Abad ke-6 SM
Plak!
"Mars, kenapa kamu mengkhianati aku" tangis Bellona. Mars adalah suami dari Bellona.
"Bellona, aku tidak bermaksud melakukannya" tutur Mars.
"Selama ini kamu adalah kekasih Venus. Aku tahu dia cantik, tapi bukan berarti kamu harus mengkhianati ku" ucap Bellona sambil menunjuk kearah Venus.
Bellona menatap Venus dengan penuh kebencian. "Kamu! Perempuan yang tidak tahu diri!"
"Bellona, aku bukan..."
"Jangan menyangkalnya Venus!" potong Bellona.
"Aku melakukannya, karena aku mencintai Venus!" ujar Mars dengan suara sedikit tinggi.
"Kamu tahu kan hukumannya kalau berkhianat Mars?" tanya Bellona dengan senyum masam.
"Loncat ke jurang kematian" jawab Mars.
"Sekarang kamu dan kekasih mu ini, harus loncat ke jurang kematian" ucap Bellona sambil menahan tangisannya.
"Bellona, kamu tega menyuruh Mars loncat ke jurang kematian" ucap Venus tidak percaya.
"Kenapa memangnya kalau aku tega?!" balas Bellona sengit.
"Bellona, biar aku saja yang loncat ke jurang kematian. Aku tidak ingin kamu kehilangan Mars" ucap Venus yakin.
"Venus, aku akan tetap loncat ke jurang kematian. Aku akan menemanimu" sahut Mars sambil menggenggam tangan Venus.
Venus menggelengkan kepalanya "Jangan Mars. Jangan sia-siakan nyawamu demi aku."
"Aku melakukannya, karena aku mencintaimu Venus." Mars tidak terima jika Venus seorang diri bunuh diri.
"Mars, kumohon jangan..." Venus mulai menangis, dia tidak dapa menahannya.
Mars menarik tangan Venus untuk pergi bersamanya ke jurang kematian.
Mars melihat jurang kematian yang begitu gelap dan begitu panas karena dasarnya adalah larva apa yang begitu panas.
Mars dan Venus berdiri di ujung tebing dekat jurang. "Kita sama-sama pergi Venus."
"Mars, jangan. Biar aku saja" mohon Venus.
Mars memeluk dan mengecup kening Venus. "Aku yakin kita akan bertemu di masa depan. Kuharap kamu akan mengingatku Venus. Cinta kita abadi, dan kita pasti bersama walau ribuan tahun lalu" ucap Mars menyakinkan Venus.
"Mars, jangan lupakan aku. Dan pastikan akulah pasanganmu di masa depan. Walau ribuan tahun berlalu, cintaku tetap padamu" ucap Venus sambil membalas pelukan Mars.
Bellona yang mengikuti mereka dari jauh, hanya bisa menangis tersedu-sedu. Tangisannya semakin pecah, saat Mars dan Venus sudah loncat ke dalam jurang.
"Hiks... Hiks... Mars" tangis Bellona.
*****
Abad 21 Masehi...
"Mars, sarapan dulu" ucap Yuli, mamanya Mars.
"Iya Ma." Mars turun dari lantai dua, menuju ke bawah tempat meja makan berada.
Dia langsung melahap sarapannya. "Mars, pelan-pelan dong makannya. Nanti keselek" tegur Yuli.
"Buru-buru Ma. Mau telat soalnya." Dengan cepat Mars menghabiskan sarapannya. Dia meneguk minumannya hingga habis dan langsung mengambil tasnya.
"Aku pergi ya Ma" pamit Mars yang langsung berlari kearah motor sport nya.
"Mars, ya ampun... Salam dulu" ujar Yuli tapi tidak kesampaian. Mars dan motornya sudah berlalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESNINE [END]
Teen FictionWarning⚠️ Disini area para manusia baperan. Kalian akan dibawa masuk ke dalam hubungan yang membuat jiwa-jiwa kehaluan dan kebaperan kalian akan keluar dari tempatnya. ~~~ "Lo napa ganggu gue Dirga? Hubungan kita sudah selesai. Lo jangan memperumit...