15

1.3K 103 4
                                    

Tanjiro termenung di tempatnya, pikirannya kacau. Mengingat kejadian tadi malam, di mana ia di perkosa oleh muzan

Tapi apakah itu bisa di sebut pemerkosaan bahkan ketika di akhir ia juga ikut menikmati nya?

Mulut tanjiro menghela nafas kasar, ia termenung cukup lama hingga ahn mengampiri nya dan menepuk bahu nya pelan. Tubuh tanjiro berjengit, kemudian menatap kesal ke arah ahn karna melihat wanita itu memasang wajah menyebalkan ke arahnya

Ahn tersenyum sumringah, kemudian berkata dengan nada jahil nya "Bagaiaman malam pertama mu? Apa pria itu bermain kasar?" Alis ahn naik turun, menggoda tanjiro

Tanjiro berdecak malas, ia yang tak pernah berkata sarkas selama hidupnya kini dengan gamblangnya mengunpat ke arah ahn

"Sialan kau ahn, jika kau hanya ingin menggoda ku pergi saja! Aku sedang kesal!"

Ahn tertawa terbahak bahak sambil memukul lantai, kemudian beralih memegang perutnya yang mendadak kram akibat tertawa

"Aduh duh.. hahhh, kenapa kau kesal? Apa dugaan ku benar, kalau pria itu bermain kasar?"

Tanjiro mendengus kasar, mengabaikan perkataan ahn

Lagi pula, bagaimana mungkin ia mengatakan apa yang membuatnya kesal pada ahn. Keperawanan ku di ambil oleh raja dari para iblis, dan juga sosok yang menghancurkan keluargaku?

Begitu? Yang benar saja!

Melihat keterdiaman tanjiro membuat ahn tak lagi menjahili tanjiro "aku tak tau apa yang membuat mu membenci pria itu, jadi terserah pada mu saja jika tidak ingin memberitahu. Tapi aku akan mengatakan satu hal, sesuatu yang pahit di masa lalu tak akan bisa diubah atau pun menghapusnya dari ingatan mu. Jadi jalan satu satunya yang benar adalah belajar dan berdamai dengan itu"

Ahn kemudian menatap tanjiro yang kini juga menatap ke arahnya "jika rasa mu cukup sulit, anggap saja itu sebagai tantangannya. Aku akan mendukung mu" lanjutnya, kemudian tersenyum tulus

Senyum ahn entah kenapa membuat dada tanjiro menghangat, tanjiro lantas mengangguk dan membalas senyuman ahn

"Terimakasih.."

.
.
.

"Akaza, ku mohon bunuh aku. Aku tak ingin hidup seperti ini, ku mohon!"

Sudah hampir 4 bulan setelah kejadian yang hampir merenggut nyawa nya, rengoku tampak tak berdaya atas apa yang terjadi padanya

Dan selama dua bulan terakhir, akaza terus terusan melecehkannya tanpa henti. Rengoku seperti sengaja di hidupkan hanya untuk menjadi pemuas nafsu akaza

Dan selama itu pula, akaza tak pernah mengatakan apa yang menjadi alasan akaza untuk mengubah rengoku menjadi iblis, atau perlakuannya atas pelecehan yang sering ia lakukan..

Rengoku yang berada di atas tempat tidur terus berkata pada akaza untuk membunuhnya. Namun akaza hanya diam sembari berdiri di balkon kamar, menatap rembulan yang kini telah membentuk bulat dengan sempurna

Rengoku merangsak turun, hingga gemercing rantai di kakinya berbunyi. Rengoku dengan susah payah berjalan ke arah akaza akibat kegiatan panas yang rutin mereka lakukan

Akaza yang menyadari rengoku mendekat, membalik tubuhnya. Mata kuning seperti kebanyakan iblis bulan atas menatap rengoku yang juga menatap ke arahnya dengan pandangan keputusasaan

Setelah rengoku mendekat, akaza langsung menbawa tubuh rengoku dalam dekapannya. Rengoku yang di perlakukan seperti itu bergerak panik, berpikir bahwa akaza akan melecehkannya kembali

"Hanya seperti ini sebentar, aku berjanji"

Rengoku perlahan diam, merasakan pelukan akaza yang berbeda dari biasanya. Pelukan yang terasa lebih sakit dari keputusasaan yang ia rasakan

"Maaf..." Suara lirih akaza menggema, memecah keheningan malam di antara mereka

Ini salah! Akaza tau itu, hanya karna mata rengoku pancarkan kesungguhan dan ketangguhan akan sebuah penolak kan tegas seperti mendiang tunangannya membuat akaza tanpa pikir panjang menjadikan rengoku sebagai iblis demi melihat mata itu lebih lama

Sebelumnya ia tak dapat mengubah mendiang tunggangan menjadi iblis agar bisa hidup lebih lama karna racun, dan ketika melihat Rengoku yang memiliki peluang, dada akaza berdetak senang 

Mereka berdua terus berpelukan, rengoku juga tak menolak. Ia cukup menyadari perasaannya yang mulai terjatuh dalam lingkup yang tak seharusnya. Terlebih pada seorang iblis..

Keheningan cukup lama setelah perkataan akaza sebelumnya. Hingga bisikan pelan di samping telinganya membuat dada rengoku berdesir dengan gejolak aneh yang sial nya menyenangkan

"Aku mencintai mu..."

.
.
.

Uzui sedikit tak fokus membaca laporan yang di berikan Inosuke padanya. Kepalanya terus memutarkan memory yang tak seharusnya

"Fokuslah sialan!" Ujar uzui kesal, sambil memukul dua kali kepalanya

"Ughhahh ahhuzui-sannggh—"

Suara desahan Zenitsu terngiang-ngiang di kepala uzui, membuat uzui berteriak frustasi

"Pergilah sialan!"

Pria dengan surai silver ini sebelumnya cukup yakin dengan orientasi seksual yang ia miliki masilah normal, namun mengapa dengan bocah kuning yang sering membuatnya darah tinggi itu bisa membuat libido yang bergejolak hanya dengan melihat wajahnya?

"Sial! Apa yang telah bocah itu perbuat pada ku?!"

Setelah cukup lama frustasi dengan pikirannya sendiri, uzui akhirnya sedikit tenang setelah berpikir bahwa kejadian tadi malam hanya one-night stand untuk mereka. Pria itu juga yakin bahwa Zenitsu juga menganggap hal yang sama

'Ya! Itu hanya cinta satu malam...'

.
.
.

Zenitsu melamun, namun wajah dengan tiba tiba berubah memerah hingga ke tengkuk leher nya

Zenitsu dengan malu menutup wajahnya ketika bayangan erotis yang terjadi tadi malam melintas di kepalanya begitu saja

"Arrrgggg! Sialan si bodoh itu, bodoh! bodoh! bodoh!" Zenitsu mengumpat, tak menyadari bahwa ia juga bodoh.

Tergiur akan paras yang di miliki uzui, namun ada yang sedikit aneh sekarang. Sejak kapan Zenitsu berubah haluan menjadi menyukai sejenis dengannya?

"Aarrgggg, sialannnnnn!!"  Teriak zenitsu, membuat beberapa pl lewat di depan ruangan Zenitsu terkejut

Zenitsu dengan kasar membenturkan kepalanya ke lantai, mulutnya terus mengumpat menyumpahi uzui yang membuatnya berubah haluan

Setelah puas membenturkan kepalanya, Zenitsu mendongak terlihat darah segar mengalir dari keningnya

"Aku harus menemui nezuko-chan untuk mengembalikan seksualitas ku! Setelah itu aku akan membunuh bajingan itu! Tunggu saja aku brengsek!" Ujar Zenitsu murka

Mengabaikan hatinya yang senang akan kedekatan mereka sebelumnya, apalagi kejadian malam panas yang mereka habiskan

Zenitsu terlalu malu untuk mengakui bahwa ia jatuh pada pesona uzui tengen

Bersambung....

Buat yang baca, jangan pelit buat nekan vote. Ga berbayar kok..

The Darkness [Muzan x Tanjiro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang