Next ... 😆
.
.
.Mansion tampak sunyi, semua orang sudah menyelam kedunia mimpi mereka masing-masing. Kecuali para bodyguard yang bertugas malam.
Namun yoongi masih belum bisa tertidur sejak ia merebahkan diri dikasurnya. Ia sibuk mencari posisi yang nyaman agar bisa tertidur, namun tetap saja ia tidak merasa mengantuk sedikitpun. Biasanya jika ia tidak bisa tidur, ia akan bekerja semalaman hingga tertidur diruang kerja. Tapi semua pekerjaan sudah ia selesaikan, lalu apa yang harus ia lakukan agar mengantuk.
Beranjak turun dari tempat tidur, kakinya melangkah kesebuah kamar yang terletak dilantai pertama. Membuka pintu itu pelan dan membiarkannya sedikit terbuka. Ia mendudukkan diri dilantai tepat didepan seorang pria yang tertidur dengan lelapnya. Ia menyingkirkan sedikit rambut yang menutupi wajah orang itu lalu tersenyum tipis, wajah orang itu tampak lucu saat tidur.
"Kau tampak begitu damai namjoonie" ucapnya pelan. Kamar namjoonlah yang jadi tujuan yoongi malam itu. Sebenarnya yoongi sudah sering kesana saat malam hari, hanya sekedar mengucap selamat malam, menyusap rambut namjoon dan kembali kekamarnya. Tapi kali ini ia ingin sedikit berlama-lama.
"Aku tidak bisa tidur, entah kenapa perasaanku begitu gelisah seperti hal buruk akan terjadi. Aku tidak tau kenapa aku bisa berpikiran seperti ini, tapi aku berharap hal itu tidak menimpamu dan haesoo" ucap yoongi sambil mengelus pipi namjoon pelan.
"Kau tau, aku diam-diam mengunjungimu saat kau dirawat sama seperti saat ini. Aku memandangimu seperti menelisik apa yang pantas darimu untuk berada disisi putraku, semakin lama aku memperhatikan aku tidak pernah menemukan jawabannya, tapi dari semua sikap dan perlakuanmu pada haesoo sudah membuktikan kau berbeda dengannya"
"Kau begitu tulus menyayangi haesoo yang bukan darah dagingmu sendiri. Lalu aku dengan kejamnya menyiksamu hanya karena kesalahan kecil. Perkataan haesoo jadi tamparan keras untukku, putra kecil yang kesepian karena aku yang lebih mementingkan pekerjaan dan beranggapan semua akan baik-baik saja. Hingga kau datang dan melengkapi kepingan kebahagiaan haesoo yang tidak bisa ia dapatkan dariku. Aku hampir saja kembali menjerumuskan haesoo kejurang kesepian saat kau tumbang dan tidak sadarkan diri. Haesoo benar-benar menghukumku karena membuat mommynya terluka parah seperti itu. Tapi aku bersyukur, hukuman itu jadi membuka mataku agar bisa melihat kebaikan yang kau berikan"
"Aku pernah beranggapan bahwa aku tidak akan pernah kembali merasakan jatuh cinta sejak wanita itu mengkhianatiku. Aku jadi sangat tertutup, bahkan beberapa kali jin hyung menjodohkanku tetap saja aku tidak bisa menerima mereka. Perasaan akan kembali dikhianati terus menggerogoti hatiku hingga mengakar begitu dalam dan aku sampai tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta"
"Sampai haesoo menemukanmu, menjadikanmu mommynya dan melindungimu sedemikian rupa. Awalnya aku tidak terlalu memperdulikan sekitar, tapi sejak kau mulai merawat haesoo suasana mansion mulai berubah, kau membawa energi positif untuk semua orang yang ada disini. Bahkan para pelayan juga tampak sangat nyaman berada didekatmu dan memperlakukanmu seperti tuan mereka. Sejak itu, aku mulai menaruh perhatian padamu. Setiap kali melihatmu tersenyum ada perasaan hangat mengalir didadaku, perhatianku jadi sering teralihkan walau hanya mendengar suaramu yang memanggil haesoo. Tanpa sadar aku mulai memperhatikanmu dari kejauhan, hahah .. aku benar-benar merasa bodoh. Setelah apa yang aku lakukan padamu, sekarang aku malah berbalik menyukaimu. Apa aku pantas untuk menyukai orang sebaik dirimu, rasanya aku begitu hina saat berhsdapan denganmu saat ini" yoongi tertawa miris. Matanya mulai berkaca-kaca.
"Baru kali ini aku merasa begitu bersalah pada orang yang mengganggu kehidupanku. Tapi kenapa kau begitu berbeda, kau bahkan sudah jadi pencuri sejak hari itu hanya dengan senyumanmu itu. Mantra apa yang sebenarnya kau gunakan sampai kau berhasil meluluh lantakan semua pertahanan yang sudah aku bangun selama ini" ucapnya tersengal lalu berusaha menetralkan sesak didadanya.