E - END

681 50 18
                                    

Cklek

Pukul 4 pagi? Seseru itu kah acara kencan mereka sampai menghabiskan waktu hingga pagi?

"Jisung? Kamu udah bangun?" Tanya Minho keheranan karena kini Jisung sedang duduk di ruang keluarga sambil memandangi televisi yang mati.

"Aku mandi dulu-"

"Kamu tau? Kesabaran itu ada batasnya, kesabaran seseorang itu ada batasnya" ucap Jisung dingin.

"Maksud kamu apa sih, Ji?"

Jisung menatap Minho yang berdiri tak jauh dari sofa tempat duduknya. Penampilan Minho cukup acak-acakan dengan pakaian yang sedikit basah. Lehernya juga terdapat guratan merah, entah karena apa itu tapi membuat hati Jisung terasa sakit.

"Kamu bohong. Kamu gak nepatin janji kamu, Ho"

Minho balik menatap Jisung. Kedua pasang mata mereka saling bertemu. Mereka memandang datar masing-masing.

"Janji? Janji apa Hem? Emang aku pernah ada janji apa sama kamu sampai kamu berani-beraninya bicara kasar dan motong omongan aku?" Tanya Minho tersulit emosi.

"JANJI WAKTU KAMU MAU NGELAMAR AKU!" teriak Jisung emosi. Bahkan kini ia berdiri memandang nyalang Minho.

"KAMU! Kamu janji mau manjain aku, ngebahagiain aku, kamu mau kerja keras supaya kita hidup enak, kamu bakalan ada di setiap aku butuh kamu. TAPI APA?! Kamu gak pernah nepatin janji-janji kamu itu, BAHKAN KAMU GAK PERNAH ADA DISISI AKU!"

Dada Jisung naik turun, tanda ia sangat emosi saat ini. Sementara Minho masih menatapnya dengan datar.

"Asal kamu tau, AKU JUGA UDAH KERJA KERAS! Aku selalu berusaha yang terbaik, tapi apa? TUHAN GAK PERNAH NGASIH APA YANG AKU MAU!"

"Kamu cuma mentingin diri sendiri, kamu ego-"

"AKU EGOIS DARI MANANYA HAH?! ... Aku gak ngerti sama jalan pikiran kamu"

Minho beranjak dari tempatnya.

"Aku gak pernah bahagia hidup sama kamu"

Minho menghentikan langkahnya tanpa berbalik.

"Selama ini aku hidup menderita sama kamu. Aku gak pernah ngerasain kebahagiaan setelah nikah sama kamu. Kamu cuma ngasih aku kesengsaraan yang gak ada habisnya. Aku capek, Ho. Aku capek"

Suara Jisung memelan diakhir kalimatnya.

"Aku juga gak pernah bahagia hidup sama istri boros dan kucel kayak kamu"

Kedua tangan Jisung mengepal kuat. Air matanya sudah mengalir sejak perdebatan dimulai.

"Ayo cerai"

Minho berbalik bermaksud mempertanyakan ucapan Jisung barusan.

"Ayo kita cerai, Minho"

"... Oke"

After Marriage; minsung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang