GARU LANGIT PART-5

15 5 3
                                    


Waktu menunjukkan pukul 03.00, mulai terdengar suara ayam berkokok pertanda alam adanya pergantian waktu. Pembicaraan antara Si Bunk, Si Benk dengan Raja Pitung Langit belum juga berakhir. tanpa terasa pembicaraan sampai kepada keluarga Raja Pitung Langit yang oleh orang desa dijuki Si Punk. Si Benk mulai tertarik kepada hal - hal yang menurut orang desa sering melihat sosok berpakaian merah muda yang orang oleh orang desa dijuluki Si Pink, serta anaknya yang dijuluki Si Penk. Mulailah muncul pertanyaan -pertanyaan oleh Si Benk dan Si Bunk kepada raja Pitung Langit

Si Benk  : Mohon maaf paduka, kalau boleh  tahu, menurut warga desa yang pernah melihat, ada sosok 2 wanita sepertinya ibu dan anak yang selalu berpakaian warna merah muda.

SPBRj.    : Oh... itu Istri dan anakku, memang kalau bulan purnama mereka berdua selalu menggunakan pakaian merah muda, tapi sesungguh kalau di kerajaan warnanya cenderung dominan warna ungu, jadi merah muda ke ungu-unguan dan jangan kaget kalian jika melihat istri dan anakku sering berubah wujud. Kalian mau berkenalankah ?

Si Bunk dan Si Benk saling berpandangan dan menganggukkan kepala tanda setuju

SPBRj.     : Tapi ingat jangan dilihat wajahnya, jika kalian ingin selamat!

Si Benk   : Baiklah paduka....

SPBRj.     : Pengawal panggilan istri dan anakku kemari

Si PRT.     : Siap paduka, kemudian dipanggilah istri dan anak Raja Pitung Langit

Tidak lama kemudian kelihatan 2 sosok wanita berpakaian merah muda keunguan berjalan menuju ruang pertemuan antara Raja, Si Benk dan Si Bunk. Istri raja Pitung Langit bernama Sekar ungu dan putrinya bernama Sekar Jambon

SPBRj.     : Kemarilah istri dan putriku, aku perkenalkan tamuku dari bangsa manusia

Si Benk    : Saya Benk Gusti dan Kanjeng putri

Si Bunk    : Saya Bunk Gusti dan Kenjeng Putri

Setelah perkenalan, Istri dan putri raja langsung undur diri meninggalkan ruang pertemuan. Selepas Istri dan Putri Raja undur diri, percakapan antara raja,  Benk dan Bunk terus berlanjut  sampai ke permasalah antara bangsa manusia dan  mahluk lain

Waktu menjukkan pukul 03.15, pertemuan antara raja, Si Benk dan Si Bunk berakhir, dan mohon izin untuk pamit undur diri. Kepulangananya ke dunia nyata diantar oleh Singo Pethak sampai pagar ungu. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 04.00, Si Benk dan Si Bunk tersentak, tersadar dari petualangannya di dunia gaib. Kemudian mereka berdua pulang dengan membawa kabar berita, yang selama ini selalu menjadi misteri di desa Garu Langit. Kemudian mereka berdua berpisah menuju rumah masing-masing dan siap memberikan kabar berita yang sudah didapat dari dunia gaib.



MISTERI RUMAH TUA DI TENGAH HUTAN BELANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang