11

240 29 6
                                    


Hai, nungguin gak?

Aku sering insecure sama tulisan sendiri. Jadi mohon maaf ya kalau lama update, suka di pikir berkali-kali sebelum di publish part nya..







Happy reading!






•••

Satu bulan berlalu begitu cepat. Hubungan antara Jaehyun dan Aurel kian dekat. Awalnya rasa bahagia senantiasa menghampiri gadis cantik itu tentunya. Namun, semakin hari Jaehyun kian terasa aneh.

Jaehyun menjadi jauh lebih posesif dari sebelumnya. Selalu melarang ini dan itu. Memantau bagaimana kegiatan Aurel, dan mengatur segala hal tentang gadis itu. 

Jujur saja, Aurel awalnya senang karena berpikir bahwa itu adalah bentuk kasih sayang dari Jaehyun untuknya. Akan tetapi, sikap lelaki itu benar-benar membuat pandangannya sedikit berubah.

Seperti saat ini, keduanya tengah berada di salah satu mall yang ada di kota. Mereka berencana untuk menikmati film di bioskop dan sedikit membeli barang-barang yang diincar.

"Makan dulu gak?"

Mendengar pertanyaan dari Jaehyun, Aurel hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Mau makan apa?"

"Terserah."

Jaehyun menghela nafas saat mendengar jawaban itu. Mode serba salah akan di mulai sebentar lagi.

"Nasi goreng?"

"Nggak ah, bosen."

"Ayam goreng?"

"Skip."

"Mie?"

"Gak mau."

"Terus apa?"

"Ya terserah."

"Ya udah, gak usah protes kalau gitu," ucap Jaehyun seraya menarik lengan Aurel.

"Kok kesini?"

"Tadi katanya terserah. Gak terima protes. Udah, makan aja disini."

Aurel hanya pasrah walaupun ia sebenarnya tak menyukai burger. Tapi bukankah salahnya juga karena tidak spesifik menyebutkan apa yang ingin ia makan.

"Duduk, biar aku yang pesen."

Lagi, Aurel hanya diam menuruti perkataan Jaehyun. Percuma juga kan jika mulutnya protes? Jaehyun akan tetap melakukan apa yang ia inginkan.

Sambil menunggu Jaehyun kembali, gadis itu mengikat rambutnya agar tidak susah saat makan nanti. Ia menguncir rambut hitam itu dengan sedikit poni di depannya. Setelah itu, ia memilih untuk memainkan ponsel dan membuka sosial media untuk mengalihkan rasa bosan.

Tak lama, matanya menangkap Jaehyun yang sedang membawakan sebuah nampan ke arahnya. Lelaki itu terlihat keren dengan style simpel yang dipakainya.

Baru saja Aurel hendak mengambil makanan miliknya, gadis itu di kejutkan dengan tangan Jaehyun yang tiba-tiba terulur ke arahnya seolah akan memeluk lehernya. Jantung Aurel tentu saja langsung berdetak kencang dan tubuhnya mendadak terasa kaku.

Tapi kini ia merasakan rambutnya mulai terurai dan tangan besar itu merapikan rambutnya sedikit demi sedikit. Ternyata Jaehyun membuka ikatan pada rambut Aurel.

"Jangan diikat, leher kamu bagus nanti banyak yang liat," ucapnya seraya tersenyum.

Aurel hanya bisa diam sambil mengerjakan matanya. Ia masih terkejut dengan gerakan lelaki di hadapannya itu dengan tiba-tiba.

Bad Friend(s) | JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang