5

8.9K 947 43
                                    

Pagi hari telah tiba, Ella sekarang sedang bersiap-siap. Ia akan pergi kerumah paruh baya yang ia tolong seminggu yang lalu. Tadi malam Ella sudah menelpon Robert bahwa ia akan pergi kerumah nya siang hari. Robert yang mendengar itu tentu saja senang bukan main. Dan ia langsung mengiyakan saja.

"Rael aku akan pergi, mungkin aku akan pulang sore atau malam hari. Kau mau ikut atau tetap berada dirumah?" Ujar Ella yang sudah rapi dengan baju kaos dan celana training. Dia malas ribet.

Rael yang melihat Ella hanya menggelengkan kaos dan training tentu saja membulatkan mata, "nona apakah anda akan pergi dengan pakaian seperti itu?" Sungguh kenapa majikannya ini harus berpakaian seperti ini saat ingin pergi bertamu kerumah orang? Harusnya ia berdandan rapi. Setidaknya biar ngga malu-maluin.

Dengan polosnya Ella mengangguk, "aku belum membeli baju baru, baju di lemari pakaian ku semuanya hanya baju untuk dirumah saja. Dan hanya pakaian ini yang bisa ku pakai untuk pergi." Jawab Ella cengengesan.

"Huh, terserah kau saja nona, oh iya. Aku akan tinggal dirumah saja jika sesuatu terjadi aku akan menyusul mu." Ujar Rael, dan dengan tak sopan nya ia langsung menghilang.

"Huh dasar nggak punya akhlak untung aku sabar." Gerutu Ella sambil mengelus dada sabar.

Melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 12.45 wib, ia segera berlalu pergi keluar dari apartemen nya. Tapi sebelum itu ia mengecek kali saja Ella lupa mematikan kompor. Dirasa semua aman ia keluar apartemen kemudian mengunci pintu.

Ella sekarang sedang berada di dekat halte untuk menunggu ojek online pesananya yang sepertinya belum datang.

"Permisi, dengan mbak Ella" ujar seorang ojek online.

Dengan cepat Ella menoleh, kemudian mengangguk. "Iya, aku Ella. Bisakah kita pergi sekarang." Ujar Ella yang tak ingin berlama-lama.

Ojol itu hanya mengangguk, "mari nona." Ujarnya setelah sampai ke ke motor yang akan mengantarkan Ella ke rumah Robert. Menyerahkan helm ke Ella karena takut jika ada polisi atau sesuatu yang tak terduga terjadi.

Ella langsung memasang helm, kemudian naik keatas motor. Beberapa menit kemudian Ella sampai. Terkagum dengan besar nya rumah Robert. Ella merogoh saku training nya menyerahkan selembar uang bewarna biru kepada ojol itu.

Ojol itu hanya mengangguk, "terimakasih." Kemudian berlalu meninggalkan Ella yang masih berdiri di depan gerbang.

Satpam yang melihat Ella hanya diam dengan pandangan berbinar pun melangkah maju menghampiri Ella, "permisi nona, ada perlu apa ya?" Tanya satpam itu dengan sopan.

Ella yang sedari tadi hanya mengagumi pun menoleh, dengan tersenyum kikuk, "hehehe halo pak satpam, aku ingin bertanya apakah ini benar rumah pak Robert alvandra?" Ujar Ella sambil menyerahkan kartu tanda pengenal yang diberikan Robert seminggu yang lalu.

"Benar nona ini rumah pak Robert, apakah ini nona Ella?" Tanya satpam yang memang sudah diberi pesan bahwa akan ada tamu penting nya bernama Ella yang akan datang kerumahnya.

Ella hanya mengangguk.

"Ah maafkan saya yang tidak mengenali nona, ayo masuk nona Ella sudah ditunggu tuan Robert di dalam." Ujar satpam, kemudian memencet sebuah tombol bewarna merah. Tak lama pagar itu terbuka dengan sendirinya.

Ella yang melihat pagar itu terbuka sendiri berdecak kagum, dirumahnya dulu walaupun ia memiliki keluarga yang kaya tetapi pagar nya tetap harus dibuka manual. Karena rumah yang ditinggali keluarga Albert adalah rumah Opa dan Oma nya yang tak suka rumah terlalu mewah. Jadi wajar saja jika ia mengagumi semua ini.

Figuran ( Imut )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang