Kedua netra itu terbuka, dengan segera menilik ke seluruh penjuru ruangan. Kamar, ini kamar Aska. Kamar dengan bernuansa vintage, dengan berbagai foto indah yang terpajang di dinding kamar.
Tubuhnya serasa tak berdaya. Terdengar derap langkah kaki cepat yang ingin menuju ke sana.Sosok itu memasuki kamar, ternyata mama. Terlihat raut khawatir dan senang yang bercampur aduk di wajah indah mama.
"Aska udah bangun, sayang?" tanya mama yang diiringi dengan senyuman.
Hanya anggukan yang bisa membalas pertanyaan mama.
"Pulihkan tenaga dulu ya, nanti mama bawakan makanan" ucap mama lembut
"Ya" Aska menjawab, dan dibalas dengan senyuman yang terukir di wajah indah mama.Tenaga Aska sudah pulih kembali. Walaupun belum terlalu berdaya, setidaknya ia bisa duduk atau berdiri.
Siang pun tiba..
Tok tok tok
Pintu dibuka, terlihat mama yang membawa nampan berisikan sumber tenaga untuk Aska."Nggak usah repot-repot, ma. Aku bisa jalan sendiri ke dapur" ucap Aska
"Adek kan masih lemas, biar mama antar aja. Nggaj repot kok" ujar mama lembut
Makanan yang dibawa oleh mama langsung disambut oleh perut lapar Aska.Hap! Lahapan terakhir dari buah kesukaan Aska yaitu pir, pun habis. Tegukan demi tegukan air masuk melalui kerongkongannya dan berakhir menghasilkan suara Ha!. Tanda kelegaan sekaligus akhiran dari sesi makan ini.
"Adek jangan marah lagi ya" bujuk mama
"Mama sih, jangan dengar masalah dari sebelah pihak. Dengar dari keduanya, biar nggak ada kesalahpahaman" kata Aska sok bijak
"Iya, mama minta maaf ya. Lain kali mama akan dengar dari seluruh pihak nya. Hehe" pinta mama
"Ya" Aska menjawab singkat"Adek mau kemana? Mandi dulu sana" teriak mama ketika melihat Aska ingin keluar rumah
"Main. Nanti aja pas pulang main, nanti bajunya kotor lagi" teriak Aska pula
"Mandi dulu, jangan keluar dulu" mama teriak lagi
Namun, disambut oleh cuekan Aska
"Dek selangkah lagi keluar, mama kurung diluar ya" ancam mama karena Aska tidak mau mendengar
"Ih kok gitu sih. Cuma main sebentar kok. Bye ma" ucap Aska sambil melenggang pergi
Mama hanya melihat sajaSore yang menggelegar itu telah usai. Senja telah pergi, burung-burung kembali ke sarangnya masing-masing. Berganti dengan langit gelap dan dihiasi dengan rintikan hujan yang turun.
Tampak seorang wanita paruh baya yang berdiri dengan kecemasan di teras rumah. Menatap jalanan luar dengan khawatir.
Sebuah mobil melaju ke dalam perkarangan rumah dan seorang pria keluar dari mobil tersebut dengan berlari kecil."Kanapa ma?" tanya papa
"Adek belum pulang"
"Emang adek kemana? Main? Sejak kapan?" papa bertanya bertubi-tubi
"Iya, sejak tadi sore. Udah dibilang nggak usah keluar, tapi dia ngeyel" lapor mamaDuarrrr!
/Tbc\
Vote nya kk :)
Mampir ke IG ku dong siapa tau ada yg nyantol ke comiss
@ryuuart.c
Yg mo flbck dm wkwkKamis, 04 November 2021
15:26 WIB
Pekanbaru, Riau, Indonesia
-Ryy
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska
Teen FictionGavano Raihan Alaska, biasa dipanggil Aska. memiliki kekurangan yang harus diterimanya. Terlahir dari keluarga yang kaya raya tak membuatnya bahagia, karena ada suatu penyakit yang hinggap di tubuhnya. saksikan berbagai kisah Aska, hanya disini :D m...