Maaf ya kalau jarang update, lagi revisi lapak sebelah soalnya...
Oh iya, nanti aku bikin cerita versi dejun ya
Tenang, nanti bakal uwu² kok gak kayak yang Doyoung:')
Enjoy!
Aurel tersadar dari lamunannya. Matanya tetap menatap ke arah Jaehyun yang sedang berada di depan sebuah kelas tengah mengobrol dengan seorang perempuan.
Ya, entah mengapa Aurel membayangkan Jaehyun melakukan hal bodoh kepadanya. Entah karena perasaannya atau memang dia sudah terbiasa mendapat perlakuan seperti ini dari sahabatnya itu.
"Rel, lo kenapa sih?" Caca merasa heran ketika mendapati temannya tiba-tiba berhenti berjalan.
Aurel terperanjat kaget saat mendengar teguran dari Caca. Gadis itu dengan sigap langsung tersenyum dan meraih tangan Caca agar segera pergi dari sana.
Dadanya berdegup kencang ketika ia harus melewati Jaehyun yang masih berdiri di depan sebuah kelas. Otaknya terus menduga jika lelaki itu akan menegurnya. Tapi, itu hanya harapan Aurel sepertinya. Karena pada faktanya, Jaehyun asyik meneruskan kegiatannya tanpa melirik Aurel sedikit pun.
Sudah biasa. Ya, memang sudah biasa jika Jaehyun akan melupakan gadis itu ketika dirinya tengah bersama perempuan lain. Tidak mengerti dengan jalan pikiran lelaki itu.
"Eh, itu kan Jaehyun. Gak lo samperin?" Bisikan Caca tak membuat Aurel goyah. Ia tak mau mendekati Jaehyun terlebih dahulu. Apa lagi ini di sekolah.
"Udah biarin." Jawabnya seolah tak peduli.
Aurel tak yakin jika dirinya bisa segera melupakan perasaannya. Konyol memang, tapi gadis itu tak mau menyukai manusia semacam Jaehyun. Ia ingin mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik. Tapi, sulit baginya untuk menghilangkan rasa itu.
"Bisa-bisanya dia gak nyapa ke elo? Memang buaya darat." Celetuk Caca saat mereka sudah berada di dalam kelas.
"Udah Ca, dia emang kayak gitu."
Caca menghela nafas, temannya itu sungguh membuat bingung. Suka tapi terlihat seperti tidak suka, cemburu tapi terlihat biasa saja. Gengsi memang selalu menjadi hal yang paling di junjung tinggi.
"Lo gak capek apa? Di saat sendiri dia malah lari ke elo, posesifin lo udah kayak suami ke istri. Tapi kalau di depan cewek lain malah seolah gak kenal. Gue kalau jadi lo, udah gue jambak kali." Caca merasa geram jika mengingat segala kebodohan Aurel yang hanya iya-iya saja.
"Capek gak capek tetap aja gak bakal kerasa kalau lo benar-benar suka sama orang itu." Aurel mulai mengeluarkan beberapa buku dari dalam tasnya.
"Rel, lo jangan bodoh. Jangan mau di jadiin pelarian doang, pintar dikit kenapa sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Friend(s) | JJH
FanficBertahan dengan pasangan yang posesif sudah biasa. Bagaimana jika harus bertahan dengan sahabat yang posesif? Apakah akan membuatmu terjebak dalam zona nyaman? Atau justru malah mendorongmu jatuh ke dalam jurang keterpurukan? "Jangan coba-coba berte...