GOTCHA 02

3.8K 233 5
                                    

-0o0-

Di dalam kamar bernuansa gelap dengan cat dominan abu abu memberikan kesan menyeramkan untuk sebuah kamar.

Di dalam kamar terdapat seorang pria berperawakan tinggi, postur badan juga rahangnya yang tegas, rambut hitam tidak tertata terkesan sangat berantakan, hidung mancung, dan kulit yang tidak terlalu putih tapi terlihat sangat tampan untuk seorang pria.

BRAK

"ANJING!"

Pria itu sedari tadi mengumpat, menggebrak keras meja di samping tempat tidurnya dan menghancurkan semua barang dengan sadis.

"Lo ga seharusnya pergi tanpa izin dari gue Nad!"

Pria yang sedari tadi meluapkan emosi nya adalah seorang dari keturunan tunggal Mahendra -Reyhan Gerarldi Mahendra.

Rey tidak bisa mengontrol emosinya, dia terus saja membanting semua barang yang ada di kamar nya membabi buta.

Reyhan marah karna Nadhira menghindarinya pagi ini, Nadhira pergi tanpa izin dari nya dan saat Rey menelfon nya tadi pun Nadhira tidak menjawab panggilannya membuat Reyhan semakin marah.

"Sial!"

pyar

Rey melempar vas bunga kecil di meja nya tepat mengenai cermin dan membuatnya pecah berhamburan.

Rey tidak peduli jika kamar nya berantakan atau bunda nya yang akan marah melihat keadaannya saat ini.

Padahal tadi pagi Rey sudah rapi dengan seragamnya mencoba untuk sabar dan melupakan kesalahan Nadhira
semalam yang membuat Rey sulit tidur

Tapi saat ia sudah rapi dan siap untuk berangkat, Rey mendapat telfon dari bunda jika Nadhira berangkat lebih dulu.

Apakah ia harus memberi sedikit hukuman untuk gadisnya, ah gadisnya? belum, tapi sebentar lagi tunggu sebentar lagi ia akan mendapatkan gadisnya itu.

Reyhan dengan cepat mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang, ia akan memberikan gadisnya hadiah atas perbuatannya.

"Bram, laksanakan apa yg gue minta semalam!"

Bramasta Kusuma-tangan kanan Rey atau bisa di bilang orang kepercayaan Rey di salah satu perusahaan milik keluarganya, juga salah satu assisten terpercaya papanya.

"Baik tuan saya akan menghubungi tuan Alaric terlebih dahulu"

"Oke, gue tunggu"

Alaric Ghutama Mahendra- pemimpin perusahan keluarga Mahendra, juga berperan sebagai ayah yang selalu menuruti kemauan putranya.

Rey yakin Alaric akan menyetujui itu dan jika tidak ia akan tetap mendapatkannya, Rey hanya perlu meyakinkan Alaric dan semua akan selesai.

Rey tersenyum penuh arti membayangkan Nadhiranya yang akan tunduk setelah ini, semua yang ia ingin kan akan ia dapatkan dan itu pasti.

"Pembangkang"

Ucapnya dalam hati dengan menarik sudut bibirnya tersenyum menatap tajam pada pecahan kaca di depannya.

🐻🐻🐻

Selama perjalan menuju ke sekolah, Nadhira terus saja memikirkan rey, ia takut jika Rey bertambah marah dan melakukan hal gila lagi untuk nya.

DESTRUCTION (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang