Prolog

1K 88 0
                                    

Kata orang, menikah muda itu tak semudah kelihatannya. Banyak hal yang harus dikorbankan dan dilalui sebelum waktunya.

Karena jika sudah menikah, kamu tidak akan bisa lagi seenaknya nongkrong sampai larut malam. Tidak bisa berbelanja semaunya.

Banyak pekerjaan rumah tangga yang menanti. Bekerja dan membereskan rumah adalah hal paling umum yang harus dilakukan pasangan suami istri.

Memang bagus karena menikah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tapi bagaimanapun usia tak bisa dibohongi. Maka dari itu, setiap anak muda yang memutuskan untuk menikah dini akan dituntut untuk menjadi dewasa sebelum waktunya.

Seperti saat ini, Minho dengan tangan saling bertaut gugup. Ia membawa kedua orang tuanya dan beberapa hantaran, bermaksud untuk melamar putra semata wayang keluarga Han.

"Apa yang bisa kamu janjikan kalau saya kasih kamu restu?" Tanya Papa Han dengan tegas.

Disampingnya ada Han Jisung, kekasihnya sejak setahun lalu. Ia duduk manis sambil menunduk malu-malu.

Minho menarik nafas dalam-dalam.

"Saya akan kerja keras untuk menafkahi putra Bapak. Saya akan memanjakannya dan memberikan kebahagiaan untuk putra Bapak. Saya juga akan selalu ada disisi anak Bapak ketika dia butuh saya, gak peduli apapun" ucapnya tegas.

Kedua keluarga itu tertawa kecil. Menebak pasti Minho menghafalkan kalimat itu sejak malam.

"Tapi kamu baru lulus kuliah, dan anak saya bahkan belum tamat kuliah. Kamu yakin dengan janji kamu itu?"

Minho mengangguk percaya diri.

"Saya yakin, Pak. Bahkan kalau bisa, Jisung berhenti kuliah aja. Biar Jisung dirumah dan ngurus rumah, Pak"

Papa Jisung menganggukkan kepalanya. Semangat anak muda memang tidak bisa diragukan lagi.

"Baiklah, kalian akan menikah bulan depan"

After Marriage; minsung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang