Apabila ada kesalahan seperti typo, diksi yang kurang tepat, atau tanda baca dan peletakan kalimat yang kurang, mohon untuk dikoreksi ya teman-teman. Bisa dikolom komentar ataupun DM, terimakasih!!
•Blood Gun•
Di suatu ruangan gelap berwarna merah darah dengan mading yang tertempel foto kelima temannya.
Laki-laki itu memasuki ruangan yang dia buat khusus dengan langkah pelan, menutup pintu dan menguncinya. Ia menghampiri salah satu foto yang tertancap di mading.
Foto itu milik Huang Renjun. ia coret foto tersebut menggunakan spidol berwarna merah, menggambar lebih tepatnya, dan terlihat sangat menyeramkan.
"Huang Renjun, selamat bersenang-senang di neraka, teman."
.
.
.
.Di kelas, Haechan sedari tadi sangat terganggu dengan suara anak perempuan yang merumpi tentang kabar kematian Renjun.
Dirinya sangat mengantuk karena semalaman ia bergadang bermain game, ia ingin tidur sejenak.
"Lagi, terdapat kertas bertulisan sama dengan tinta yang sama juga. Tega sekali pembunuh itu! Apa motif dari pembunuhan ini?" gumam Jaemin dengan nada kesal, bagaimana tidak? Teman yang paling dekat dengannya tiba-tiba masuk ke dalam kabar kematian.
Ucapan dari Jaemin membuat Haechan duduk terdiam, kali ini audio yang berbunyi di hari lalu tidak main-main. Tapi siapa pelaku tersebut? Tidak ada yang bisa ia curigai. Karena Haechan mempercayai mereka.
🎮
Jam pulang sekolah datang, laki-laki yang memiliki tatapan tajam berjalan lunglai di pinggir jalan. Dirinya dengan sengaja tak membawa motor ataupun kendaraan lain, tujuannya saat ini adalah makam.
Sesampainya di depan makam itu, laki-laki yang masih menjadi siswa itu memandang lurus tulisan yang ada di sana.
'Lee Minhyung'
Dengan perasaan sesak, dirinya meludah di sampingnya, beruntung itu lahan kosong.
Ia dongkol dengan perlakuan teman-temannya yang tak pernah menghormati kakaknya.
Ia mendekati makam kakaknya, dan duduk berjongkok.
Tak lama tubuh gagah laki-laki itu gemetar hebat, dia terisak dengan hebat. Melantunkan kata maaf berkali-kali karena tak dapat membantunya.
Ia juga membenci dirinya dan kakaknya.
Dirinya yang tak bisa diandalkan untuk melindungi sang kakak yang rapuh. Dan karena kerapuhan kakaknya, ayah mereka mendidik si bungsu dengan keras.
"Lihatlah dirimu yang lemah itu, karena kecelakaan itu, kau menjadi tuna rungu. Kau cacat, idiot! Ayah melatihku dengan keras, melakukan latihan-latihan fisik itu yang membuatku menderita. Harusnya kau tidak cacat! Dulu sebelum kau cacat, kita melakukannya bersama, bukan? Berlari mengelilingi kompleks apartemen hanya dalam waktu 1 menit, tapi tak begitu melelahkan karena ada kau." Laki-laki itu menghentikan ucapannya, menarik nafas dengan sangat berat dan membuangnya dengan kasar.
"AYAH MENGGEMBLENG KU MARK!!! KAU TAU ITU?! SEMUANYA KARENA KAU CACAT! TANGGUNGJAWAB MU AYAH BERIKAN SEMUANYA UNTUKKU!" lanjutnya dengan berteriak. Teriakan laki-laki itu terdengar seperti frustasi. Ia menumpahkan semua keluh kesahnya.
Selepas kejadian di makam, laki-laki itu memasuki rumah dengan tatapan kosong, tanpa mengucapkan salam.
Ayah J (Jei) yang melihat putra bungsunya seperti orang yang tak punya sopan santu dan adab pun melempar sepatu berat miliknya dan mengenai kepala laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD GUN | NCT DREAM ✓
Misteri / Thriller[MISTERI] [COMPLETED] (Alangkah baiknya kalian membaca cerita ini sesuai dengan urutan part. Dan jangan lupa tinggalkan jejak seperti vote atau komen sebagai bentuk apresiasi dari kalian untuk author) Tentang seorang remaja laki-laki yang me...