[ 9 ]

1K 136 5
                                    

快乐约束!

"Terima kasih dokter (name)." Kata salah satu pasien, sebelum meninggalkan ruangan konsultasi. "Aduh!" Keluh (name) sambil menarik tubuhnya kesana sini karena sudah keram.

Jangan pernah berpikir bahwa konsultasi itu gampang. Karena duduk seharian dibelakang meja, dikeliling 4 tembok putih itu tidak mudah sama sekali.

Apalagi kalau pasien tidak menyimak. Contoh nya kayak tadi, harus dijelaskan berkali-kali sampai sang pasien mengerti, tapi maklum saja, karena pasien yang tadi itu sudah nenek-nenek.

(name) menatap jam dinding diruangan itu, dan menyadari bahwa sekarang ini itu sudah waktunya makan siang. (name) langsung berdiri kemudian mengambil semua barang miliknya,

sebelum menutup lampu dan meninggalkan ruangan itu. Sepertinya, hari ini (name) bisa bersantai-santai sedikit karena waktunya luang sampai jam 8, alias waktunya sif malam.

(name) menuliskan nama nya di kertas yang ada di counter suster-suster, menandai bahwa dirinya akan keluar dari rumah sakit buat makan siang nya.

Iya, karena (name) pengen keliling. Itu karena (name) barusan saja pindah ke daerah ini, karena katanya di daerah sini itu kurang dokter spesialis, jadi (name) dipindahkan.

Tidak apa, disini juga enak karena banyak sekali pohon, dan ada gunung mengelilingi kota kecil ini. Jadi healing sekali rasanya.

"Irasshaimase!" Sapa pemilik toko ramen, membuat (name) bungkuk sebagai tanda menyapa balik yang sopan. "Mau pesan apa?" Tanya pemilik toko itu,

namun begitu ia melihat wajah (name) ia terlihat terkejut. "Astaga! Kau dokter bedah yang baru pindah itu, kan?" Tanya nya, membuat (name) tersenyum lalu mengangguk.

"Ya, kau tau, berita disini tersebar lumayan cepat. Apa lagi kau dokter ternama di tokyo!" Jelas nya, membuat (name) tersenyum lagi.

"Hari ini ramennya gratis saja, gimana kalau saya kasih signature dish disini?" Tanya nya, membuat (name) mengangguk sekali lagi. "Makasih ya."

Pemilik toko itu akhirnya masuk kedalam dapur nya, sementara (name) melihat kearah luar, melihat-lihat pemandangan diluar sini. (name) menghela nafas,

tali bukan karena lelah. Tapi karena suasana nya ya, seenak itu. Kalau di tokyo, susah sekali mencari tempat seperti ini.

Yang penasaran (name) pindah kemana, dia itu pindah ke Hairo. Hairo memang sudah terkenal dengan suasana alamnya yang indah, dan kotanya yang kalau dari arah mana pun pasti bisa melihat gunung hijau.

FYI : Hairo itu aku buat-buat sendiri hehe. Jadi gak nyata ya, gak ada di Jepang.

Sementara melihat-lihat, mata (name) tidak sengaja terfokus kan ke nenek-nenek yang lagi jalan disana, tapi jatuh. Tentu saja, (name) langsung berdiri dan berlari kearah nenek diseberang jalan itu.

Namun, begitu ia mendekati nenek itu, ia bisa mendengar suara langkah kaki dari arah lain. "Obaa-san tidak apa?" Tanya orang yang dari arah lain itu,

sambil perlahan mengangkat dan membantu nenek itu berdiri. (name) telat sampai, sedikit saja. Itu karena (name) pakai high heels, jadi lari nya tadi agak susah.

Begitu nenek itu sudah bisa berjalan pergi sendirian, akhirnya (name) dan orang itu saling bertatapan, dan yang bikin kaget adalah identitas orang itu.

"(name)?" Tanya Akaashi Keiji.

结束
WOWWW JODOH

Akaashi Keiji ! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang