My Fragment Is In You

1.7K 324 56
                                    

Mungkin chapter ini akan membuat tidak nyaman untuk beberapa dari kalian
[ cuma dikiiiit kok :')🙏 ]




***

Barrow berpikir, mungkin akhirnya ia bisa sedikit menikmati kehangatan keluarga ini.

Mungkin ia bisa bersantai sedikit.

Mungkin,

Tidak sama sekali.

***

"ibu, hentikan!"

Cale menutupi wajahnya yang memerah dengan kedua tangan, membuat ibu dan bahkan ayah yang sedang menyetir tertawa keras.

"tapi itu benar, sayang. Ibu nyaris berlari sambil menjerit ketika kamu masuk ke bis sekolah dengan celana terbalik seperti itu."

"uuggh"

Wow, bahkan rona merahnya sampai ke telinga. Barrow sudah tidak tahan lagi, ia mengeluarkan sedikit tawanya yang sedari tadi ia tahan. Cale langsung melotot dengan alis bertaut, tapi terlihat lucu karena wajahnya. Oh astaga.

"ah, Rok Soo-yah, kamu mengingatkan ku dengan ayahmu."

Ayah yang semula tertawa keras mulai menurunkan suaranya menjadi canggung.

"haha, ha, apa, yang kamu ingat tentang ku?"

Ibu mulai tersenyum jahil, membuat ayah yang menyetir sambil sesekali melirik ibu agak menelan ludah.

"apa? Apa?"

"ah, tidak. Aku ingat saja saat kau mengira sekaleng sarden adalah cola merah dan nyaris meneguknya."

"pft--"

Kali ini Cale yang menahan tawa, sementara Barrow sudah menyeringai lebar sejak awal percakapan. Oho, apa ini waktunya mengungkap aib anggota keluarga sendiri?

Ayah mulai gelagapan seperti ikan tanpa air, membuat ibu tertawa lepas.

"itu, saat itu kan aku masih rabun, sayang"

"tapi kamu tidak perlu langsung meneguk isi kaleng aneh kan? Apalagi saat kamu tidak bisa melihat merk nya dengan jelas."

"hmph! Itu karena, "

Ayah menatap depan dengan wajah serius yang dibuat-buat.

"aku tidak akan bicara lagi."

"haha!"

Satu tawa berhenti, di lanjutkan oleh tawa lainnya. Hawa hangat yang berfluktuasi dalam mobil membuat segalanya lebih baik.

Ketika para anggota keluarga saling mencibir satu sama lain, Barrow menyeringai. Syukur ia tidak memiliki aib yang terlalu memalukan. Ia memang punya, tapi masih lebih baik daripada aib milik Cale atau ayah.

Tawa terdengar lagi, dan Dae Soo hanya bisa menggelengkan kepala.

Berisik sekali.

Lalu, sunyi.

"hmn?"

Kenapa sunyi?

"hm hm?"

Semesta bergoyang, lalu detik berikutnya, telinga Barrow berdenging.

Daya tarik yang kuat membuat kepala Barrow berbenturan dengan kursi depan. Meringis, Barrow merasa dadanya sakit karena tertahan sabuk pengaman.

Mungkin, tepatnya panas.
Dadanya yang bergesekan dengan sabuk terasa panas.

Lalu daya tarik lagi, kali ini ke tengah.
Tubuh Barrow bergoyang begitu saja, membenturkan kepalanya lagi ke bantalan kursi di sebelahnya. Hm? Sebelah?

Remind Me What It's Like (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang