3.

1.3K 96 2
                                    

Selama di latih oleh urodaki tanjiro benar benar membagi pikirannya. Antara keadaan adiknya sekarang dengan latihan yang di berikan urodaki sangat berat

Setelah adiknya tertidur-kata urodaki-tanjiro benar benar di Landa kekhawatiran. Banyak spekulasi negatif yang hinggap di kepalanya, membuat latihan akhirnya menjadi berantakan

Hingga seminggu lamanya, batu besar yang  urodaki perintahkan untuk di belah menjadi dua akhirnya terjadi. Tanjiro benar benar memotong baru itu menggunakan katananya

Tanjiro pulang dengan perasaan senang, begitu ia sampai di rumah urodaki tanjiro langsung menuju kamar di mana adiknya berbaring. Namun ia tak menemukan apapun ketika sampai di kamar itu, membuat tanjiro panik seketika

Ia keluar rumah dengan berlari tak tentu arah, hingga ia kelelahan mengelilingi rumah urodaki hanya untuk mencari adiknya. Dari balik tanjakan tanjiro dapat melihat bayangan urodaki, ia bangun berniat menanyakan pada urodaki tentang adiknya. Namun untung ketika melihat nezuko setelah tubuh urodaki menyingkirkan diri

Mata tanjiro seketika di penuhi air mata, ia langsung berlari ke arah sang adik begitu pula dengan nezuko yang ikut berlari ke arah tanjiro. Mereka berpelukan, menyalurkan kasih sayang yang tidak bisa di bendung oleh tanjiro, pikiran yang awalnya negatif tadi kini sirna

"Syukurlah... syukurlah..." Guman tanjiro berulang ulang. Ia bahagia, sangat bahagia ketika melihat adiknya kembali bangun

Urodaki melihat itu sempat meneteskan air matanya, kemudian ikut berpelukan dengan tanjiro dan nezuko. Setelah acara haru itu, mereka memutuskan masuk ke dalam rumah Karna hari menjelang pagi

Besoknya, tanjiro langsung memutuskan untuk pergi ke kediaman para pemburu iblis, ia akan masuk ke sana dan berlatih untuk semakin kuat agar mampu membunuh iblis yang telah membunuh keluarganya

Di perjalanan, tanjiro bertemu dengan pria cengeng, namanya zenitsu agatsuma. Pria yang ternyata seorang pemburu iblis juga, di perjalanan tanjiro ia bertemu lagi dengan seorang pria bar bar yang menggunakan topeng babi. Namanya Inosuke hasihihira, pria dengan watak yang random

Mereka berjalan beriringan menuju tempat pengujian, di mana para iblis lemah di kurung. Di sana tanjiro bertemu dengan seorang wanita yang tak pernah berbicara namanya Kanao Tsuyuri dan juga seorang remaja bernama Genya Shinazugawa

Setelah membunuh satu iblis kuat, tanjiro berhasil masuk sebagai pemburu iblis sah. Di sana ia menemukan Tomioka giyu

Tanjiro sempat mengalami masalah oleh salah satu hasira di sana, dan nezuko sempat terluka. Bersyukur adiknya tidak jadi di adili Karna mampu menolak Nafsu akan rasa lapar darah manusia atau pun memakan daging manusia

Setelah melalui itu semua tanjiro kini semakin dekat dengan Tomioka giyu

Seperti saat ini, tanjiro melihat giyu berlatih pedang, membuat tanjiro terkagum kagum Karna gerakan giyu yang begitu lihai dan gesit

"Giyu-san sangat hebatt" seru tanjiro sambil bertepuk tangan

Giyu menghentikan latihannya, kemudian menghampiri tanjiro dengan muka datarnya

"Kau harus mengingat gerak itu, memang sedikit sulit di pelajari, tapi sangat kuat jika menyerang iblis bulan atas"

Tanjiro mengangguk semangat, matanya berbinar melihat giyu "aku pasti akan mengingatnya giyu-san! Aku juga akan bertambah kuat! Baiklah, ini minuman anda giyu-san, aku izin undur diri. Aku ingin berlatih agar semakin kuat!"

Giyu hanya berdehem menanggapi ocehan tanjiro, setelahnya tanjiro melesat pergi menemui tiga anak kecil yang selama ini membantunya berlatih

"Nabo, kiyo, Sumi. Apa kalian mau membantuku berlatih?"

"Tentu saja Nissan!" Kata Sumi antusias, begitu juga dengan kedua temannya

"Apa yang harus kami lakukan Nissan?" Tanya kiyo bingung, mereka harus membantu tanjiro dalam latihan apa?

"Jika aku berhenti menggunakan pernafasan dalam saat tidur, bisa kalian memukulku dengan pemukul kasur? Mohon bantuannya!" Ujar tanjiro

Nabo, kiyo, dan Sumi sempat bingung. Namun langsung mengangguk serempak menyetujui hal itu

Malam harinya, seperti yang di bilang oleh tanjiro. Nabo, mendapat tugas bagian memukul tanjiro di hari pertama

Zenitsu dan Inosuke ketika melihat kegigihan tanjiro, sempat ikut melakukan latihan. Namun mereka langsung berhenti saat merasa semua latihan terasa berat

Beruntung ada shinobu kocho, perempuan yang bisa membuat zenitsu dan Inosuke mau berlatih kembali

"Ah! Aku tau itu mustahil untuk mu, ma ma. Tidak perlu di paksakan, mungkin memang segitu saja batas mu, Ara? Wajah mu memerah, jangan malu. Setiap orang pasti punya kekurangan masing masing. Ha ha ha ha" ujar shinobu pada Inosuke. Inosuke yang tidak suka di anggap lemah, mengamuk mengatakan bahwa ia tidak lemah, ia akan kembali berlatih dan mengalahkan tanjiro yang kini kekuatannya sedikit meningkat di banding dirinya. Inosuke akui itu, meski tidak mengatakannya secara langsung

Shinobu kini beralih pada zenitsu, ia memegang kedua tangan zenitsu
"Zenitsu, semangat! Aku tau kau bisa, jika kau mampu, kau akan terlihat semakin tampan. Berjuanglah, aku mendukung mu, ha ha ha ha"

Tanjiro hanya memasang wajah tertekan, sungguh kedua temannya terlihat bodoh di matanya. Inosuke yang di rendahkan sedikit langsung semangat kembali, dan zenitsu yang tidak tahan dengan godaan wanita pun kembali bersemangat

Tapi tak apa, Karna itu juga kedua temannya mau berlatih lagi dan menjadi kuat

Dan sesi latihan untuk zenitsu pun di mulai..

Dari zenitsu yang mulai berlari pagar dengan kecepatan tinggi, dan Inosuke yang mulai melatih otot lengannya. Tanjiro terus menyemangati kedua temannya

"Terus seperti itu zenitsu, terus! Inosuke lebih semangat lagi, lagi!" Seru tanjiro menggebu gebu

Tomioka giyu yang kebetulan ada keperluan di panti shinobu kocho, tak sengaja melewati di mana tanjiro yang sedang latihan. Ia tersenyum tipis ketika melihat tanjiro yang sangat berenergi memberi semangat pada kedua temannya

"Araa~ giyu-san. Anda tersenyum~" kata shinobu yang datang dengan tiba tiba sangat mengejutkan giyu,beruntung giyu dapat menutupinya dengan poker face andalannya

"Kau salah lihat" jawab datar giyu

"Ah, mungkin saja~" kata shinobu membenarkan perkataan giyu

"Ini yang anda minta giyu-san" sambung shinobu sambil menyerahkan sekantong entah apa isinya pada giyu

Giyu langsung mengambilnya dan berniat pergi

"Anda ingin kemana dengan obat sebanyak itu giyu-san?" Tanya shinobu heran

"Aku ada misi dari Kagaya-sama untuk membantai habis iblis di bagian Utara"

"Araa~ ja, hati hati di sana giyu-san" ujar shinobu

Setelahnya giyu langsung pergi, melesat hilang di telan pepohonan

Tanjiro yang menyadari aroma giyu segera mendekat ke arah di mana giyu berada, namun ia melihat bahwa giyu sedang berbicara dengan shinobu ia langsung mengurungkan niatnya dan hanya memilih untuk melihat interaksi keduanya

Bahkan saat giyu pergi, tanjiro masi berada di tempat dengan perasaan yang tak menentu ketika mendengar bahwa giyu akan melakukan misi tanpa pamit padanya. Kenapa giyu tak bilang padanya? Bukan-maksud tanjiro, mereka berteman bukan?

Ya, ini hanya perasaan khawatir antara teman bukan begitu? Namun kenapa rasanya sesak? Kenapa ia benci ketika giyu hanya memberitahu shinobu sedangkan ia tidak?

'mu-mungkin giyu harus cepat cepat pergi, hingga tak sempat untuk mengabari ku" batin tanjiro sedih

Tanjiro beranjak pergi ketika nabo, Kiyo, dan Sumi memanggilnya untuk latihan memecah kendi dengan cara meniupnya hingga pecah



Bersambung...

The Darkness [Muzan x Tanjiro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang