7

1.1K 86 5
                                    

Empat bulan setelah kejadian di kereta api tanpa batas, tanjiro dan kedua temannya berlatih setiap hari tanpa henti. Sambil melaksanakan perintah yang di kirim gagak, masing masing dari mereka di beri misi membasmi iblis

Zenitsu tidak banyak mengeluh jika membasmi iblis sendiri sekarang, Inosuke juga menjadi lebih barbar dari sebelumnya

"Barat laut jauh! Barat laut jauh! Basmi iblis yang bersembunyi di kuil gunung" gagak membawa perintah datang, menyerukan untuk tanjiro

Tanjiro menyanggupi perintah itu, dan pergi menuju barat laut jauh di kuil gunung

Tanjiro pun bertarung dengan di bantu nezuko di awal, kemudian iblis kabur dan bersembunyi di daerah pemukiman warga

"Tak ada kesempatan bagi mu untuk kabur, jadi bersiaplah" tanjiro berbicara ketika berhadapan dengan iblis itu.

"Kau meremehkan ku bocah sialan!" Iblis itu menyeru tak terima, seakan tanjiro meremehkannya. Kemudian iblis itu bergerak, menyerang tanjiro

"Konsentrasi penuh, ilmu nafas air. Jurus ke empat, terpaan ombak!" Dengan itu, tanjiro menebas leher iblis itu dengan mudah

Setelah membasmi iblis, tanjiro bergerak pulang

"Nezuko, sebentar lagi kita akan sampai di wastu kupu kupu" ujar tanjiro memberitahu. Tanjiro terus berjalan, namun sebelum sampai ia mendengar suara ribut aoi dan nabo

"Tidak kanao tolong kami" aoi berteriak, begitu juga nabo yang sudah menangis

Namun kanao hanya diam, bingung lebih tepatnya. Ia jelas tau bahwa itu adalah perintah, tapi jika melibatkan teman temannya ia tak ingin. Takut jika terjadi sesuatu dengan mereka tentu saja

'putuskan dengan apa yang di inginkan hati mu' perkataan tanjiro dulu melintas di kepala kanao, dan itu membuat kanao bergerak menarik baju sang pilar

"Apa yang kau lakukan bocah! Bukan kah kau sudah tau bahwa ini perintah" uzui tengen berteriak, ia sang pilar yang membawa aoi dan nabo di pundak nya

Namun kanao hanya diam, membuat uzui kesal "berbicaralah sesuatu, jangan membuat ku terlihat bejat. Polos sekali!" Ujar uzui lagi, menyebut kanao dengan sebutan polos sekali

"Se-serang dia!!" Kiyo berteriak.

"S-serang!!" Sumi ikut berteriak. Kemudian kiyo dan sumi berlari dan ikut menarik baju uzui membuat uzui kesal

"Apa yang kalian lakukan!"

Tanjiro yang sudah sampai, berteriak beraninya kau dengan wanita!"

Uzui terdiam, ia menatap tanjiro yang juga menatap ke arahnya

'tunggu, ia yang di keroyok? Atau ia yang– yang mana ini?' batin tanjiro bingung, melihat uzui yang di kerumuni membuat tanda tanya besar di kepala tanjiro

"Penculikan! Tolong kami!" Sumi berteriak. Uzui menggeser kepalanya yang di peluk Sumi hingga menyebabkan sumi terjatuh ke tanah, dan menangis kencang

"Bocah sialan!" Kesal uzui, wajahnya di penuhi urat kekesalan

Melihat itu, tanjiro tak bisa diam. Ia menerjang uzui dengan sundulan andalannya. Namun belum mengenai, uzui sudah berpindah dengan cepat ke atap pagar

"Dasar bodoh! Aku mantan ninja, uzui tengen! Lelaki yang di kenal meriah di sekitar sini, memang nya bocah seperti mu bisa menyundul ku?!"

Tanjiro tak memperdulikan ucapan uzui, ia berteriak tak kalah kuat "lepaskan aoi dan nabo, penculik!"

"Benar, benar!" Sumi menimpali, kiyo dan Kanao mengangkat tangan mereka menyetujui

The Darkness [Muzan x Tanjiro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang