Sepasar kemudian ( Jawa mungkin setara 5 hari) setelah peristiwa penelusuran Rumah Tua hingga Si Benk dan Si Bunk melaporkan kejadiaannya kepada Kepala Desa Garu Langit yaitu pak Maina, dimana dalam pertemuan itu pak Maina berencana untuk mengadakan pertemuan dengan warga Desa Garu Langit akan segera dilaksanakan. Berkaitan dengan hal tersebut, pak Maina berencana mengundang Si Benk dan Si Bunk kerumahnya dalam merencakan kegiatan temu warga. Perlu diketahui, Pak Maena adalah sosok pribadi yang andap asor atau rendah hati, tidak ada rasa gengsi atau malu untuk nyamperin Si Benk dan Si Bunk asal untuk kepentingan warganya.
Hari menjelang pukul 09.00, berangkatlah pak Maena menuju rumah Si Benk, karena rumahnya lebih dekat daripada rumah Si Bunk.Maena : Sampailah pak Maena di rumah Si Benk dan disambut hangat oleh keluarga Si Benk
Si Benk : Wah..wah..ada angin apa nich pak kok tiba- tiba datang kerumah
Maena : Yach sambil jalan- jalan berkunjung ke rumah warga kan nggak salah ta Benk.
Si Benk : Ya enggaklah pak, Mari silahkan masuk pak...
Maena : Baiklah. Mulailah pak Maena membuka pembicaraan. Begini Benk kedatangan saya kemari, yang pertama silaturahim, dan yang ke dua ingin menindaklanjuti rencana kita akan mengadakan pertemuan dengan warga desa. Nah sehubungan dengan itu kamu dan Si Bunk akan saya beri tugas tapi nanti setelah rencana kita sudah matang, untuk mengundang warga di balai desa. Terkait dengan hal tersebut maka, tolong hubungi Si Bunk untuk datang ke rumahku.
Si Benk : Siap pak, tapi selain Si Bunk apakah ada lagi yang di undang pak ?
Maena : Tidak Benk, sementar kamu dan Si Bunk dulu aja. Mungkin nanti kemudian baru perangkat, biar tidak bertele-tele.
Si Benk : Kapan pak rencananya
Maena : Malam Anggoro Kasih atau malam Selasa Kliwon pukul 20.00 Minggu depan.
Si Benk : Baiklah pak, nanti saya ke rumah Si Bunk untuk menyampaikan pesan pak Maena.
Maena : Berhubung sudah jam 09.30 saya mau pamit dan mau kembali ke kantor desa.
Si Benk : Baiklah pak, silahkan....
Selepas pak Maena pamit, Si Benk langsung pergi ke rumah Si Bunk yang jaraknya lumayan jauh dari rumah Si Benk. Baru berjalan kurang lebih 50 m, terlihat ada seseorang berjalan menuju ke arah Si Benk. Setelah semakin dekat orang tersebut melambaikan tangan dan dibalas lambaian tangan di Benk. Ternyata orang tersebut Si Bunk, kemudian mereka berdua saling sapa...
Si Benk : Hai Bunk...
Si Bunk : Hai juga.... Sambil berjabat tangan , Mau kemana Benk ?
Si Benk : Mau kerumahmu Bunk, lah kamu mau kemana Bunk, mau kerumahmu Benk. Kebetulan nich, kita duduk di bawah pohon yuk sambil kita bicarakan sesuatu
Si Bunk : okey....
Setelah sampai di pohon yang dimaksud, sambil duduk di bebatuan, mereka berdua mulai berbicara...
Si Benk : Bunk, tadi pak Maena datang ke rumahku
Si Bunk : Oh ya..tumben Benk...
Si Benk : Iya beliau ingin menindaklanjuti pertemuan dulu itu lo Bunk, ketika kita kerumahnya.
Si Bunk : Iya...iya aku ingat
Si Benk : Pada intinya beliau minta kita berdua membantu rencana pertemuan dengan warga desa
Si Bunk : Terus yang diundang siapa saja Benk?
Si Benk : Itu dia Bunk...kita diundang pak Maena ke rumahnya dalam rangka membicaran itu juga,disamping nanti menentukan, hari dan tanggalnya sekalian, kita dapat tugas untuk membuat undangannya atau dalam bahasa Jawa "woro- woro " nya
Si Bunk : Kapan Benk kita kerumah pak Maema
Si Benk : Malam Jumat Kliwon, jam 20.00
Si Bunk : Sesungguh aku ada acara sendiri di rumah Benk
Si Benk : Ada acara apa Bunk,kalau boleh tahu
Si Bunk : Biasa Benk, kamu kan tahu aku, setiap malam Jumat Kliwon kan saya selalu tidak tidur sampai pagi ( dalam bahasa Jawa melek ngebyar) dalam rangka asah batin....agar lebih peka terhadap kejadian - kejadian di alam
Si Benk : Oh iya aku lupa Bunk..terus gimana nich dengan undang kerumah pak Maena
Si Bunk : Nggak apa-apa Benk, kita tetap datang kerumah pak Maema, selepas dari sana kan aku masih bisa asah batin
Si Benk : Ya udah kalau maumu begitu. Jadi sudah pasti ya malam Jumat kliwon Minggu depan kita kerumah pak Maena
Si Bunk : Iya iya, nanti aku samperin kamu ya Benk, kan melewati rumahmu juga kalau mau ke rumah pak Maena
Si Benk : Okeylah Bunk, kalau begitu kita akhiri saja pembicaraan kita hari ini dan sampai ketemu lagi nanti pada hari malam Jumat kliwon Minggu depan ya Bunk
Si Bunk : Baiklah Benk, sampai ketemu lagi Benk
Pada akhirnya Si Benk dan Si Bunk berpisah dan pulang kerumah masing- masing dan berjanji akan bertemu kembali minggu depan pada hari malam Jumat Kliwon.....
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERI RUMAH TUA DI TENGAH HUTAN BELANTARA
Mystery / ThrillerDisebuah hutan belantara terdapat sebuah desa terpencil bernama desa "garu langit" terdapat satu keluarga, penduduk sekitar menjulukinya sebagai keluarga "Aneh".Keluarga tersebut konon ceritanya merupakan salah satu keluarga yang hidup jauh dari k...