KHAWATIR

7.5K 526 14
                                    

Happy reading 😒

Tiga perempuan dengan motor kesayangannya masing-masing melaju kencang dirute balapan, seperti biasa tempat itu sangat dipenuhi para pemuda pemudi pecinta balapan motor.

Stevani memimpin kedua temannya didepan. Tania dan Prita melaju berjejer, garis finis terlihat hanya beberapa meter saja.

Suara riuh penonton terdengar lebih jelas, garis finis sudah dihadapan matanya. Stevani melakukan wheelie saat ban motor perempuan itu melintasi garis finis.

Perempuan itu memenangkan balapan tersebut, Stevani dengan lihai melakukan beberapa aktraksi dengan Ducati barunya yang dibeli beberapa hari yang lalu.

Tepuk tangan lebih keras dan teriakan heboh penonton semakin membuat ramai area sirkuit tersebut, saat Tania dan Prita bergabung dengan Stevani yang asik dengan permainannya sendiri.

Dua gadis dan satu wanita itu melakukan berbagai aktraksi dengan lihainya membuat penonton berdecak kagum.

Ketiganya menghentikan motornya secara bersamaan didepan dua laki laki yang duduk di atas motornya.

"Gila-gila, bini-bini gue kalo lagi akur, goncangin kaum buaya sama aksinya,"Arlan bertepuk tangan saat tiga perempuan itu mendekat.

"punya Lo kecil sadar!!,"Banu berujar dengan tampang datarnya.

Arlan melotot, "eh kalo ngomong yang bener, punya gue gede kali,"

"Coba sini gue liat,"celetuk Tania membuat semua orang menoleh.

Tania mengerjapkan matanya berkali kali lalu memamerkan deretan gigi rapihnya menampilkan cengir lebarnya.

"Otak Lo tan astagfirullah, yuk langsung hotel apa villa,"ajak Arlan ikut menunjukkan cengir lebarnya.

"Nggak jadi katanya cowok penakut tititnya kecil,"ujar Tania santai.

"Ehh siapa bilang gue penakut?"

"Emang Lo pemberani?"tanya stevani menatap remeh Arlan.

"Iya lah mana ada seorang Arlan penakut,"songong lelaki itu.

"Sama kecoa berani?"giliran Prita yang bertanya.

Arlan yang mendengar nama hewan kecil yang menjijikan sontak bergedik ngeri, "kalo yang itu terkecuali."

Arlan memang takut pada kecoa lelaki itu lebih suka ular, sekedar info rumah Arlan sudah seperti asrama ular karena saking banyaknya ular tersebut, lelaki itu pecinta semua jenis hewan melata.

"Udah pasti kecil palingan juga nggak ada 15cm,"cibir Stevani.

Tania dan Prita sudah tertawa.

"Bibir Lo mau gue cipok heh,"

"Sorry bibir gue khusus buat suami tercinta,"Stevani mengibaskan rambutnya dengan centil.

"Suami tercinta ,suami tercinta diselingkuhin nanges," cibir Arlan.

"Awww..sakit bego, ngapain Lo injek kaki gue,"Alan meringis kesakitan saat stevani menginjak kakinya.

"Lo nyeselin sih bang,"ketus Stevani.

Banu terkekeh melihat perdebatan itu.

Tanpa mereka sadari lelaki dengan setelan kantor melihat itu.

"Gue kangen Lo Stella, gue balik buat Lo,"lirih lelaki itu.

"Hahaha.. kata orang suruhan gue Lo Deket sama cowok lain hmm..gue nggak peduli tapi gue janji Lo bakal jadi milik gue selamanya,"senyum miring nampak menghiasi wajah lelaki itu.

my teacher my husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang