Happy Reading
Venus baru saja keluar dari toilet. Dia membuka ponselnya dan mendapatkan nomor asing yang terus meneleponnya berkali-kali.
Venus mengetahui kalau itu adalah nomor Dirga karena dia sudah hafal nomor Dirga semasa pacaran mereka. Setelah berpisah, Venus menghapus nomor juga dari kontaknya. Tidak disangka, Dirga masih terus menghubunginya.
Dia mematikan ponselnya memasukkannya ke dalam sakunya. Dia berjalan kembali ke kelasnya. Dengan malas dia berjalan ke arah kelasnya.
Sebelum kelasnya, dia melewati kelas XI IPA 1, dan tanpa sengaja dia menabrak orang yang baru keluar dari kelas tersebut.
Venus berniat meminta maaf tapi diurungkannya setelah melihat siapa yang telah ditabrak.
"Anna..." ucap Dirga.
Venus yang ingin masuk di kelasnya ditahan oleh Dirga. "Anna, kenapa lo bisa ada disekolah ini?" tanya Dirga.
"Gue sekolah disini. Dan lo, kenapa bisa ada disekolah ini. Jangan-jangan lo nguntit gue sampai di sekolah ini" tuduh Venus.
"Gue memang sekolah di sini. Dua bulan yang lalu gue pindah ke sini" balas Dirga.
"Dua bulan yang lalu, berarti Dirga ternyata pindah sekolah di sini" batin Venus.
"Na, gue minta maaf kejadian dua bulan yang lalu. Gue pergi ninggalin lo" ucap Dirga.
"Kenapa lo baru bilang sekarang kalau lo pindah disini. Jahat lo Dirga" balas Venus.
"Maaf Na. Waktu itu gue nggak bilang karena gue tidak tahu kapan kembali ke Bandung." Dirga menatap lembut Venus yang sedang berdiri di depannya dengan wajah datar.
Venus menepis tangan Dirga darinya. "Kita sudah selesai. Jangan ganggu gue lagi."
"Enggak." Dirga kembali menahan tangan Venus. "Kita masih pacaran Anna."
"Pacaran aja lo sama tembok" ketus Venus. "Lepasin tangan gue Dirga. Lo nggak usah ganggu gue lagi."
"Gue gigit tangan lo kalau lo gak mau lepas" ancamnya
"Coba aja lo gigit tangan gue, palingan gue gigit tangan lo balik" canda Dirga.
"Lepasin tangan gue!" Venus mencoba melepaskan cekalan Dirga dari tangan nya tapi tidak bisa.
Dirga hanya terkekeh kecil melihat aksi berontak Venus. Dia pun mengalah dan melepas tangan Venus.
Setelah tangannya dilepas, Venus masuk ke dalam kelas. Baru saja baru masuk di pintu kelas, Dirga memanggilnya. "Apa sih?!" kesalnya.
Dirga berdiri di pintu kelas XI IPA 2. Dia mendekat dan mengecup kening Venus. Seluruh siswa di kelas itu melihat mereka dengan tatapan aneh.
Dan lebih bodohnya lagi, Venus jadi patung hidup, dia tidak berontak sedikitpun. "Sampai ketemu lagi cantik." Dirga langsung pergi di kelas itu.
Celsa menghampiri Venus yang terdiam di pintu kelas. "Ven, lo nggak apa-apa?"
Venus melihat Celsa dengan wajah bengong. "Cel, barusan apa yang terjadi dengan gue?"
"Lo dici..."
"Oke, gue ngerti." Venus langsung memotong ucapan Celsa yang masih belum selesai ngomong.
Venus menuju kursinya dan langsung memukul meja kuat.
Brak!
"Kaget gue! Ya ampun Ven, lo jangan mukul meja dong" ucap Rio
"Tangan gue gatal pengen nabok orang" ujar Venus datar.
"Jangan meja, gue aja. Kasihan mejanya kalau dipukul" ucap Rio yang mendapat anggukan dari Venus.
Venus berjalan mendekat pada Rio. Tanpa aba-aba, Venus menarik rambut Rio kuat. "Aaah! Rambut gue sakit Ven!" teriak Rio.
Venus semakin menguatkan tarikannya di rambut Rio. Dia melampiaskan seluruh kekesalannya pada Rio. "Mars... Alvin... Kevin... Tolongin gue!" mohon Rio.
"Ven, udah ya. Kasihan Rio kalau lo tarik lagi rambutnya" ujar Celsa. Dia kasihan pada Rio yang sudah teriak-teriak minta tolong.
Venus melepas rambut Rio, dia kembali ke kursinya. Sepertinya dia sudah lega selesai melampiaskan kekesalannya walaupun bukan pada orangnya langsung.
"Hiks... Hiks... Rambut gue sakit banget" isak Rio tanpa air mata.
"Makanya jangan sok-sokan menawarkan diri. Kan lebih baik tadi Venus memukul meja. Sakit kan dijambak oleh Venus" sindir Kevin.
"Makan apa tuh cewek. Kuat bener nariknya" gerutu Rio.
"Rio, sorry ya. Pasti rambut lo sakit banget" ucap Venus.
"No problem. Gue tahan banting kok" jawab Rio walaupun sebenarnya sakit banget, serasa mau lepas rambutnya dari kepalanya.
"Yang tadi itu si Dirga kan. Anak kelas sebelah" ucap Alvin.
"Iya. Tapi apa hubungannya dengan Venus. Pakai kecup-kecup kening segala" sahut Kevin.
Mars hanya diam tanpa merespon ucapan teman-temannya. Matanya tertuju pada Venus. Dalam hatinya pun, dia penasaran hubungan apa yang dimiliki Venus dengan Dirga.
Jangan lupa untuk vote dan komen ya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
DESNINE [END]
أدب المراهقينWarning⚠️ Disini area para manusia baperan. Kalian akan dibawa masuk ke dalam hubungan yang membuat jiwa-jiwa kehaluan dan kebaperan kalian akan keluar dari tempatnya. ~~~ "Lo napa ganggu gue Dirga? Hubungan kita sudah selesai. Lo jangan memperumit...