7

7.5K 915 59
                                    

"Selamat malam," ucap Raja saat sampai di meja makan.

"Selamat malam juga Raja," ucap semua orang yang berada dimeja makan.

Raja mengangguk. Menarik salah-satu kursi kosong, kemudian duduk.

"Sudah datang semua bukan? Ayok kita mulai makan malam nya, cacing-cacing diperut ku sudah berteriak meminta makanan," ujar salah satu sepupu keluarga Alvandra.

Aksa mendengus, "Kenapa kau sangat terburu-buru. Bukankah kau tadi sudah memakan banyak Snack? Sebesar apa perut mu itu sampai masih minta diisi lagi, Rafa?"

Rafa hanya mengangkat bahu nya acuh, "aku tidak akan kenyang jika hanya makan Snack, walaupun dengan jumlah banyak."

"Kalo nggak makan nasi, nggak bakal kenyang," tambahnya.

"Dasar," ucap Alva.

Yang lain hanya tertawa saja, sudah biasa dengan hal random Rafa dan yang lain.

"Aksa panggil adik mu kemari, seperti nya dia ketiduran," titah Robert.

Adik?

"Ayah, apa ayah tidak melihat bahwa Raja sudah berada disini?" ucap salah-satu sepupu — Gerald, dengan kebingungan.

"Abang tau? Sekarang aku sudah mempunyai adik, dia imut dan polos. Akhirnya aku bisa menjadi Abang," ucap Raja antusias terselip rasa sombong atas ucapan nya.

Mereka semua yang berada di sana semakin penasaran, siapa adik imut dan polos itu? Apakah perempuan atau laki-laki?.

"Yasudah panggil dia sekarang, ini sudah lewat jam makan malam," ucap pria paling tua.

Aksa mengangguk, saat akan bangkit suara kakak pertama menghentikan gerakan nya, "biar aku saja" ucap Alva.

Aksa awalnya ingin menolak, tetapi saat melihat tatapan Alva yang seakan mengatakan, 'jika kau pergi, kau akan mati!'. Itulah kira-kira arti tatapan Alva.

Aksa hanya mengangguk lesu, "baiklah bang Alva saja" ucap nya dengan lesu.

Alva yang mendengar ucapan Aksa langsung pergi menuju lantai 2, lantai yang memang dikhususkan untuk para tamu yang ingin menginap.

Keluarga besar arvandra yang melihat ke antusiasan Alva menjadi sedikit aneh, tumben sekali Alva yang tak ingin repot-repot menjadi seperti ini!!!

Aneh!

-🤡-

Ting!

Atensi mereka teralih, menatap kearah lift yang menampilkan Alva sendiri.

"Dimana adikmu?" ucap Robert.

"Dia masih bersiap-siap."

Robert mengangguk, "baiklah"

Sementara yang lain hanya diam, karena memang mereka tak mengerti— kecuali keluarga Robert.

Ting!

Lagi-lagi suara lift berbunyi, mereka menoleh mendapati sosok mungil yang tenggelam dalam pajama kebesaran, berjalan sambil menunduk sehingga mereka tak dapat melihat wajah sosok itu.

'sangat menggemaskan! Siapa dia?' batin mereka.

Mereka yang melihat bahwa sosok mungil itu akan menabrak salah-satu anggota keluarga besar arvandra yang terkenal dingin dan tak tersentuh. Ingin memperingati tetapi terlambat.

Dug

"Aduh, Ella nabrak dinding ya? Kok keras banget.." suara gerutuan itu membuat mereka tertawa, apa dia bilang tadi? Menabrak dinding? Hahaha.

Figuran ( Imut )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang