Tanjiro termenung di tempat tidurnya, sudah tiga hari setelah pertarungan mereka di kereta api tanpa batas
Inosuke dan Zenitsu menatap prihatin tanjiro yang terlihat masi shock itu. Rengoku di bawa, dan mereka tak bisa melakukan apapun saat itu
Berita diculiknya Rengoku oleh iblis bulan atas menggemparkan pemburu iblis lainnya, terlebih dengan keadaan Rengoku itu sendiri. Apakah pilar api sudah mati, atau di ubah menjadi iblis? Tidak ada yang tau pasti, akaza menyembunyikan diri dengan sangat baik. Membuat pilar pilar lainnya kewalahan, terlebih burung gagak yang menyampaikan kabar untuk Rengoku telah mati sesudah pertempuran itu..
Clek...
Inosuke dan Zenitsu menoleh, ketika pintu di buka. Terlihatlah tomioka giyu bersama shinobu kocho
Giyu menatap tanjiro, raut wajahnya datar namun berbeda dengan isi pikirannya yang mengkhawatirkan keadaan kohainya itu. Tanpa sadar Giyu berjalan mendekati tempat tidur tanjiro yang masi belum sadar akan keberadaan orang lain di ruangan itu, di sisi lain shinobu memeriksa keadaan Inosuke dan Zenitsu
Namun diam diam, wanita itu memperhatikan apa yang di lakukan tomioka Giyu, shinobu sedikit tertarik bagaimana pemuda dingin itu begitu peduli pada anak yang baru saja kehilangan seluruh keluarganya. Pria itu bahkan tak menunjukan rasa ketertarikan pada orang lain, melebihi tanjiro. Dan itu benar benar membuat shinobu terkesan untuk melihat lebih jauh...
Giyu menepuk pelan pundak tanjiro, membuat tanjiro tersentak dan menoleh
"Ah! Giyu-san! Kapan anda di sini..?" Tanjiro hendak bangkit untuk memberi salam, namun tubuhnya di tahan oleh Giyu menyuruhnya untuk tetap duduk di tempat tidur
"Barusan, apa keadaan mu membaik?" Giyu bertanya, sedikit menyunggingkan senyum tipis. Membuat pipi tanjiro merona, dengan kaku tanjiro mengangguk
"Saya sudah lebih baik, hanya saja...." Ujar tanjiro, bergumam di akhir. Namun gumaman nya masi dapat di dengar oleh Giyu
"Jangan merasa bersalah atas menghilangnya Rengoku, jika pun ada kemungkinan terburuk bahwa ia tidak bisa di selamatkan. Para pilar pasti akan membawa jasadnya dengan utuh" Giyu mengusap pelan punggung tangan tanjiro yang entah sejak kapan ia genggam
Sedetik kemudian ia tersadar dengan apa yang telah ia lakukan, menarik cepat tangannya dan meminta maaf "maafkan aku, aku hanya refleks" ujar giyu canggung
Tanjiro juga mendadak gugup, pipinya kian memerah hingga ke telinganya "ah, t-tak apa apa giyu-san. Dan terimakasih untuk semangatnya" tanjiro tersenyum manis, dan itu menular pada Giyu yang tanpa sadar juga menyunggingkan senyum
Membuat shinobu menutup mulutnya, Inosuke yang terheran heran bagaimana wajah kaku itu tersenyum
Sedangkan Zenitsu berdecih tak suka. Perlu kalian ketahui, hanya Zenitsu yang tau ada hubungan apa di antara keduanya, jika bukan dalam bentuk asmara? Ia yang paling sensitif jika merasakan aura aura ke bucinan seperti yang sering ia lakukan. Ingat, ia adalah ketua asmara...
