8

7.6K 828 40
                                    

Sudah sebulan berlalu sejak kejadian di mana keluarga besar arvandra berkunjung. Kini Ella sudah berhasil menjalankan banyak misi-misi yang tentu saja diberikan oleh sistem.

Oh iya, aku lupa memberitahu kalian semua. Ella sekarang sudah resmi menjadi bagian dari keluarga arvandra. Bahkan, Ella sekarang sudah mendapatkan julukan sebagai 'permata berharga nya keluarga arvandra.'

Mengingat semua pencapaian yang telah ia lakukan selama sebulan ini, Ella menjadi merasa sangat bahagia. Ia sangat bahagia bisa bertemu dengan mereka yang sangat menyayangi nya. Ia harap kebahagiaan ini akan bertahan lama . Tetapi, kita tidak tahu kedepannya bukan?

Asik dengan pikiran nya, Ella sampai tak sadar bahwa dirinya sedari tadi senyam-senyum seperti orang bodoh.

"Dek, nggak pegel apa senyam-senyum terus?," tanya Rafa yang dari tadi terus memperhatikan gerak-gerik Ella.

Ella yang mendengar suara tiba-tiba tentu saja terkejut, menoleh kearah seseorang yang mengagetkan nya, "abang jangan ngagetin" ujar Ella sambil mempoutkan sedikit bibirnya, kesal sekali. Abangnya ini memang suka sekali mengagetkan dirinya.

Rafa hanya tertawa kecil sekaligus gemas melihat adik nya ini, "habis nya kamu senyam-senyum kek orang gila gitu, gatel kan mulut abang buat nanya. Oh iya abang kepo nih, kenapa kamu senyam-senyum gitu?"

Ella hanya tersenyum, posisi mereka sekarang tengah duduk di pinggir ranjang kamar Ella.

"Aku seneng banget abang, tau nggak kenapa aku seneng?,"

"Gatau lah, kan kamu belum bilang," jawab Rafa santai tanpa memperdulikan wajah Ella yang semakin cemberut karena ulah abangnya yang satu ini.

Mengambil bantal yang berada di dekat nya, Ella mulai memukul kecil tubuh Rafa. Rafa yang mendapat serangan dadakan hanya tertawa, bukannya sakit justru malah geli.

"HAHAHAHA, udah dek geli abang nih"

Ella tak memperdulikan ucapan Rafa, ia terus memukul abangnya menggunakan bantal untuk menyalurkan rasa kesal nya. Rafa yang melihat bahwa tidak ada tanda-tanda Ella ingin berhenti. Ia mulai mengambil bantal satunya lagi dan juga mulai memukul Ella pelan. Berpuluh menit berlalu, mereka masih asik memukul satu sama lain hingga tak sadar bahwa kamar Ella sekarang sudah banyak berserakan bulu-bulu yang berasal dari bantal.

( Tau nggak sih bulu yang biasa nya ada di film luar negeri gitu? Kalo ngga salah bulu burung, tapi nggak tau apa. Karena malas nyari foto nya jadi bayangin aja sendiri (≧∇≦)/ )

"Ekhm,"

Deheman seseorang suskes membuat mereka berhenti dari aksi memukul satu sama lain. Seseorang yang melihat kondisi kamar Ella yang sangat jauh dari kata 'rapi' semakin mendatar kan wajahnya. Sementara Ella dan Rafa hanya cengengesan tak jelas.

"Ku beri waktu 10 menit untuk membereskan ini semua, setelah itu turun kebawah untuk makan bersama," perintah nya kemudian berlalu pergi, meninggalkan Ella dan Rafa yang berwajah masam.

"Abang mark makin hari makin ganas ya?," ujar Rafa

Ella hanya mengangguk, berjalan mengambil sapu yang berada di dekat pintu kamar, ayok cepat beresin ini. Ella laper pengen makan.

Rafa yang mendengar hanya mendengus, selalu saja makan.

"Abang yang pungutin, Ella yang nyapu" setelah mengatakan itu, Rafa kemudian mulai memungut bulu-bulu yang berserakan. Ia kumpulkan semua nya ke dalam kantong asoy yang lumayan besar. Sementara Ella juga sedang menyapu, mengumpulkan bulu-bulu itu dalam satu tumpukan agar Rafa mudah memungut nya.

Figuran ( Imut )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang