari sarapan." Ucap Ady semangat menuju ruang makan.
Sonia dan Indra saling menatap. Netra mereka saling mengunci dalam hari melihat anak bungsunya merasa bahagia berada di tengah-tengah mereka. Keduanya melempar senyum dan menuju ke ruang makan membersamai sang anak. Indra merangkul bahu sang anak meninggalkan Sonia yang tengah tersenyum melihat keakraban didepannya.
"Bunda akan selalu menyayangimu nak. Meskipun kamu tidak lahir dari rahim bunda. Kamu tetap anak bunda. Bunda takut suatu hari nanti kamu tidak kembali lagi dirumah ini. Dalam dekapan kami." Air mata Sonia menumpuk di pelupuk. Sonia segera menghapusnya dan segera menyusul dua lelakinya.
"Bunda. Besok sibuk ngga?" Tanya Ady ketika selesai menelan suapan makanan.
"Engga ada kayaknya. Ada yang bisa bunda bantu?"
"Kalau hari ini?"
"Engga ada. Ayah sama bunda ngga ada kegiatan hari ini."
"Ikut Ady yuk. Nanti Ady izin sama kak kembar kalau Ady mau nemenin Ayah sama Bunda ngedate."
Sonia dan Indra tertawa mendengar penuturan sang anak. Anak-anaknya selalu bisa membuat mereka tertawa lepas melupakan sejenak beban kerja yang sebenarnya sedang dipikul. Tertawa bersama keluarga selalu bisa me-recharge energi setelah seharian bekerja.
Pernah kan? Masuk rumah, terus yang ngga keliatan ditanyain mulu sampai benar-benar melihat atau tahu lagi ngapain, dimana, sama siapa. Pernah? Sering pasti. Soalnya sepi gitu dan berasa ada yang kurang.
"Yasudah nanti ayah sama Bunda ikut. Tapi Ady yang nyetir ya. Ayah sama Bunda mau pacaran sambil makan cemilan." Ucap Indra.
"Hilih, Ayah lebay."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar
General Fiction#KaryaTiRere _________________________________________ Adhitama dan Adhyatma ternyata adalah saudara kembar. Mereka dititipkan oleh kedua orang tuanya pada dua pasangan suami istri yang berbeda. Orang tuanya harus rela menitipkan putra kembarnya it...