Namjoon terjaga dari pingsannya, seluruh tubuhnya terasa sakit dan kepalanya berdenyut nyeri. Ia teringat kejadian semalam , dimana ia dipukuli orang tidak dikenal hingga pingsan dan berakhir di dalam ruangan gelap dengan tangan dan kaki yang dirantai. Ia tidak tau siapa orang-orang itu , yang ia ingat mereka mulai memukulinya karena membuat anak kecil yang ia tolong terluka saat hampir tertabrak mobil , walau hanya sedikit luka gores tapi kenapa orang-orang itu justru memukulinya dengan brutal tanpa bertanya terlebih dahulu apa yang terjadi padanya dan anak kecil itu.Setelahnya namjoon ingat ia dimasukkan kedalam mobil dan tidak lama pandangannya mulai gelap dan pingsan.
Namjoon masih mencerna hal yang menimpanya semalam , hingga pikirannya buyar saat seseorang masuk keruangan yang ia tempati. Seorang laki-laki berkulit pucat nampak berjalan dengan angkuh kearah namjoon , tatapannya seperti hendak menguliti namjoon saat itu.
Begitu pria itu sampai di hadapan namjoon , ia berjongkok dan mencengkeram dagu namjoon kuat hingga membuat namjoon meringis kesakitan karena luka diwajahnya yang ditekan kuat.
"Apa kau tau apa kesalahanmu ?" Tanya si pria pada namjoon yang hanya dijawab gelengan karena namjoon benar-benar tidak tau apa kesalahannya.
"Kau sudah membuat putraku terluka, jadi sekarang kau harus menerima akibatnya" si pria tadi berjalan kearah meja di kanan namjoon tangannya meraih sebuah cambuk , lalu menaikkan tuas didinding hingga rantai di tangan namjoon naik keatas membuat tubuh namjoon sedikit menggantung.
Si pria tadi kembali mendekat dan merobek baju namjoon , namjoon yang terkejut mulai meronta dan memohon ampun pada pria tadi namun usahanya sia-sia si pria tadi mulai melayangkan cambuknya ke punggung namjoon tanpa belas kasihan.
Ctasss.. !!
" Aaaakhh .. " namjoon berteriak kesakitan saat cambukan pertama mendarat di punggungnya. Tanpa membiarkan namjoon beristirahat cambukan lainnya sudah kembali singgah dipunggungnya , teriakan kesakitan namjoon sedikitpun tidak menggoyahkan pria pucat itu untuk menghentikan aksinya justru ia semakin menyeringai lebar melihat tawanannya yang hampir hilang kesadaran. Hingga cambukan ketiga puluh namjoon benar-benar pingsan dengan punggung penuh darah dan luka cambukan. Pria itu melempar cambuk ditangannya lalu menurunkan rantai ditangan namjoon , membuat tubuh namjoon jatuh kelantai yang dingin. Tanpa rasa bersalah ia berbalik dan meninggalkan ruangan namjoon.
.
.
.
."Daddy/ Yoongi-hyung" dua orang itu berteriak serentak saat melihat orang yang mereka cari tengah keluar dari sebuah ruangan.
"Eoh jimin, haesoo-ya .. ada apa?" Tanya yoongi penasaran kenapa adik dan anaknya itu sampai mencarinya seperti itu.
"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu hyung, ini tentang semalam"
"Daddy .. apa daddy membawa mommy pulang ?" Haesoo bertanya dengan raut wajah polos , membuat yoongi mengerutkan kening tidak mengerti.
"Itu yang ingin aku bicarakan" timpal jimin seolah mengerti apa yang dipikirkan oleh hyungnya.
"Bawa haesoo keruang bermain , lalu segera keruanganku" titah yoongi yang langsung diangguki jimin.
Setelah mengantar sang ponakan ke ruang bermain , jimin bergegas keruangan yoongi. Tanpa mengetuk pintu jimin langsung masuk dan duduk di sofa di ruangan yoongi.
" Jadi apa maksud perkataan haesoo tadi ?" Tanya yoongi to the point.
"Semalam saat aku mengobati haesoo , ia bercerita kalau mommy menyelamatkannya saat hampir tertabrak mobil.. ia mengaku salah karena menyebrang sembarangan karena terlalu senang melihat mommynya di seberang jalan. Lalu ia keluar mobil diam-diam tanpa sepengetahuan bodyguard yang menjaganya. Saat sebuah mobil hampir menabrak haesoo , pria itu langsung menarik haesoo hingga mereka terguling di jalan , sikunya terluka dan siku haesoo sedikit tergores. Haesoo yang melihat pria itu berdarah langsung menangis keras dan memeluk pria itu erat karena merasa bersalah , namun hal itu justru membuat para bodyguard salah paham dan memukuli pria tersebut hingga pingsan. Lalu mereka melapor padamu dan kau menyuruh mereka membawanya kesini lalu menjadikannya tawanan tanpa tau kejadian sebenarnya. Dan aku yakin kau baru saja menyiksanya bukan ?" Jimin menjelaskan apa yang ia dengar dari haesoo semalam dan menduga jika yoongi sudah menyiksa pria itu tanpa belas kasih sedikitpun. Karena ia tak pernah segan membunuh siapa saja yang mengusik ketenangan keluarganya, terutama putra kesayangannya.