"Kenapa rambut landak itu tersenyum, apa dia berubah menjadi gila?" Inosuke berkusip ke arah Zenitsu. Membuat Zenitsu memukul kepalanya, bodoh! Pikirnya
Inosuke yang di pukul berseru tak terima, ingin menerjang Zenitsu yang sudah berteriak nyaring. Namun usaha Inosuke di gagalkan oleh shinobu, yang menusuk jarum akupuntur ke kening Inosuke membuat tubuh Inosuke tak bisa bergerak
"Ara ara, sepertinya kalian masi sakit hingga berteriak seperti itu" shinobu berucap dengan senyum yang senantiasa terpampang di wajahnya. Membuat bulu kuduk Zenitsu dan Inosuke meremang
"Kyyaaaaa..." Zenitsu
"Aku akan membunuhmu wanita berdada besar!" Inosuke
Tanjiro di sisi lain, menatap tak enak ke arah Giyu yang menatap datar ke arah dua teman tanjiro itu
"Maafkan teman teman ku Giyu-san anda pasti tidak nyaman"
"Tidak, aku tak perduli"
"Ah begitu ya..." Tanjiro menggaruk kepala gatal, bingung ingin membicarakan apa lagi
"Baiklah, aku akan pergi"
"Hee? Giyu-san ingin pergi kemana?" Tanjiro bertanya, sedikit tak rela jika pemuda dengan wajah kaku itu pergi
"Pergi untuk menyelesaikan misi, Karna aku sudah menjenguk dan memastikan keadaan mu baik baik saja itu sudah cukup untuk ku agar tak mengkhawatirkan mu. Aku pergi" Giyu mengusap sejenak rambut tanjiro, membuat pemuda dengan anting hanafuda lagi lagi tersipu
"Baiklah, hati hati di jalan Giyu-san"
Tanjiro menatap punggung Giyu yang perlahan menghilang di balik pintu bersama dengan shinobu yang telah memeriksa Zenitsu dan Inosuke
Tanjiro memegang kepala yang di usap Giyu, dada nya tiba tiba bergemuruh dengan ribuan kupu kupu yang berterbangan. Membuat Utopia menyenangkan, tanjiro tak kuasa menahan debaran jantung yang terasa asing. Aneh nya, ia menyukai itu
Ditengah lamunannya, Zenitsu menegur "apa kalian sepasang kekasih?" Perkataan frontal dari Zenitsu membuat tanjiro gelagapan
Inosuke di sisi ranjang lain, sudah mendengkur Karna efek obat shinobu. Dan itu membuat Zenitsu tanpa ragu menanyakan hal seperti itu pada tanjiro
"A-aku, a-aku tidak. Kami hanya b-erteman" gugup tanjiro
"Oh, atau kalian masi dalam masa pendekatan satu sama lain?" Tanya Zenitsu lagi, menebak nebak hubungan di Antara keduanya
"Ak-aku..."
"Aku anggap itu iya, apa hubungan kalian ada kemajuan" tanjiro menatap Zenitsu yang sekarang terlihat seperti ibu ibu gosip yang penasaran akan berita hot
"Aku tak mengerti apa yang kau maksud, aku lelah. Aku ingin tidur, dah!" Tanjiro yang tak ingin sesi bertanya di lanjutkan memilih lari. Biarkan saja Zenitsu dalam perasaan penasarannya sendiri..
Zenitsu mendengus, dan memilih diam
.
.Begitu mereka keluar, Giyu dan shinobu berjalan beriringan. Di tengah perjalanan shinobu berucap, membuat langkah Giyu terhenti seketika
"Aku tak tau apa tujuan mu mendekati tanjiro, tapi jika kau hanya ingin menyakitinya. Ku harap kau berhenti sekarang, bocah itu terlalu polos untuk orang yang sudah mengenal cinta seperti mu"
Giyu memberikan tatapan tak suka, shinobu terlalu cepat menyimpulkan sesuatu
"Bukan kah, ini tidak ada kaitannya dengan mu? Ku pikir kau cukup punya banyak waktu sampai mengurusi urusan pribadi orang lain"
"Aku tak ingin ikut campur sebenarnya, hanya saja, sedikit memberikan nasihat mungkin menyadarkan mu bahwa mereka orang yang berbeda..."
Setelah berucap demikian, shinobu berjalan duluan dan meninggalkan Giyu yang bergelut dengan pikirannya..
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness [Muzan x Tanjiro]
Fanfiction"Aku menemukan mu" seringai terlihat di bibirnya "Datanglah, aku menantimu" sambungnya, lalu menghilang di gelapnya malam "Aku pasti akan membunuhmu, tunggu aku raja iblis!" serunya dengan nada marah Warning:🔞‼️ Genre: yaoi, bl, dan boys love Rate...