tap... tap... tap...
Langkah derap kaki remaja berdarah China terdengar di lorong koridor sekolah, bisik-bisik ia mendengar suara yang membuat ia bergidik ngeri, benarkah itu?
"Kau sudah melihat berita tadi pagi? Felix meninggal! Dengan bekas luka peluru yang tertancap di otaknya!"
"Aku mendapatkan pesan dari nomor tak dikenal! Orang itu mengancam ku, dia akan membunuhku jika tak tahu siapa pelaku pembunuhan Felix."
"Aku juga mendapatkan pesan serupa! Namun bukan tentang pelaku itu. Tapi aku terjebak dalam permainan, aku harus menemukan tokoh utama itu, jika tidak maka aku yang akan dibunuh."
Hingga remaja berkulit putih itu sampai di depan pintu kelasnya, Jeno menyapanya dengan melambaikan tangan.
Baru saja Renjun duduk di kursinya, Jisung sudah mengatakan sesuatu yang mengejutkan.
"Kata Hyunjin, saat penemuan mayat Felix, dia menemukan secuil kertas. Tapi anehnya, tulisan itu sama seperti yang ada di kertas semalam. Sungguh, aku melihatnya tadi, tanyakan saja kepada Hyunjin."
Ke-enam remaja itu mematung. "Ah, sudahlah. Pasti itu hanya tipu-tipu belaka. Ada urusan apa si pelaku dengan kita para pelajar? Apa motif nya!" bantah Renjun sedikit tak terima.
Notif ponsel dari ke-enam remaja itu berbunyi secara bersamaan, mereka dengan tergopoh-gopoh merogoh saku celana dan membuka pesan tersebut.
Sontak mereka membelalakkan matanya.
"cepat temukan sang pelaku pembunuhan dari siswa bernama Lee Felix, atau salah satu dari kalian ber-enam yang akan menjadi targetku selanjutnya. - Black Gun."
"Sangat gila!" pekik Chenle.
🎮
"Hai bocah cupu, kita bertemu disini, ya?" Yang disapa hanya menunduk ketakutan sedari tadi, membuat laki-laki dari kejauhan mengamati mereka tampak kesal karena laki-laki yang dipanggil 'cupu' tak melakukan perlawanan.
"K-kau mau a-apaa," tanya si 'cupu'. Dirinya mencoba mendongak berani menatap kedua bola mata laki-laki di depannya.
Laki-laki yang awalnya tersenyum remeh kin merubah ekspresi nya, berani sekali bocah sialan itu menatap matanya. Ia pukul kepala laki-laki itu dengan tangan kanan, "berani sekali kau menatapku dengan mata idiot mu," ucapnya lirih pada telinga si 'cupu'.
Masih dengan kejauhan, laki-laki yang mengamati mereka mengepalkan tangannya. "Aku bersumpah, akan ku balas perbuatan mu. Huang Renjun."
🎮
Saat malam hari, Renjun keluar dari rumahnya guna membeli makanan ringan seperti chiki ke Alfamart. Dirinya hanya berjalan kaki karena dirasa tempatnya tak terlalu jauh, hanya di depan gang sana.
Saat dirinya menikmati suasana malam yang gelap, Renjun merasa bahwa ia seperti di buntuti oleh seseorang. Namun saat menoleh kearah belakang, kosong. Tak ada satupun orang yang mengikuti nya, dan dirinya kembali berjalan seperti biasa.
Senyuman muncul dari milik Renjun, karena saat ini ia menemukan bayang-bayang seseorang dibelakangnya. "Bodoh sekali, padahal aku dengan sengaja berbelok ke jalan ini. Siapa kau manusia sialan!" rutuknya dalam hati.
Renjun menghentikan langkahnya, ia membalikkan badannya, dan
Kosong. Renjun tak menemukan siapapun disini selain tubuhnya, di belakang Renjun kini hanya tembok buntu, Renjun dengan sengaja membelokkan diri ke gang-gang lain, namun dirinya tak sadar jika memasuki gang buntu.
Kemudian laki-laki berdarah China itu melihat bayangan dari arah samping yang muncul keluar secara keluar perlahan-lahan di ikuti oleh seseorang yang memakai hoodie hitam yang kebesaran, sehingga Renjun tak mengenali pria itu.
Laki-laki misterius itu membalikkan badannya menghadap Renjun dengan posisi kepala tetap menunduk, namun tanpa Renjun ketahui bahwa laki-laki misterius itu menampilkan senyuman yang mengerikan.
Cukup lama mereka saling berhadapan, tiba-tiba
BUGHHH BUGHHH BUGHH
"AKHHHH SIAPA KAU?! BERANI SEKALI MEMUKUL KEPALAKU!"
Dengan tiba-tiba saja laki-laki misterius itu berlari kearahnya, menghantamkan kepala Renjun ke tembok, dan menyebabkan darah keluar cukup banyak karena berkali-kali hantaman itu diberikan kepada Renjun.
Darah keluar cukup banyak di pelipis kiri kepala Renjun. "AKHH BAJINGANNN, SIAPA KAU?!" Tubuh laki-laki bermarga Huang itu dengan berangsur-angsur menjadi melemah, dan saat itulah lelaki misterius itu tak akan menyia-nyiakan kesempatan nya, dan
DUGHHH DUGHHH DUGHHH
"KAU MELAKUKAN INI KEPADANYA BUKAN?! AKAN KU BALAS PERBUATAN MU!!!" teriak laki-laki yang menutupi kepalanya dengan tudung hoodie,
"AKHHHH"
Berakhirlah Renjun terkapar lemas tak berdaya, lagi-lagi kepalanya dihantamkan dengan keras ke dinding. Dengan sisa-sisa tenaga nya dirinya mencoba meraih tudung hoodie laki-laki misterius itu.
"Hai?" Laki-laki itu tersenyum dan menampilkan senyuman yang menurut perempuan itu sangat manis, namun tidak untuk Huang Renjun.
"B-bajingan kauu!!"
"P-padahall kau s-sudahhh k-ku anggap seperti s-saudarakuu." Dengan terbata-bata Renjun berusaha mengeluarkan isi pikiran nya.
"Menganggap mu sebagai teman saja aku tak sudi, bung. Apalagi saudara? Hahaha. MATI SAJA KAU HUANG RENJUN, SIALAN! MEMOHON AMPUNLAH KEPADA SAUDARA KU!"
BUGHHH
Satu hantaman yang diberikan laki-laki itu kepada Renjun membuat sang korban tak sadarkan diri, darah sungguh mengalir deras dan berceceran dimana-mana, dan bau amis yang menyeruak menusuk indra penciuman sang pelaku.
Laki-laki itu tersenyum menatap mayatnya, lalu pergi dari tempat kotor itu.
•Blood Gun•
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD GUN | NCT DREAM ✓
Mystery / Thriller[MISTERI] [COMPLETED] (Alangkah baiknya kalian membaca cerita ini sesuai dengan urutan part. Dan jangan lupa tinggalkan jejak seperti vote atau komen sebagai bentuk apresiasi dari kalian untuk author) Tentang seorang remaja laki-laki yang me...