Cinta Segitiga

161 35 8
                                    

"Anna sayang..." panggil Dirga yang langsung masuk ke dalam kelas XI IPA 2.

"Napa sih lo datang kesini?!" kesal Venus.

Baru pagi-pagi, Dirga sudah membuat Venus kesal. Udah juga panggil namanya dengan embel-embel sayang .

"Jangan marah-marah Anna, nanti cepat tua" tegur Dirga.

"Lo napa ganggu gue Dirga? Hubungan kita sudah selesai. Lo jangan memperumit keadaan" ucap Venus dengan tatapan serius.

"Kita belum selesai Anna. Gue masih pacar lo, dan lo pacar gue. Dan akan tetap seperti itu" balas Dirga.

Seluruh penghuni kelas XI IPA 2 memandangi mereka dengan tatapan bertanya-tanya. Mars dan ketiga temannya turut memandangi mereka berdua.

"Gue nggak suka sama lo Dirga!" ucap Venus sambil menundukkan kepalanya. Sepertinya apa yang dikatakannya bertolak belakang dengan hatinya.

"Lo jangan bohong Anna" ucap Dirga.

Venus kembali menatap Dirga "Gue nggak bohong."

"Gue beneran nggak bohong, karena gue..." Venus menghentikan ucapannya. Lidahnya terasa kelu mengatakan hal selanjutnya.

"Karena Venus suka sama gue" ucap Mars tiba-tiba.

Venus kaget kedatangan Mars yang tiba-tiba merangkulnya. Rio, Kevin dan Alvin pun juga kaget, karena Mars sudah ada di samping Venus. Padahal Mars masih disamping mereka tadi.

"Anna, itu tidak benarkan..." ucap Dirga pelan.

Apa yang harus Venus katakan. Apa dia harus bilang apa yang Mars katakan atau tidak.

Venus melepas tangan Mars dari tubuhnya. Mars pun agak terkejut kalau Venus melepas tangannya.

Venus mengambil nafas dalam, dia harus memperjelas semuanya. "Gue pindah sekolah bukan untuk menjalin hubungan lagi." Venus menoleh ke arah Mars. "Kenapa lo selalu ikut campur urusan gue? Gue gak minta lo untuk ikut campur dengan urusan gue. Stop, untuk cari sensasi dengan gue."

Mars diam seribu bahasa, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Apa yang dikatakan Venus memang benar adanya.

Venus kembali melihat Dirga. "Lo nggak capek ganggu gue Dirga. Jangan buat gue bimbang dengan hati gue. Udah cukup lo buat hati gue selalu goyah." Dia mengepalkan tangannya kuat. "Jangan ganggu gue lagi Dirga."

Seisi ruangan begitu hening. Semuanya seperti sedang menonton drama cinta segitiga.

"Apa ini yang disebut cinta segitiga" bisik Rio pada Kevin.

"Kasihan Mars, dia ditolak mentah-mentah oleh Venus" sahut Kevin.

"Mars kan belum menyatakan perasaan, kenapa lo bilang dia ditolak" ujar Alvin.

"Itu namanya disebut ditolak secara tidak langsung" ucap Kevin pada Alvin.

Pandangan Rio, Kevin dan Alvin kembali fokus pada Mars, Venus dan Dirga.

"Lo takutkan Anna, makanya lo menyangkal. Lo takut kalau sebenarnya lo masih suka sama gue" ucap Dirga dengan tatapan serius pada Venus.

"Gue nggak takut dan gue tidak menyangkal" bantah Venus.

"Gue kenal lo Anna, jauh melebihi pikiran lo."

"Dirga, stop!" teriak Venus.

Kring... Kring...

Suara bel masuk menghentikan pembicaraan mereka. Suasana didalam kelas kembali normal.

"Gue nggak akan menyerah begitu saja Anna." Dirga melihat pada Mars. "Dan lo jangan ikut campur dengan urusan gue dan Anna" ucap Dirga dingin pada Mars.

Setelah mengatakan hal itu pada Mars. Dirga keluar dari kelas Venus dan kembali ke dalam kelasnya.

Venus duduk di kursinya sambil menghela napas lega. Dia benar-benar capek dengan kejadian barusan.

Mars pun juga kembali ketempatnya. Dia duduk, menghiraukan ketiga temannya yang hanya melihatnya tanpa mengganggunya.

DESNINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang