6

8.7K 1K 179
                                    

Sekarang mereka sedang berada di taman belakang keluarga Arvandra. Ella sedari tadi sibuk berbincang-bincang dengan para abang-abang nya. Abang? Ya, semua anak laki-laki keluarga Arvandra menyuruh Ella menganggap mereka sebagai abang kandung. Ella sih mengiyakan saja karena ia juga pengen ngerasain lagi punya abang yang sayang padanya.

Sedari tadi Ella berusaha mengabaikan seseorang yang menatap nya dengan intens, Ella sebenarnya risih hanya saja dia memilih untuk diam. Toh nanti berhenti sendiri.

Aksa tak sengaja melihat abang tertua nya yang berada di samping kiri nya menatap Ella intens. Awalnya Aksa pikir ia salah lihat, tapi ternyata tidak. Menoleh pada Ella yang seperti nya juga terlihat risih oleh tatapan itu. Terbukti dari tadi Ella bergerak tak nyaman.

"Pssst, bang Alva." Ucap Aksa sedikit berbisik pada Alva.

Alva yang sedari tadi hanya menatap Ella dengan pandangan sulit diartikan. Mengalihkan pandangan ke samping kiri menatap adik ke-tiga nya yang tengah berbisik.

"Apa?."

"Jangan diliatin gitu amat bang, kasian Ella nya. Ntar kabur lagi kalau diliatin sama tatapan tajam abang itu." Ucap Aksa nggak ada akhlak.

Awalnya Alva ingin marah Mendengar penuturan Aksa yang nggak ada akhlak, tapi melihat Ella yang bergerak tak nyaman. Ia memilih pergi begitu saja tanpa mengatakan satu kata pun.

"Lah malah pergi." ucap Aksa yang melihat abang tertua nya pergi.

"Tapi gapapa, Ella kelihatan nya udah nggak tegang lagi." lanjut nya.

-🤡-

Ella yang melihat abang tertua pergi, tentu saja menghela nafas lega. Sekarang ia tidak merasakan tatapan intens.

Kembali berbincang bersama bunda Rara dan abang Jaja, membahas banyak hal random.

"Ella sekarang kelas berapa?." tanya Raja.

Ella yang mendengar itu hanya tersenyum kikuk, ia tak tau Rosella yang asli kelas berapa. Tak mungkin ia menjawab jika ia homeschooling bukan? Disini Ella tak sekaya itu. Untuk tidur saja harus didepan toko-toko yang dilapis kardus.

'Rael, bantu aku." batin nya.

"Nona Rosella berumur 12 tahun nona, 3 bulan lagi ia akan masuk sekolah menengah pertama. Tetapi nona Rosella tak sekolah karena tak mempunyai uang untuk membayar sekolah." ucap Rael yang tiba-tiba muncul.

Ella yang mendengar suara tiba-tiba Rael tentu saja kaget, tapi dengan cepat ia bersikap biasa saja agar tidak ada yang curiga.

"Ella nggak sekolah abang, uang Ella nggak cukup soalnya." ujar Ella tersenyum polos.

Mendengar jawaban Ella tentu saja membuat mereka semua yang ada disana menahan nafas, bayangkan saja? Mereka yang tinggal bersekolah tanpa susah payah memikirkan uang sekolah, tetapi malas-malasan. Sementara banyak orang diluar sana yang ingin sekolah tapi tidak punya biaya. Sungguh membuat hati mereka  tersentil karena kurang bersyukur.

"Em, Ella mau sekolah?" tanya Raja yang pertama kali tersadar dari lamunan nya.

Suara Raja menyadarkan yang lain dari lamunan masing-masing.

Ella mengetuk-ngetuk pipinya menggunakan jari telunjuk nya seolah-olah sedang berfikir. "Ella mau sekolah." ucap Ella antusias, ia sangat ingin merasakan bagaimana rasanya sekolah. Karena kehidupan sebelum nya ia homeschooling. Jadi tak merasakan rasanya sekolah ditempat umum.

Figuran ( Imut )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang