Bag 1.

2.5K 188 5
                                    

~ Masuk Novel ~
.
.
.
.
.

Karin membuka matanya secara perlahan, ia memandang sekeliling yang masih tampak buram, kepalanya yang juga merasakan rasa sakit yang amat sangat membuatnya tidak bisa meskipun hanya untuk sekedar bangun dari posisinya. Ia ingat jika semalam ia tertabrak truk dan harusnya tidak mungkin ia masih hidup.

Karin menangis dalam diam ketika mengingat kejadian semalam, dimana ia melihat ibunya tergeletak dengan darah di sekujur tubuhnya, dan ayah tirinya lah pelakunya. Saat ini yang dia inginkan hanya mengetahui keadaan ibunya, karena hanya ibunya lah satu-satunya anggota keluarga yang ia punya.

Ketika Karin mulai sedikit tenang, tiba-tiba pintu ruangan rumah sakit tempat ia dirawat terbuka, menampilkan sosok wanita paruh baya yang menatapnya datar.

"Kamu sudah sadar, dokter sebentar lagi akan datang," ucap wanita tersebut.

Karin menatap wanita didepannya dengan wajah bingung, dan tak lama kemudian seorang pria yang ia yakini adalah dokter masuk kedalam ruangan nya.

"Bagaimana Karina apakah ada yang sakit?" tanya dokter tersebut.

Karin ingin bicara tapi tenggorokannya terasa sangat kering. Untungnya wanita paruh baya tadi paham jika Karin butuh air, lalu menyodorkan air minum pada Karin.

"Em.. kepala saya sangat sakit dok," jawab Karin lirih.

"Itu efek dari penyakit yang kamu derita, tapi kamu tidak perlu khawatir kalo kamu rajin minum obat yang diberikan dan melakukan kemoterapi kamu mungkin akan punya masa hidup lebih lama," jelas sang dokter.

"Penyakit!?" Karin tampak syok mendengar penuturan sang dokter.

"Apa kamu tidak ingat Karina, kamu menderita kanker otak dan kamu divonis hanya akan hidup hingga umur 18 tahun," ucap dokter Yudha.

"Hah, em.. dok nama saya Karin bukan Karina. Mungkin dokter salah orang, lalu dimana ibu saya? Apa dia selamat?"

Sang dokter memandang sendu Karin, "sepertinya daya ingat Karina mulai berkurang karena kanker otak yang dideritanya," ucap dokter Yudha.

"Selain itu mungkin kedepannya kamu akan sering mengalami pendarahan dari hidung," tambah dokter yudha

"Karina ini bunda Rena nak, bunda kamu, kamu ingat kan? Nama kamu Karina Alleandra Valencia, kalo kamu ingin dipanggil Karin juga tidak masalah," ucap wanita paruh baya itu, sambil tersenyum hangat namun ada penekanan dalam setiap kata yang diucapkannya.

Karina Alleandra Valencia? Itu kan nama tokoh antagonis di novel 'Aura love story'. Apakah ia sedang bermimpi masuk kedalam novel?? Tapi jika ia bermimpi mengapa rasa sakit pada kepalanya begitu nyata. Apa itu artinya dia benar-benar menjadi Karina tokoh antagonis yang akan segera mati ditangan tokoh utama pria? Lalu bagaimana dengan keadaannya di dunia? Huh... Kepalanya benar-benar pusing saat ini.

"Kalo begitu saya pamit dulu, jangan lupa untuk meminum obatnya dan mengikuti kemoterapi mu Karina," ucap dokter Yudha, kemudian ia pergi meninggalkan Karina dan bundanya.

"Kamu jangan pura-pura lupa. Kita harus segera pulang, atau kita akan dibuang oleh ayahmu," bunda Rena yang tadinya tersenyum kini berubah dingin. Membuat Karina yang melamun sedikit terkejut dengan perubahan sikap orang yang kini telah menjadi bundanya.

"Mulai besok kamu harus segera berangkat ke sekolah, bunda tau besok kamu ada ulangan matematika, jangan sampai kamu kalah dari para parasit itu," ucap bunda Rena, penuh penekanan.

Karin terdiam ia masih bingung dengan kejadian yang dialaminya.

.
.
.
.
.

Sore harinya Karin sudah sampai dirumah si pemilik tubuh bersama bundanya, tubuhnya masih sangat lemah namun bundanya sudah menyuruhnya pulang. Ketika tiba didepan pintu rumah nya raut wajah bundanya kini terlihat sangat marah. Bagaimana tidak baru sampai di rumah, mereka sudah menyaksikan adegan keluarga bahagia, mereka adalah ayahnya, Aura dan ibunya. Kehadiran Karina dan bundanya bahkan tidak disadari mereka bertiga.

"Karina cepat masuk ke kamar kamu, jangan lupa besok kamu harus segera bersekolah lagi," tegas bunda Rena.

Karin melirik bundanya horor, sangat berbeda mamanya. Mamanya akan memperlakukan nya dengan lembut dan menuruti setiap kemauannya. Memikirkannya membuat Karin yang kini berada ditubuh Karina rindu dengan mamanya.

.
.
.
.
.

Karin langsung masuk kedalam kamarnya. Kamarnya tidak jauh beda dengan kamarnya dulu, warna-warna pastel menghiasi kamar ini, tampak begitu nyaman ditempati.

Karin langsung merebahkan dirinya di kasur, ia masih bingung dengan apa yang terjadi. Jika ia benar masuk novel dan menjadi Karina, lalu kenapa bunda Rena terlihat jahat padanya padahal di novel bundanya Karina adalah orang yang selalu mendukung Karina hingga ia rela dipenjara untuk menggantikan Karina yang telah meracuni Aura. Disini malah terlihat seperti Karina yang selalu menuruti bundanya.

Karin berusaha mengingat alur novelnya. Novel berjudul 'Aura love story' , menceritakan tentang kehidupan Aura Chintyaliza yang merupakan gadis polos, baik hati, ceroboh dan ceria. Ia hidup sederhana bersama ibunya.

Meski tidak terlalu cerdas dalam bidang akademik tetapi Aura sangat handal dalam kegiatan non akademik. Aura adalah seorang atlet voli yang mendapatkan beasiswa di SMA Starlight, sekolah terbaik di kota X.

Ia bertemu dengan tokoh utama pria saat sedang berlatih voli sendirian di lapangan sekolah, karena kecerobohannya saat itu ia tidak sengaja melempar bola voli dan mengenai si tokoh utama pria, Haris. Haris kesal dan meminta Aura untuk menuruti tiga permintaannya, pertama Aura harus menjadi babunya selama seminggu, yang kedua Aura harus mau mengajarinya voli, dan yang ketiga Aura harus menjadi pacar pura-pura Haris, untuk menghindari tokoh antagonis, Karina yang selalu menempelinya.

Dengan sifat Aura yang periang, membuat Haris yang dingin lama kelamaan luluh dengan sifat Aura. Walaupun awalnya hanya pura-pura, pada akhirnya Haris tidak ingin putus dari Aura dan akhirnya mereka menjalin hubungan yang lebih serius.

Tepat saat novel segera tamat ibunya dipertemukan dengan pria yang dahulu menjadi kekasihnya dan juga merupakan ayah Aura. Saat itu ayahnya masihlah berstatus suami Rena, ayahnya Karina, meskipun mereka akan segera bercerai.

Karina yang tidak terima akan bundanya diceraikan mencoba meracuni Aura dan ibunya, namun belum sempat menjalankan rencananya ia malah ketahuan oleh Haris. Haris yang marah mengirim sekumpulan preman untuk memukuli Karina hingga tewas.

Dan akhirnya novel berakhir dengan bahagia setelah tokoh antagonis Karina meninggal, ibu dari Karina masuk penjara dan antagonis pria yang juga dipenjara.

Ketika Karin membaca novel ini untuk pertama kalinya ia tidak begitu peduli dengan masalah Karina, namun setelah melihat langsung, sekarang ia tau mengapa Karina sangat membenci Aura dan ibunya. Bagaimana tidak mereka bahkan dengan tidak tau malunya tinggal dirumah pria yang masih berkeluarga. Namun perilaku Karina yang membully dan meracuni Aura juga tidak dapat dibenarkan.

Entah bagaimana caranya untuk pulang ke dunianya, yang jelas saat ini ia sangat lelah dan ingin segera tidur Karin lantas memejamkan mata, karena besok ia harus menjadi Karina Alleandra Valencia si tokoh antagonis.

Bersambung...

Vote untuk next!

Antagonis CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang