Bag 3.

1.9K 169 4
                                    

~ Sebuah surat ~
.
.
.
.
.

Pagi ini Karin kembali bangun didalam tubuh Karina Alleandra Valencia, setelah penemuan tak terduganya kemarin ia memutuskan untuk tidak mengikuti alur cerita novel 'Aura love story' karena ternyata ia datang kemari karena permintaan dari Karina asli.

Flashback On.

"Hah, bisa gila gue lama-lama disini," baru saja Karina pulang dari sekolah yang amat melelahkan ia sudah disambut oleh pertengkaran kedua orangtuanya.

Meski Karina mencoba tak peduli ia tetap terganggu dengan pertengkaran kedua orangtuanya, akhirnya ia memutuskan untuk menghidupkan musik dengan keras. Ketika hendak merogoh laci ia tiba-tiba menemukan sepucuk surat. Karina membuka surat itu dan langsung membacanya.

Hai Karin,

Kalo lo baca dan nemuin surat ini, itu artinya lo udah masuk didalam raga gue. Ga usah kaget karena gue yang buat lo masuk kedalam tubuh yang lo tempatin sekarang. Gue mau minta tolong buat perbaikin nama baik gue didepan orang-orang karena gue ngga pernah bully Aura, dia selalu fitnah gue seakan-akan gue orang jahat, tolong ungkap semua kebusukan dia dan tolong jagain bunda gue. Bunda sebenernya orang yang baik kok, dia jadi gitu karena kecewa sama ayah.

Gue udah ngga bisa nempatin raga gue, karena penyakit kanker gue yang bikin gue ngga bisa hidup lagi, jadi gue pilih lu yang masih pengen hidup buat gantiin gue.Gue cuma pengen pergi dengan tenang.

Oh iya kalo lo berhasil nyelesain misi dari gue, lo bakal balik kehidupan lama lo dan akan kembali diwaktu mama lo masih hidup. Semoga sukses Karin, ngomong-ngomong lo ngga sendirian, ada orang lain yang bakal bantu lo.

Tertanda

Karina Alleandra Valencia.

Flashback off.

Setelah memakai pakaian rapi, Karina bergegas pergi keluar dan tentunya ia langsung disambut dengan empat orang berbeda ekspresi di meja makan.

"Karina, sini kamu duduk disamping ayah," ucap bunda Rena sambil tersenyum hangat.

"Tapi mbak kursinya kan udah didudukin Aura," ucap ibu Aura, dengan nada lembut.

"Ya salah siapa duduk di situ, itu kan kursi Karina," sengit bunda Rena.

"Rena!" Bentak Danu.

"Ngga usah ma, Karina duduk disini aja," dengan santainya Karina menduduki salah satu kursi kosong didekatnya.

"Karina, kalo kamu mau duduk disini ngga papa kok," Ucap Aura tersenyum ramah.

Karina tak menjawab, ia bingung kenapa orang-orang harus mempermasalahkan tempat duduk, lalu kapan sarapannya akan dimulai?

"Karina, kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan Aura," sentak Danu.

"Gue disini aja," ucap Karina malas.

"Udah-udah yuk dimakan, ini tadi tante loh yang masak," Rahma meletakan lauk ke piring Karina.

"Loh ini kamu yang masak, masakan kamu memang selalu enak," Danu tersenyum ke arah Rahma sambil melahap makanannya, membuat Rena selaku istrinya menahan kesal.

"Ah enggak juga, mbak Rena pasti masaknya lebih jago kan," ucap Rahma.

Karina tau bundanya itu tidak bisa memasak, ya apalagi dia seorang wanita karir yang sangat sibuk. Bunda Rena hanya menanggapi dengan senyum, padahal didalam hatinya ia sedang mengumpat. Karina hanya diam saja dan melanjutkan makannya.

.
.
.
.
.

Sampai disekolah ternyata Karina terlambat karena ia tidak berangkat bersama ayahnya dan Aura, ia memilih menunggu bus, namun bus tak kunjung datang dan Karina harus berlari kesekolahnya. 

Antagonis CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang